Cahaya kemerahan menerobos jendela kamar dan saat itu juga saya terbangun. rupanya sudah menjelang senja, segera saya cuci muka, mengambil kamera dan berjalan ke tepian pantai Gili Trawangan, saatnya untuk menikmati suasana senja.

Beberapa turis tampak selesai berjemur dan kembali ke penginapan, sementara yang lain ada yang berbondong-bondong menuju spot sunset, ada yang bersepeda, ada yang naik Cidomo, ada yang berjalan kaki. Bagi pelancong kere macam saya, jalan kaki adalah alternatif terbaik, selain murah saya juga bisa menikmati suasana menjelang senja dengan santai.

Saya sempat bertanya kepada penduduk lokal, katanya tempat paling tepat untuk menikmati sunset ada di sunset bar, lokasinya tidak jauh dari dermaga, mungkin sekitar 1 kilometer. dan kesanalah saya dengan semangat empat lima. rupanya di sepanjang jalan ada banyak cafe yang menawarkan panorama sunset dan saya sempat mampir di salah satu cafe tersebut. Disana saya malah ditodong untuk memfotokan sepasang bule yang sedang dimabuk asmara, begitu shutter saya pencet mereka asyik masyuk berciuman, duh saya jadi salah tingkah. rupanya mereka memang ingin saya memfoto saat mereka berciuman mesra. duh, saya jadi kepingin.

Salah Satu Sunset Cafe.
Salah Satu Sunset Cafe

Matahari tampaknya sudah mulai menggelincir. Saya mempercepat langkah, takut tidak mendapat spot terbaik untuk menikmati matahari tenggelam. Rombongan pelancong pun semakin banyak yang menuju spot sunset tersebut. Tujuannya sama, menikmati sunset.

Setelah berjalan sekitar 20 menit akhirnya saya sampai di sunset bar. tempat ini berada di pojok Gilli Trawangan, memang berada di pojok, jauh dari keramaian. Konon katanya dulu disini sempat berdiri bar dan akan dijadikan hotel, namun karena ada konflik pemilik maka pembangunan tempat ini tidak jadi diteruskan dan dibiarkan menganggur begitu saja.

Sunset Bar

Sesampai disana musik reggae mengalun, ternyata pengelola sunset bar memang selalu memutarkan musik reggae untuk para pengunjung yang ingin menikmati sunset, paduan yang sangat pas. selain itu disini juga disediakan berbagai macam minuman bagi pengunjung, kebanyakan sih minuman beralkohol.

Saya segera mengambil tempat di salah satu sudut sunset bar, mumpung masih sepi sambil menikmati sepoi angin yang lembut. Saya bercakap-cakap dengan para turis yang menikmati senja.

Segera lazuardi makin memerah dan matahari akan segera menuju peraduan, sunset sudah hampir tiba dan secara tak sadar saya tersenyum. Indah sekali menyaksikan matahari yang akan tergelincir. Saya mengeluarkan kamera dan menjepret beberapa kali, ah..keindahan Matahari Tenggelam di sini terlalu sayang untuk dilewatkan. Saya lalu memasukkan kembali kamera ke dalam tas dan memutuskan untuk menikmati matahari tenggelam sampai tuntas. momen matahari tenggelam ini salah satu momen terbaik yang pernah saya saksikan. dan tak akan pernah saya lupakan, terlalu indah untuk dilewatkan.

Mengintip matahari
Pemburu Senja
Matahari tergelincir.
Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here