DSCF9872

Singapura adalah Kopi Tiam dan Kopi Tiam adalah Singapura, itulah yang selama ini identik dengan Kopi di Singapura. Tapi tidak dengan Bina, teman sekantor yang juga seorang barista. “Besok kalau ke Singapura, kamu harus ke CSHH Coffee Jalan Besar”, ujar Bina ketika kami ngopi bareng di kantor.

Kopi bercampur susu khas peranakan adalah darah dengan daging Singapura, tak bisa dilepaskan. Hampir di setiap tikungan ada warung Kopi Tiam dan selalu penuh. Sampai-sampai dijadikan menu nasional Singapura. Seolah jika ngopi di Singapura adalah minum kopi susu di cangkir keramik kecil ditemani babah-babah.

DSCF9789

Tapi di kedai kopi yang disebut Bina, CSHH Coffee Jalan Besar. Gelombang besar third wave of coffee di Singapura berawal. Dari kedai inilah, budaya minum kopi di Singapura mulai semarak, tak hanya warung kopi tiam saja yang menjamur, kini kedai-kedai kopi generasi ketiga dengan bijih kopiΒ terbaik mulai bermunculan.

Penasaran dengan tempat ini, begitu sampai di Singapura, saya menuju CSHH Coffee Jalan Besar dengan berjalan kaki 20 menit dari Bugis. Lumayan juga, untung suasana Singapura nyaman bagi kaum pejalan kaki. Trotoar yang besar membuat pejalan kaki enteng saja melangkahkan kaki, tanpa perlu was-was atau melihat ke sana kemari.

Di antara ruko-ruko tua, CSHH berada. Tampak luarnya tak seperti kedai kopi yang populer di Singapura ini. Hanya bangunan tua yang sepi dan misterius. Hanya papan nama kuno bertuliskan Chye Seng Huat Hardware sebagai penanda kedai kopi ini dan dari nama toko perkakas ini, nama kedai kopi ini bermula.

DSCF9805

CSHH Coffee tak muncul tiba-tiba, kisahnya panjang. Bermula dari sebuah tempat roasting bernama Papa Palheta di daerah Bukit Timah. Di kawasan perumahan, Papa Palheta membuka tempat roasting dan tempat untuk mencoba profil kopi hasil roastingnya.

Lambat laun Papa Palheta menjadi terkenal, Bukit Timah menjadi tujuan penggila kopi di Singapura dan mulai terkenal di ranah perkopian dunia. Akhirnya karena aturan tentang penggunaan properti di Singapura yang ketat, Papa Palheta merelokasi tempatnya dan memutuskan menggabungkan tempat roasting dan kedai kopi di satu tempat yang sekarang. Papa Palheta dan CSHH Coffee adalah satu unit yang tak bisa terpisahkan.

Di dunia penggila kopi Singapura, CSHH Coffee Jalan Besar namanya sudah masyhur. Kedai kopi tidak menyajikan kopi main-main, tempat kopi yang masyhur pastilah menyajikan kopi-kopi terbaik.

DSCF9821

Pada hari saya datang CSHH Coffee Jalan Besar dipenuhi pengunjung. Antrian penikmat kopi panjang sekali. Di sisi lain, Papa Palhetta, tempat roastingnya juga sedang sibuk, tampak sedang memproses biji kopi. Bau kopinya tajam menyeruak.

Ada beberapa bagian kedai kopi ini. CSHH Coffee menempati bangunan utama, dengan bar di tengah. Di bagian samping terdapat ruang terbuka berisi meja dan kursi, di bagian dalam terdapat bar tempat alat-alat untuk brewing kopi mulai manual sampai mesin.

Papa Palhetta berada di paviliun terpisah dengan mesin roasting yang besar dan memenuhi ruangan. Sementara di seberang tempat roasting terdapat The Annex, toko kecil yang menjual biji kopi hasil roasting Papa Palheta.

DSCF9818

DSCF9820

Para kru CSHH Coffee Jalan Besar akan menjelaskan profil masing-masing biji kopi yang tersaji, ibarat kata setiap hari biji kopi yang disajikan adalah biji kopi yang spesial. Memang setiap hari profil kopi yang disajikan berganti-ganti, tergantung hasil roasting dari Papa Palheta.

Di dalam, para barista cekatan sekali meracik kopi di balik bar yang berbentuk oval. Ada tiga barista yang bertugas, masing-masing memiliki tugas berbeda. Dua orang di balik mesin espresso, satu orang khusus menangani manual brewing.

DSCF9839

DSCF9826

Untuk kopi pertama kali yang saya coba di kedai kopi ini saya langsung memesan satu menu kopi. Satu iced latte sebagai pembuka, harganya masuk kantong kog, 7 SGD. Untuk sajian ini, CSHH sudah menyiapkan profil kopi yang menjadi signature mereka Nuts and Bolt.

Sesuai profil yang dijelaskan barista, biji Kopi yang saya sesap memunculkan gelora. Ada rasa semriwing asam buah, ada aroma kacangnya, paduan ini berpagut dengan takaran susu yang pas benar. Sempurna.

DSCF9806

Saya hanya menduga-duga, kebiasaan lidah orang Singapura yang terbiasa minum kopi campur susu membuat para pengunjung lebih banyak yang memesan campuran kopi dan susu di CSHH Coffee. Sekali lagi ini hanya dugaan.

Melihat barista yang membuat manual brewing saya tergoda juga. Saya memesan pilihan yang Bright. Ada 3 pilihan untuk manual brewing, Bright, Balanced dan Bold. Karena sudah memesan latte, saya pilih Bright saja.

Sesapan pertama, wangi samar-samar aroma coklat menyeruak pada lidah. Saya bertanya, ini hasil roasting yang mana? Sang Barista hanya tersenyum, “rasakan saja, nanti juga tahu sendiri” Begitu katanya.

DSCF9864

Makin penasaran, saya rasakan perlahan, bijih kopinya ringan. Selain samar-samar rasa aroma coklat ada aroma asam buah yang pelan-pelan menyentuh lidah. Saya hanya bisa menduga mungkin ini hasil paduan roasting dari beberapa biji kopi.

Sampai akhir saya tak tahu profil biji kopi yang baru saya coba. Saya memilih tidak tahu, karena dengan demikian saya ada alasan untuk kembali ke CSHH Coffee Jalan Besar untuk mencari tahu.

Tabik.

CSHH Coffee

150 Tyrwhitt Road

Singapore 207563

Link Google Maps Tangkapan layar penuh 21042016 162145.bmp

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

12 KOMENTAR

  1. Saya bukan pencinta kopi, jadi belum bisa membedakan kopi yang enak dan kopi yang hanya sekedar kopi saja..beberapa kali ke Jogja dan melihat kedai-kedai kopi kecil semakin menjamur di Jogja, ditambah baca artikel perkopian di Singapura ini..saya jadi tertarik ingin mengenal kopi-kopi asli Java tercinta yang terkenal dan enak hehehe..nice artikel Mas..

  2. jd inget aceh dan warung kopinya :D..

    kayaknya memang malaysia dan singapura, terbiasa minum teh ato kopi dicampur susu ya… makanya kalo kita sebut KOPI ato TEH doang, pasti yg dikasih udh dicampur susu :D.. harus tambahin “O” baru dikasihnya teh ato kopi tanpa susu.

    Ntah aku yg ga ngerti kopi, ato memang belum pernah nemu kopi yg roastingnya bagus, tapi ttp blm bisa menikmati kopi pahit mas :D..

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here