melihat air terjun selalu memberi saya sensasi tersendiri, deburan air yang kencang, ketinggian air terjun memberikan saya rasa takjub tersendiri, selain itu cara untuk mencapai air terjun yang biasanya susah juga memberikan kepuasan dalam mengeksplorasi tempat tersebut.

salah satu air terjun yang memberi kesan mendalam bagi saya adalah Madakaripura. Madakaripura berdasar sejarah adalah tanah perdikan yang diberikan kepada Mahapatih Gajah Mada atas jasa-jasanya kepada Majapahit. air terjun Madakaripura yang berada di Probolinggo inipun tidak lepas dari fakta sejarah tersebut.

menurut kisah setempat, Air Terjun Madakaripura adalah tempat bagi Mahapatih Gajah Mada untuk menyepi dan bersemedi. di relung-relung dinding di balik tirai air terjun konon terdapat cekungan/gua sebagai tempat Mahapatih Gajah Mada bersemedi. berkaitan dengan cerita tersebut, di pintu masuk kawasan air terjun terdapat patung Mahapatih Gajah Mada bersedekap dan matanya memandang lurus ke depan.

 

Pintu masuk Madakaripura.

 

Lokasi air terjun yang dianggap suci oleh masyarakat setempat ini tidak jauh dari Bromo, kira-kira satu jam perjalanan. untuk menuju kesana diperlukan perjuangan ekstra keras karena jalan yang dilalui adalah jalan sempit yang jika berpapasan dengan kendaraan lain maka harus mengalah satu sama lain. selain itu saat menuju kesana seolah menembus daerah tak bertuan, karenan memang tidak ditemui pemukiman di sepanjang jalan menuju air terjun, hanya pepohonan saja. lokasi yang agak terpencil ini menyebabkan banyak yang belum tahu tentang air terjun ini.

disana setelah membayar tiket masuk kita sebenarnya bisa langsung masuk ke lokasi air terjun. tapi penduduk setempat memaksa harus memakai guide. sebenarnya jika berhati-hati tidak memakai guide pun tidak apa-apa karena jalurnya sudah ada. dan terus terang saya kurang begitu simpatik dengan para guide tersebut yang terkesan memaksa pengunjung untuk menggunakan jasa mereka.

menuju air terjun pengunjung harus meniti jalan setapak yang licin di pinggiran bukit. jalannya sempit dan berlumut sehingga pengunjung harus sangat berhati-hati. kemudian pengunjung juga harus menyeberangi sungai berbatu untuk sampai ke air terjun. setelah menyeberang sungai tersebut kita masih harus berjalan di pinggiran bukit yang licin sebelum sampai ke lokasi air terjun.

Madakaripura sendiri tidak hanya terdiri dari satu air terjun tapi ada beberapa air terjun. boleh dikatakan Madakaripura ini adalah kompleks air terjun. yang ditemui pertama kali adalah 3 air terjun yang menyerupai tirai. pengunjung bisa berjalan dari balik tirai air terjun ini, airnya sendiri tidak terlalu deras namun cukup membuat badan mengigil serta hempasan airnya di bebatuan cukup bisa membuat badan basah kuyup.

Selain air terjun tirai, terdapat juga air terjun kecil sebelum menuju air terjun utama. air terjun ini tidak deras, hanya seperti tetesan air yang merambat dinding bukit, namun cukup artistik dan menarik jika diabadikan dalam bentuk gambar.

 

Air Terjun Tirai
Air Terjun Tirai
Air Terjun Kecil

Setelah melalui air terjun tirai tadi, selanjutnya berjalan menuju air terjun utama. untuk menuju air terjun ini terkadang harus merangkak karena harus melewati batu-batu besar yang licin. Air terjun ini membuat saya terpukau, deras airnya menggetarkan ditambah desiran angin kencang yang membuat air terjun ini seperti memberi hawa menakutkan nan megah kepada pengunjung.

Ketinggian air terjun utama ini saya kira ratusan meter, 200 meter mungkin. bentuknya benar-benar luar biasa, kita memasuki air terjun utama seolah melalui sebuah lorong raksasa. kemudian di dasar air terjun terdapat kolam yang begitu luas dan dalam.

penampang air terjun ini pun seperti dalam sebuah tabung maha besar, seolah seperti gelas raksasa. dari dasar air terjun saya bisa melihat cerukan yang kabarnya menjadi tempat bersemedi Mahapatih Gajah Mada. entah bagaimana caranya sang Mahapatih menggapai cerukan yang terletak di tempat begitu tinggi tersebut. mungkin terbang, atau dengan ilmu kanuragan seperti layaknya kisah – kisah masa lalu yang selalu bercerita tentang kesaktian manusia di zaman itu.

Air Terjun Utama.
Pintu Masuk Air Terjun Utama

Sayangnya tidak terlalu lama di dalam air terjun utama ini, hujan yang mulai turun selain itu gemuruh di dalam air terjun semakin menjadi-menjadi. guide dan warga lokal memperingatkan agar segera meninggalkan air terjun menuju ke tempat yang lebih tinggi.

ternyata bentuk air terjun yang terletak dalam tabung besar alami tersebut sering menimbulkan banjir, bisa dibayangkan apabila debit air tiba-tiba naik dengan cepat, maka air akan meluap dan berebutan keluar melalui celah kecil di pintu masuk air terjun utama. sehingga pengelola pun jika terjadi hujan deras dan air terjun mulai bergemuruh serta air mulai coklat akan segera memperingatkan pengunjung lalu menutup kawasan air terjun sebagai antisipasi apabila terjadi banjir bandang.

Namun hal tersebut tidak mengurangi ketakjuban saya berada di air terjun ini, air terjun yang dianggap suci dan sakral bagi masyarakat di pegunungan Tengger.

Berfoto di Dasar Air Terjun Utama. foto oleh Ratna.

 

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

6 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here