sesungguhnya jargon kampanye cintai produk-produk indonesia memang sesuatu hal yang benar-benar membangkitkan nasionalisme, terutama nasionalisme berbelanja.

tapi agaknya saya agak tidak terlalu nasionalis dalam penggunaan produk dalam negeri terutama di alat-alat outdoor. bukan berarti lantas saya tidak mencintai produk indonesia, sama sekali tidak.namun faktor kenyamanan dan inovasilah yang membuat saya memakai produk luar negeri.

tapi tidak semuanya juga saya menggunakan produk luar negeri, ada juga produk dalam negeri yang saya gunakan, jadinya memangproduk yang saya pakai ini campuran dari produk dalam dan luar. di dalam negeri ada beberapa brand yang benar-benar bisa dipercaya, sebutlah eiger, consina, nordwand dan jika kita menyebut masa lalu, saya akan menyebut alpina, giant dan jayagiri sebagai brand dengan kualitas jempolan.

kembali ke brand luar negeri, mereka menawarkan sisi inovasi produk dan kenyamanan yang mungkin harus diadopsi oleh brand dalam negeri. desain brand luar negeri juga biasanya sederhana, ringkas dan user friendly. nah, sejak era pasar bebas barang-barang ini pun mudah didapat dengan harga bersaing di indonesia.

jika sempat, tengoklah ke tandike cipulir, disana terpampang barang-barang outdoor dari dalam atau luar negeri dengan kualitas bagus. disana juga saya seringkali mendapat barang luar negeri dengan harga miring karena seringnya diskon yang digelar oleh pemilik toko. dan tandike adalah toko yang mendapat lisensi dari karrimor sebagai distributor resmi di indonesia. tandike, vaude, deuter, petzl adalah beberapa nama brand luar negeri yang ada disana, selain itu juga ada merk dalam negeri ternama seperti eiger, consina dan rei.

dari pengalaman saya durability barang dalam negeri memang kurang dibandingkan dengan produk luar, itulah mengapa saya memilih produk luar untuk perlengkapan yang membutuhkan kekuatan ekstra dan mampu menahan beban seperti backpack. saya pernah apple to apple membandingkan produk backpack yang produk luar negeri dan produk backpack dalam negeri. kapasitasnya sama 45 liter, tapi rupanya produk luar negeri memiliki keunggulan di bahan, durability, efisiensi dan back protection.

bagi saya ukuran memilih backpack adalah kenyamanan pada saat dipakai, terutama kenyamanan di bagian pundak dan punggung. karena selain faktor salah packing, dalam artian jika teknik packing kita benar maka jika backpack sudah nyaman di punggung berarti dia memiliki sistem pembagian beban yang benar. dan itulah yang mungkin harus segera diperbaiki produk dalam negeri agar bisa sejajar dengan produk luar negeri.

namun saya juga mempercayai produk dalam negeri kog, jaket windbreaker saya produk dalam negeri yang saya peroleh saat diskon. bahannya tebal, di bagian dada ada 2 lapis untuk menahan dingin pun memiliki bahan anti air, sehingga bisa juga difungsikan sebagai jas hujan. celana outdoor saya malah made in gang tamim, jahit sendiri. bahannya cukup baik menyerap air dan ringan. tas daypack, tas slempang sampai sandal juga dalam negeri. hanya untuk boots, saya memang lebih percaya dengan produk luar setelah membandingkan beberapa merk.

sesungguhnya hal ini kembali ke pilihan dan selera, tak ada paksaan untuk memilih produk dalam dan produk luar. dan juga jangan dipahami bahwa tulisan ini condong ke produk luar. sama sekali tidak, saya percaya bahwa produk indonesia mampu bersaing dengan produk luar, namun di beberapa segi produk luar memang memiliki keunggulan dan itu memang harus benar-benar kita akui. selamat memilih produk, jangan terpaku merk, terpakulah pada kualitas dan kenyamanan.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

4 KOMENTAR

  1. Karena saya bukan seorang nasionalisme namun bukan pula seorang anti-nasionalisme, agak gak terlalu perduli juga tentang hal2x yg beginian. Yang penting produknya sesuai dengan kebutuhan dan harganya pas itulah saya beli.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here