dscf1404

Nusantara ini penuh mitos dan kejaiban, salah satunya cerita tentang manusia purba dari Flores. Selain Pithecantropus Erectus yang dianggap manusia purba dari nusantara ternyata ada juga Homo Floresiensis yang kondang dengan Hobbit Flores Liang Bua.

Liang Bua adalah gua tempat ditemukannya fosil manusia purba dari Flores ini dan dikatakan manusia asli purba. Hobbit adalah julukan yang diberikan karena postur fosil yang ditemukan adalah sosok manusia yang kecil dan tidak lebih tinggi dari 100 cm.

dscf1396
Viktor Dau

Sampai di sini fakta arkeologis tersebut menimbulkan mitos-mitos yang simpang siur.

Saya bersua Viktor Dau, lelaki tua yang dikatakan sebagai keturunan Hobbit Flores Liang Bua. Tingginya mungkin tak lebih dari 140 centimeter dan dengan posturnya yang pendek itu orang-orang setempat percaya, Viktor adalah keturunan manusia-manusia penghuni Liang Bua.

dscf1410
abaikan perut dan senyum kaku saya

Keberadaan Viktor semakin mengokohkan kisah tentang Hobbit Flores Liang Bua. Apakah Viktor memang keturunan mereka? Atau orang-orang di sekitar Liang Bua memang keturunan langsung manusia purba yang sama?

Hingga saat ini belum ada yang bisa memberikan jawaban jelas atas pertanyaan tersebut.

Liang Bua memang tergolong baru dieksplorasi, walaupun penjelajahan pertama di Liang Bua sudah dimulai sejak tahun 1950-an oleh pastor Katolik, Th. Verhoeven. Dari beberapa serpihan pertama yang ditemukan, Verhoeven percaya bahwa di Liang Bua di masa lalu adalah tempat tinggal bagi manusia purba.

Banyak kalangan yang menyangsikan klaim Verhoeven karena ia bukan seorang arkeolog, melainkan pastor katolik yang tidak memiliki pengetahuan tentang arkeologi.

Tapi dari apa yang ditemukan oleh Verhoeven itulah tabir demi tabir Liang Bua terungkap hingga akhirnya pada 2004 secara resmi publikasi tentang Homo Floresiensis diungkapkan kepada khalayak.

Bagaimanapun Hobbit Flores Liang Bua akan menjadi kunci tentang kehidupan manusia purba di Flores dan hingga saat ini setiap tahunnya para arkeolog rutin datang untuk mengungkap misteri manusia purba di Liang Bua.

dscf1412
Di depan Liang Bua

Di luar segala misteri tentang Hobbit Flores Liang Bua, pemerintah tampaknya begitu peduli dengan keberadaan Goa Liang Bua ini. Akses menuju goa yang lumayan bagus, museum yang berada di seberang gua sebagai pusat informasi pengunjung. Tampaknya masyarakat juga peduli dan turut menjaga keberadaan goa ini.

Liang Bua telah menjadi magnet bagi wisata, juga magnet bagi ilmu pengetahuan.

Tak terbayangkan di tengah-tengah Pulau Flores yang jauh dari keramaian terdapat mata rantai tentang sejarah manusia.

dscf1446

Di masa lalu sepertinya Liang Bua memang tempat yang tepat untuk para manusia purba. Guanya besar dengan atap lengkung yang tinggi. Pada bagian tengah seolah terdapat ceruk kecil yang menyerupai lorong dan batuan goa yang membentuk altar di bagian tengah gua.

Dengan bentuk seperti ini rasanya ย seperti goa ini memiliki beberapa bagian yang berbeda-beda.

Masyarakat purba memang memusatkan kehidupannya di goa-goa, itulah mengapa pertanda adanya manusia purba adalah kjokkenmodinger atau sampah makanan yang bisa dijadikan tanda bahwa goa tersebut dahulunya pernah ditinggali manusia purba.

dscf1433

Dengan pola kehidupan berburu dan meramu, sampah makanan tadi dibiarkan saja di mulut goa dan selama sekian tahun semakin menumpuk dan menjadi penyingkap kehidupan manusia purba di masa lampau.

Hobbit Flores Liang Bua memang menarik. Sebagai tempat wisata minat khusus pun sepertinya sangat layak untuk dikembangkan. Masyarakat perlu banyak tempat-tempat seperti ini sebagai sarana edukasi, sebuah tempat untuk mengingat bagaimana asal-usul dan kehidupan manusia purba di masa lampau.

Selain Sangiran, kiranya Liang Bua dengan fenomena Hobbitnya kini bisa menjadi penyingkap kehidupan masa lalu manusia purba di Nusantara. Tempat ini tak sekedar gua, namun harta karun sejarah umat manusia.

Liang Bua mengajarkan pada saya, pada kita semua bahwa sejarah umat manusia yang begitu panjang masih merupakan misteri yang butuh waktu lama untuk dipecahkan.

Tabik.

Tulisan dalam rangka penjelajahan Terios 7 Wonders edisi Flores dan Tour de Flores bersama Daihatsu Indonesia.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

12 KOMENTAR

  1. Ceritanya memperkaya khasanah banget nih mas Ef. Oya, waktu aku ke salah satu museum di Sydney, aku lihat display ttg hobbit yang ditemukan di Flores juga lho, Mungkin memang dari Liang Bua ini ya. Konon katanya, ini Hobbit pertama. Well, wallahu’alam sih ya.

  2. Menarik ceritanya.
    Saya pernah baca sedikit tentang hobit ini di Museum manusia purba.
    Masyarakat sekitar Liang bua memang pendek-pendek atau hanya pak viktor saja yang pendek mas?

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here