DSC_0111

 

Saya tergelitik ketika menemukan spanduk Onde-Onde Ketawa Pak Suratno saat jalan-jalan singkat di Kudus, letak kios onde-ondenya sendiri ada di Jalan Mangga, Kudus. Ada apa sih kog dinamai Onde-onde Ketawa? sebuah nama yang tak lazim, catchy nan menggelitik dan mengundang untuk mampir.

Jalan Mangga sendiri oleh orang Kudus memang dikenal sebagai pusat jajanan pasar, jika di Jakarta mungkin bisa disamakan dengan pusat kue subuh Senen. Ini versi Kudusnya, versi tradisionalnya. Mbok-mbok penjual biasa sudah dasaran jam 3 pagi, pembeli sendiri mulai menyemut saat shubuh, tumplek blek. Segala macam jajanan tradisional tersedia, hangat dan lezat.

Kembali ke Onde-onde Ketawa Pak Suratno, kios onde-onde ini adalah salah satu yang paling besar dan paling ramai di Jalan Mangga. Bagian depan kios yang memakan trotoar difungsikan sebagai tempat penggorengan dan tempat menjual jajanannya, yang utama sih memang onde-onde beserta variannya. Sementara bagian dalam kios adalah tempat pembuatan adonan dan olahan onde-ondenya, rata-rata pekerjanya adalah ibu-ibu.

Saya mampir, tertarik dengan onde-ondenya, langsung saja mencomot onde-onde yang baru keluar dari penggorengan. Ukurannya besar, rasanya enak, paduan gurih dan manis, pulen dan empuk. Pas untuk mengganjal perut di pagi hari, si ibu hanya tertawa – tawa melihat saya lahap mengunyah onde-ondenya.

“monggo mas, nambah” ujarnya,

“nggih bu, enak tenin niki onde-ondene” jawab saya.

Karena si ibu mempersilakan, akhirnya saya mencomot lagi satu onde-onde serta satu tahu campur. Jajanan pasar seperti ini harus disikat selagi hangat karena memang saat itulah saat yang tepat. Duh, tak terasa satu demi satu jajanan masuk ke perut, mau bagaimana lagi, rasanya yang lezat dan hangat memang membuat lupa diri.

Omong-omong soal ketawa, saya malah lupa menanyakannya karena terlalu sibuk dengan jajanan yang saya sikat. Bahkan sampai lupa berapa harga satuannya. Hanya kemudian saya membeli 10.000 gorengannya, saya minta campur dan saya mendapat banyak sekali jajanan, mulai dari Onde-onde, Tahu Campur, Galundeng, dan Tape Goreng dalam 1 kantong plastik, bisa untuk stok sampai siang dan dijamin mengenyangkan karena ukurannya yang jumbo.

Nah, misteri kenapa dinamai Onde-onde Ketawa tidak terpecahkan, karena kekhilafan saya. Tapi saya kira dinamai ketawa karena 2 hal. Yang pertama adalah bentuk belahan pada onde-onde yang sangat lebar dan mirip bentuk mulut orang tertawa. Dan yang kedua adalah ibu-ibu penjual yang gemar tertawa pada pembelinya, tawa renyah ibu penjual ini bahkan meledak ketika saya minta fotonya.

“bu, nyuwun fotone nggih.”

“halah, mase niki, sek mas tak dandan sing ayu sek mas…” jawabnya penuh canda sambil tertawa terbahak-bahak.

Lalu ckrek! shutter menyala, saya perlihatkan hasilnya dan membuat si ibu tersenyum malu dan mengundang teman-temannya untuk melihat, mereka lalu tertawa melihat hasil fotonya. Saya hanya tersenyum, kemudian membayar jajanan yang saya beli. Kemudian saya berpamit kepada ibu-ibu di Onde-onde ketawa, disertai senyum lebar para ibu-ibu.

Sebelum saya meninggalkan tempat, ternyata saya dipanggil lagi.

“Sek, mas tak kasih bonus” lalu 2 buah gorengan meluncur ke kantong plastik.

“Wah, matur nuwun bu. pamit rumiyin.” saya lalu melambaikan tangan dan dibalas dengan lambaian tangan ibu-ibu di Onde-onde Ketawa. Pagi yang sangat menyenangkan.

Nah, suatu saat melintas di Kudus, jangan lupa mampir sejenak di Onde-onde Ketawa, siapa tahu bisa diajak tertawa bersama dan menikmata jajanan yang hangat disana.

Tabik.

NB :

“monggo mas, nambah” | silakan mas, tambah. “nggih bu, enak tenin niki onde-ondene” | iya bu, enak banget ini onde-ondenya.  “bu, nyuwun fotone nggih.” |  bu, minta fotonya ya. “halah, mase niki, sek mas tak dandan sing ayu sek mas…” | halah.. mas bisa aja, sebentar tak dandan cantik dulu. “Sek, mas tak kasih bonus” | sebentar mas, saya kasih bonus. “Wah, matur nuwun bu. pamit rumiyin.” | makasih bu, saya pamit dulu.

DSC_0113

 

DSC_0115

 

DSC_0114

 

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

8 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here