catatan dari tahun 2010 dimuat juga di : http://pendekartidar.org/jelajah-lereng-merbabu.php

Seandainya Magelang memiliki wilayah yang berupa pantai, tentunya objek wisata magelang akan sangat lengkap. Ada gunung, air terjun, hutan, sawah, sungai. Sayangnya, Magelang memang benar-benar tidak memiliki pantai. Tapi, walaupun kelihatannya kecil, Mgelang itu luas dan ada banyak tempat yang bisa dijelajahi. Pada Sabtu 21 Agustus kemarin, Alhamdulillah aku masih diberi kesempatan untuk menjelajahi Magelang lagi. Walaupun puasa, tapi tidak menyurutkan hasrat untuk berpetualang. Sasaran yang aku tempuh adalah Ketep Pass – Kopeng – Puncak Telomoyo dan Air Terjun Sekar Langit.

1. Ketep Pass

Aku berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00, setelah sebelumnya mempersiapkan motor dan peralatan. karena cuaca tidak terlalu dingin aku memberanikan mengenakan celana pendek agar lebih bebas. Ketep Pass merupakan semacam Gardu Pandang yang diresmikan pada medio 2001 lalu. Jarak Ketep Pass dari Magelang sekitar 30 km, namun jika dari rumah hanya sekitar 15 km ditempuh dengan waktu kurang lebih setengah jam. Jika cuaca cerah dari Ketep Pass kita bisa melihat Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Andong dan Telomoyo. Disini terdapat museum vulkanologi dan theater yang menjelaskan tentang Gunung Merapi. Aku hanya beristirahat sebentar disana, karena Ketep Pass belum buka dan lagi sudah males foto-foto disana karena sudah bosan. Terlalu sering berfoto di Ketep. Setelah dari Ketep Pass, sebenarnya aku ingin ke Air Terjun Kedung Kayang, namun rasa-rasanya kemarin baru saja kesana. Lalu kuputuskan putar haluan menuju Objek Wisata Kopeng, yang sebenarnya masuk ke wilayah administratif Kabupaten Semarang. Oia, Ketep Pass ini sebenarnya persilangan jalur alternatif dari Magelang menuju Boyolali atau Salatiga. Dari Ketep Pass menuju Kopeng kurang lebih berjarak 16 km (berdasar penuturan penjaga loket Ketep Pass)

2. Kopeng

Tempat ini sebenarnya semacam Puncak Pass/Kaliurang, berupa kompleks hotel dan kolam renang. Dari Ketep bisa ditempuh dalam waktu 30 menit. Jalurnya dari Ketep menuju Kecamatan Pakis, Ngablak kemudian Kopeng. Di Pakis kita bisa menemui simpangan yang menuju Candimulyo, jadi bisa juga ditempuh melalui Candimulyo. Jarak tempuhnya kurang lebih sama. Sayang cuaca agak berkabut dan dingin, agak menyesal aku mengenakan celana pendek. Kedinginan sepanjang perjalanan. jalur dari Ketep menuju Kopeng sangat indah, di kanan-kiri terhampar pinus. Sebelum Pakis kita bisa berhenti sejenak, untuk menikmati pemandangan Lereng Merbabu. Suasana Kopeng tidak banyak berubah, masih tetap seperti dulu. Lagi-lagi sampai sana objeknya belum buka, yang ada hanya beberapa penjual sayuran, maka aku memutuskan melanjutkan menuju Puncak Telomoyo.

3. Puncak Telomoyo

Aku terakhir ke Puncak Gunung Telomoyo ketika SMP, waktu itu ada Kemah Besar. Dari lokasi perkemahan menuju Puncak Telomoyo ditempuh dengan trekking, kurang lebih menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam. Kali ini aku menempuhnya dengan sepeda motor. Ada banyak yang berubah di sana. Misalnya pintu masuk sekarang dikelola oleh Karang Taruna desa setempat dan harus membayar loket masuk Rp 2.000,-. Sebelumnya gratis. Gunung ini terletak di ketinggian 1.894 m dpl dan terletak pada perbatasan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang. Terdapat jalur beraspal untuk mencapai puncaknya, hal ini dikarenakan di Puncak Telomoyo dibangun stasiun komunikasi radio milik Provinsi Jawa Tengah dan PLN Jawa Tengah. Entah fungsinya untuk apa, tapi anyak sekali pemancar radio. Waktu aku naik, aku sempat berpapasan dengan mobil penjaga stasiun radio yang sedang turun, mungkin untuk ganti shift. Jika berniat naik ke puncak dengan sepeda motor, dianjurkan untuk berhati-hati karena aspalnya sudah banyak mengelupas dan hanya tinggal lapisan tanahnya saja, selain itu di beberapa jalur ditumbuhi lumut sehingga agak licin. Jarak tempuh dari bawah sampai puncak kurang lebih 40 menit. Namun ketika sampai puncak, pemandangan yang menakjubkan akan didapat. Jika cuaca cerah kita bisa melihat Gunung Andong dan bahkan Puncak Sumbing di kejauhan. Oiya, saat turun aku berpapasan dengan rombongan siswa SMP dari Salatiga yang sedang mengadakan trekking sampai puncak Gunung Telomoyo.

 4. Air Terjun Sekar Langit

Selepas dari Puncak Telomoyo, kita bisa memilih untuk turun melalui jalur Pakis – Ngablak – Tegalrejo, atau ambil jalur Ngablak – Grabag. Namun jika ambil jalur Tegalrejo sepertinya kita tidak akan menemui objek wisata lagi, kecuali kita bisa berhenti dan naik ke Wekas yang merupaka pos pendakian menuju Puncak Merbabu. Maka kemudian aku memutuskan untuk turun dan pulang ke rumah melalui jalur Grabag. Karena di Grabag kita bisa mampir sebentar di Air Terjun Sekar Langit, yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Ngablak dan Kecamatan Grabag. Dari Telomoyo menuju Air Terjun Sekar Langit sekitar 20 menit. Air Terjun ini masih seperti dulu, ketiak aku terakhir mengunjunginya kira-kira 4 tahun yang lalu. Pintu gerbang dan bangunannya masih sama, mungkin yang baru adalah dipasangnya paving blok di jalan menuju air terjun. Sebenarnya air terjun ini tidak tinggi-tinggi amat, masih kalah tinggi dibandingkan dengan Kedung Kayang. Namun letaknya yang masuk kawasan hutan dan jernihnya air adalah daya tarik tersendiri air terjun ini. Hal yang tidak didapatkan di Kedung Kayang yang sudah kotor dengan sampah. Disini sepi pengunjung, jadi kita bisa lebih menikmati suasana dan keindahan air terjun.

Selepas dari Sekar Langit, aku memutuskan untuk pulang ke rumah. Dari Grabag menuju Rumah ditempuh dalam waktu 1 jam. Total perjalanan kali ini menepuh jarak hampir 100 km (dilihat dari odometer motor, tentunya tidak presisi). dari jam 07.00 pagi aku menuntaskan perjalanan pada jam 12.30 siang.

Biaya :

Pertamax : 20.000

Tiket Masuk Telomoyo : 2.000

Tiket Masuk dan Parkir Sekar Langit : 2.500

 

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here