Seringkali pacar saya ogah saya ajak makan di mall atau beberapa restoran terkenal. Tapi pacar saya justru lebih berbinar-binar apabila saya mengajaknya ke tempat makan kaki lima di Jakarta. Ya, saya bersyukur karena kantong tidak defisit terlalu cepat, lain halnya jika saya makan di restoran.

Tapi makan di kaki lima pun tak kalah sedapnya dibanding di restorannya, rasa yang ditawarkan pun mampu bersaing. Selain itu sembari makan, kita ditemani hiruk pikuk pengunjung dan lalu lalang kendaraan. Bisa jadi asap knalpot adalah bumbu penyedap rahasia..haha.

Lupakan soal asap knalpot, yang kami nikmati dari tempat makan kaki lima adalah suasananya. Tempat makan kaki lima memberikan suasana kekeluargaan yang akrab, pelayan yang hangat dan penuh senyum yang tidak kami dapatkan di restoran. Dan inilah beberapa tempat makan pinggir jalan langganan kami di Jakarta.

1. Sate Jaya Agung

Akrab dengan Sarinah? Djakarta Theater? maka tak jauh dari sana, sebelum perempatan lampu merah sebelum Sabang ada warung sate lezat dan ramai, namanya Sate Jaya Agung. Warungnya memanjang tepat sebelum perempatan, dimana pembuat sate membakar satenya di pinggir jalan dan menebarkan bau harum bakaran sate yang mengundang untuk mampir.

Jangan sungkan untuk masuk, warung ini bukan warung sate sembarangan. Buktinya produk kecap terkenal saja mengendorse warung sate ini. Dan warung ini sejak buka di tahun1970-an sudah menjadi warung sate legendaris dan sekarang menjadi langganan politisi dan artis ibukota, mereka pun tak sungkan bersantap sate di pinggir sate berteman asap knalpot dan raungan kendaraan bermotor.

Sate ini lezat, buka dari pagi sampai tengah malam. Jualan utamanya sate kambing, ayam  a la jawa timur.  Satenya sendiri leker, dagingnya empuk, dan dibakar pas. bumbu satenya uenak, ciri khasnya adalah gerusan kacang tanah pada bumbu satenya kasar dan besar-besar. Namun justru itu yang membuat nikmat.

Bukan hanya sate, warung ini ini juga menjual makanan khas Jawa Timur – Lamongan, seperti yang terpampang di warung ini “Masakan Khas Jawa Timur – Lamongan”. Menu lainnya seperti Gulai, Soto Madura, Soto Ayam dan Sop Kaki Sapi, sementara di lini minuman, selain menyajikan minuman standar seperti Teh, Jeruk, warung ini juga menyajikan beraneka Jus buah yang sedap.

Pesan saya, nikmati saja makannya, memang soal harga disini tidak terlalu merakyat..tapi soal keakraban dan pelayanannya..dijamin.

range harga : agak mahal, sekitar 30 K.

2. Warung Rujak Cingur, Jalan Garuda Kemayoran

Masakan Jawa Timur memang memiliki rasa tersendiri dan bercita rasa khas. Salah satu favorit saya adalah Rujak Cingur dan Tahu Campur. Saat saya di Surabaya, pasti saya sempatkan makan salah satu diantaranya. Tapi di Jakarta?

Setelah sekian lama mencari yang menjual 2 jenis makanan tadi, akhirnya saya menemukannya. Oleh kawan saya, Sulis saya diajaknya makan Rujak Cingur di Jalan Garuda, Kemayoran. Lokasinya gampang ditemui, cukup meluncur ke Jalan Garuda. Patokannya ada Alfamidi dan Apotek Kimia Farma, warung Rujak Cingur ini ada di seberang Apotek Kimia Farma.

Walaupun cuma warung tenda biasa, tapi jangan tanya soal rasa. Aroma Jawa Timurnya terbawa sampai Jakarta. Rujak Cingurnya sama pedesnya dengan yang di Surabaya. Lalu, Tahu Campurnya pun sama sedapnya dengan di daerah asalnya. Lezat. Menu lainnya ada Tahu Telor, Tahu Thek-thek, Rujak Cingur, Nasi Rawon dan Gado-gado.

Untuk penggemar makanan Jawa Timur, saya sarankan kesana. Warung Rujak Cingur ini sudah terkenal dan direkomendasikan buat pecinta makanan Jawa Timuran.

range harga : 12K – 20 K.

 

3. Nasi Kapau Senen

Karena pacar saya adalah seorang Padang bermarga Piliang, tidak afdhol kalau tidak mencicip masakan padang saat bertemu. Favorit kami berdua adalah Nasi Kapau Senen. Lokasinya di bawah jembatan layang Senen, setelah bioskop tua Rivoli. Kalau bingung, cukup tanya siapa saja di Senen lokasi Nasi Kapau, pasti semua orang tahu karena Nasi Kapau ini sudah cukup menjadi Ikon kawasan Senen, selain Kwitang dan om-om Arab di Atrium Senen.

Disana bukan hanya 1 warung, tapi banyak, bejibun dengan jualan khasnya masing-masing. Kalau buat saya sih enak semua karena saya pemakan segala masakan Padang. Pun begitu pacar saya, tak ada warung favorit disini. Pokoknya kalau kami berdua disini, bisa tandhuk / tambah sampai kekenyangan.

