“bu, makan siang mangut beong purun mboten?”

“mbanglimus to?” jawab ibu saya.

percakapan yang terjadi di dalam mobil saat saya menjemput ibu saya pulang mengajar membuat saya langsung mengarahkan mobil ke Kembanglimus, Borobudur. Sebuah desa di jalan Borobudur – Salaman. sasaran saya, ibu dan adek adalah menuju warung mangut beong yang sudah legendaris di Magelang. warung tersebut diberi nama Warung Makan Sehati.

warung makan ini tampilannya sangat sederhana, tidak mengesankan sebagai warung makan yang sering menjadi jujugan para pejabat daerah dan bahkan Ibu Menteri Marie Elka Pangestu pernah mencicipi mangut beong ini. biasa saja, dengan display yang sederhana seperti warung makan kebanyakan.

dari luar tampak biasa saja, tapi ingat-ingatlah dengan benar bahwa ada kalimat sakti “don’t judge books by its cover” maka di dunia kuliner jangan sekali-kali menilai tempat makan dari tampak luarnya, tapi longoklah ke dalam, ke tempat makan sampai ke dapurnya dan ciciplah olahannya.

warung penuh pengunjung, maklum saat kami kesana memang sedang jamnya orang makan siang. Ibu-ibu pemilik warung mempersilahkan masuk dan kami segera menuju ke rak kaca di bagian dalam yang menjadi tempat makanannya.

“ndas beonge ndak tesih?” tanya ibu sambil memilih ikan di panci besar putih.

“sekedap nggih bu, kulo pundhut ting pawon” jawab ibu warung.

ibu rupanya khawatir kehabisan menu ndas beong/kepala beong, tapi rupanya beruntunglah bagi kami karena rupanya ibu pemilik warung memiliki stok ndas beong yang baru saja matang di dapur. dan segeralah datang mangut beong yang berwarna merah merekah, mengepulkan asap panas dan sangat menggugah selera.

bagi yang belum tahu beong, beong adalah ikan endemik khas Sungai Progo. penduduk lokal menyebutnya Lele Progo. beong memang 1 fam dengan lele, namun memiliki ukuran yang lebih besar, berat sebuah Beong bisa sampai 5 – 10 kilogram per ekornya. habitat utamanya memang di Sungai Progo, namun ada kabar bahwa Beong juga sudah mulai dibudidayakan di beberapa waduk di Jogja dan Jawa Tengah. ukuran Beong yang lebih jumbo dibandingkan dengan ikan air tawar kebanyakan membuat ikan ini memiliki daging yang tebal nan empuk, dagingnya pun lebih gurih dan tidak terlalu amis dibandingkan ikan lainnya.

oleh Warung Makan Sehati ikan beong yang jumbo ini diolah menjadi mangut super pedas. bagian yang menjadi favorit para tamu adalah bagian kepala beong. jangan kaget dengan ukurannya, kepala beongnya saja sebesar piring. seonggok kepala beong berlumur bumbu mangut super pedas berwarna merah. warna merah pada mangut beong ini benar-benar membuat air ludah menetes deras dengan sendirinya. begitu satu suapan, blaar.. rasa pedas tiba-tiba meledak memenuhi rongga mulut. enak luar biasa.

rasa pedas ini muncul dari camburan bumbu cabe dan rempah-rempah. campuran bumbu-bumbu ini membuat rasa pedas mangut Beong menonjok lidah dan membuat tubuh berkeringat tidak karuan. untuk menetralisirnya bisa dengan mengudap urap yang sudah disediakan. cacahan sayuran berupa kubis dan mentimun mendingingkan sejenak lidah yang sudah digempur rasa pedas.

saya sampai kepayahan melawan rasa pedas mangut ini, benar-benar luar biasa. kata orang jawa, pedasnya nyegrak. sampai-sampai saya butuh 2 gelas es teh manis ukuran besar untuk benar-benar menghilangkan rasa pedas di lidah. makan siang yang luar biasa. harganya pun murah, bertiga sekitar 50-ribu kalau tidak salah. lupa-lupa ingat karena saya masih sibuk menghilangkan rasa pedas di mulut yang baru hilang satu jam kemudian.

kesimpulan saya, makan siang disini serasa mandi sauna, efeknya bisa membuat wajah saya dan ibu seperti foto dibawah ini :

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

9 KOMENTAR

  1. Maaf Mas saya juga paling suka makan ikan beong. Memang lezat dagingnya kenyal, tidak seperti patin yang lembek. Pesan saya, hati hati karena beong termasuk langka susah didapat, terkadang dipalsu dengan ikan patin yang bagi orang awam tidak akan mengetahuinya.
    Nah gimana membedakanya, dari warna kulitnya. Kalau beong warna kulitnya kekuning kuningan, sedangkan patin hitam.
    Semoga bermanfaat. Tks.

  2. Saya baca referensi mangut beong sehati ini dari beberapa traveller blog. Saya penasaran banget. Tanggal 20 september kemarin setelah dari borobudur, saya mampir kesana. Ga sia sia deh jauh jauh dari Jakarta, rasanya memang luaaaarrr biasa endesss. Pedasnya cocok di lidah saya. 7 orang dewasa dan minuman es teh manis hanya menghabiskan 105.000 saja. Murah banget. Meskipun lokasinya di perkampungan bukan di pinggir jalan raya tapi pengunjungnya banyak banget. Satu lagi mas, sayur trancam yg juga ga kalah rnak jadi teman yg pas untuk menikmati mangut beong ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here