hari kedua di Medan diawali dengan melawat ke hajatan sahabat yang melangsungkan pernikahan. Radeva dan Izza adalah 2 sahabat semasa kuliah yang melangsungkan pernikahan hari itu. pernikahan dilakukan dengan adat Batak dan itulah yang menarik karena selama ini saya belum pernah menghadiri pernikahan dengan adat batak. dimulai dengan prosesi hantaran sampai duduk di pelaminan semuanya menarik.

 

selepas dari resepsi saya dan rombongan menuju tempat belanja oleh-oleh, tempat pertama yang kami tuju adalah tempat penjualan ulos, kain khas batak. nama tempat itu adalah Deli Mayasari. disana dijual berbagai macam kerajinan batak termasuk ulos dan beberapa pernak-pernik lain seperti tas, kaos dan sebagainya. saya membeli 1 kain ulos untuk ibu saya dan beberapa pernak-pernik untuk keluarga.

selesai belanja ulos, saya menuju tempat oleh-oleh populer di Medan yaitu Bolu Gulung Meranti di Jalan Kruing. walaupun katanya Bolu ini merupakan oleh-oleh yang relatif baru, tapi sudah sangat populer sebagai oleh-oleh khas Medan. antrian di tokonya membludak hanya untuk sekardus Bolu Meranti. namun memang sebanding dengan rasanya yang uenak dan memiliki citarasa tersendiri.

 

dari sini kami menuju destinasi berikutnya, yaitu melampiaskan nafsu kepada Durian. kenapa Durian? karena kalau di Sumatera tanpa menyicip durian Sumatera yang sedap luar biasa rasanya kurang. oleh pemandu kami diajak ke Durian Ucok awalnya, namun Durian Ucok belum buka lapak, lalu kami diantar ke Durian Ucok di kawasan Iskandar Muda.

Durian disana pun tak kalah lezatnya, besar-besar pula. satu demi satu durian kami buka dan entah berapa biji durian yang sudah kami buka. disini jika duriannya tidak enak, bisa langsung minta ganti karena ada garansi. bahkan kawan saya pun ikut membungkus satu biji durian. tak usah khawatir tidak masuk bagasi, di Durian Ucok ini pengemasannya sudah dilakukan dengan  rapi sehingga durian pun bisa masuk kabin pesawat dengan aman.

dengan perut yang penuh durian dan sedikit nggliyeng karena durian Medan yang lezat tadi, kami meneruskan perjalanan mengelilingi Kota Medan. hal yang sangat menarik di Medan adalah banyaknya bangunan tua yang terawat serta santainya para pengguna jalan. disini banyak sekali pengendara sepeda motor tidak berhelm dan tidak ditangkap polisi, selain itu kendaraan pun seolah tidak mengindahkan lampu lalu lintas, semua dianggap hijau. berikut beberapa snapshot kondisi lalu lintas dan bangunan tua di Medan.
selesai keliling-keliling, saya kembali ke hotel dan beristirahat sejenak. karena malam nanti saya ada janji dengan teman dari Lhokseumawe di warung kopi. begitu malam tiba saya beranjak menuju warung kopi tempat janjian tadi, sayang saya lupa nama tempatnya. pokoknya di deretan jalan disitu isinya warung kopi dan yang berjualan orang Aceh. sedap sekali rasa kopinya disana. kami mengobrol sampai malam, sekaligus mengakhiri perjalanan hari kedua saya di Medan.
Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here