Jangan khawatir soal kendaraan yang berlalu lalang, warung kapau punya cukup tempat duduk di bagian dalam. Saya sering berseloroh pada pacar “Nasi Kapau terenak sedunia, karena dibumbui asap knalpot..haha

range harga :  Nasi Padang sangat relatif, tergantung pesanan, mulai dari 15K.

 

4. Bakmi Roxy Cikini

Belantara Cikini Raya adalah tempat favorit saya dan pacar untuk pacaran, bahkan TIM adalah tempat paling sering kami kunjungi sampai sekarang. Dan beberapa tempat makan favorit ada di Cikini, mulai dari HEMA dan D’Cost di Menteng Huis, @ Tjikini, Tan Ek Tjoan Bakery yang sangat legendaris, Gado-gado Bonbin, Cheesecake Factory favorit pacar, Bubur Ayam Cikini dan Warung Lamongan depan TIM. Semua-muanya tumplek blek di Cikini Raya.

Salah satu yang menjadi favorit kami selain yang saya sebutkan adalah Bakmi Roxy. Warung ini tak pernah sepi, ramai pengunjung. Baru sepi saat dagangannya sudah habis tandas. Letaknya sebelum TIM setelah Tan Ek Tjoan, ada warung kaki lima bertuliskan Bakmi Roxy.

Pelanggannya rata-rata orang kantoran dan bermobil. Jadi jangan ragu untuk masuk ke warung dengan sajian utama bangsa mie ini. Ada banyak varian, mulai dari Mie Yamin, Bihun, Baso, Pangsit sampai Kwetiau. Semuanya lezat dan pantas dicoba. Pacar sendiri memiliki favorit Mie Yamin Baso, dan saya Kwetiao Baso Pangsit.

Mie yang disajikan lembut, kuahnya terpisah dengan Mie dan bening. Mie sendiri dimasukkan dalam panci besar sebelum disajikan, penjualnya tampak cekatan mengolah pesanan masing – masing, sibuk mengaduk dan mencampur-campur mie. Deretan mangkok di sebelah penjual menjadi bukti betapa ramainya warung ini.

Saya sendiri memesan kwetiau rebus yang mungkin menjadi salah satu kwetiau terlezat yang pernah saya makan. Kwetiaunya lembut sekali dan beraroma harum. Kuahnya beraroma kuat, serta bakso dagingnya pulen dengan urat-urat lembut yang memaksa saya untuk menambah lagi porsi baksonya.

Oia saran saya jika ingin menikmati mie disini, tambahkan juga daun bawang yang sudah disediakan di setiap meja. Daun bawang akan mengeluarkan aroma yang menguatkan rasa hidangan mie disini.

Cobalah!

range harga : mulai 13K.

Nah demikian beberapa makanan kaki lima di Jakarta namun selezat restoran Bintang Lima. sebenarnya masih ada beberapa warung makan seperti Nasi Goreng dekat TIM, namun sayang sekarang sudah tidak ada karena tempat jualannya digusur karena proyek pembangunan.

Saran saya cuma satu : Cobalah!

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

24 KOMENTAR

  1. Jon, perhatikan konsistensi antara judul dengan isi. Di judul kamu menjanjikan makanan enak dan merakyat di Jakarta. Tapi kamu lalu nulis “lupakan soal harga”. Kultur sini kalo yang berkaitan dengan frasa “merakyat” pasti pertama yang dicari adalah harga. Orang sini sangat sensitif soal harga. Dan itu yang saya gak temukan disini. Kata seniorku di pers kampus judul adalah janji kamu ke pembaca. Semoga berkenan. Salam

    • thanks jon..
      agak ga nyambung..tapi soal merakyatnya di nomer 1 memang agak rancu, secara harga memang mahal..
      tapi soal keakraban penjual dan pelayannya dijamin lah..
      itu maksudnya..
      tak edit jon, suwun..

      • Hal-hal yang realtif memang perlu diperjelas ukurannya, apalagi kalo soal nominal. Dulu aku pernah disikat sama editor di pers kampus soal ini. Kalo mau aman sih tulis harga plus info lengkap untuk argumen penguat. Toh pembaca nanti yang bakal menyimpulkan sendiri

    • Wah..komennya pembelajaran nih..

      hahahah..

      Iya, yg atas agak kurang merakyat ‘harganya’ apalagi buat kantong mahasiswa yg doyannya ngirit 😀

      Tapi yg lain patut dicoba..

  2. wakakakak….ini kebanyakan deket kantorku semua tempat makannya…

    pengalamanku dengan satenya, bakarnya belum mateng…harga gag cukup merakyat…jadi kapok kesitu hehe…

    tan ek tjoan okeeee..

    d’cost menteng huis, siiip..

    dah nyoba sop buntut cut meutia? gado-gado cemara?

  3. Mesti nyobain RM Padang “Bopet Mini” di Pasar Benhil Mas. Bubur Kampiun dan Lontong Sayurnya rancak banak. Biasanya saya ke sana setiap hari minggu pagi, sambil makan sehabis car free day-an di sekitaran Thamrin – Sudirman.

    • Mas ipung. Kalo yang di dalam pasar benhil itu sudah jadi favorit sejak pertama kesana 2009.. Heuheu.. Lokasinya nylempit..tapi memang uenak!

      Makasih sudah mampir..

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here