dimuat di Blog Travel Troopers  tanggal 8 September 2012.

Saya mulai mengakrabi Sate Ambal adalah saat lebaran tahun 2009, waktu itu untuk pertama kalinya saya menjalani ritual mudik. Kantor saya di Ciamis, rumah saya di Magelang dan untuk mudik saya mesti melewati jalur selatan. Perjalanan mudik ditempuh dengan mobil dan sudah menjadi tradisi untuk berhenti di Kebumen, menikmati Sate Ambal nan lezat.

Sate Ambal ini sebenarnya lokasinya agak nylempit, di Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Untuk mencapainya harus melalui Jalur Daendels, jalur paling selatan yang membentang dari Cilacap sampai Yogyakarta.  Namun tempat makan yang enak pasti akan dihampiri pengunjung di mana pun letaknya, dan ini terbukti di warung Sate Ambal, Kebumen. Walaupun lokasinya jauh, warung-warung yang menjajakan Sate Ambal selalu penuh pengunjung.

Salah satu Warung Sate Ambal di Jalur Daendels

Jalur Daendels ini sebenarnya adalah jalur alternatif apabila terjadi kemacetan di jalur selatan. Menyusuri pantai-pantai selatan Jawa, berkendara di jalur ini menjanjikan nuansa lain seperti angin sepoi-sepoi dan persawahan yang terbentang luas. Bahkan saking dekatnya dengan laut, di beberapa titik kita bisa menikmati panorama laut selatan dengan debur ombak yang bergemuruh. Nah, dari para pelintas Jalur Daendels inilah kisah Sate Ambal muncul.

Para pelintas Jalur Daendels ini dulu mampir di Ambal untuk beristirahat dan kabarnya dulu hanya ada satu orang penjual Sate Ambal. Para pelintas ini kemudian bersitirahat sekaligus menyantap sate. Dari kabar mulut ke mulut, maka tersebarlah kelezatan Sate Ambal dan menjadi kuliner khas Jalur Daendels. Jadilah kini banyak sekali warung Sate Ambal. Bahkan begitu memasuki wilayah Ambal, harum bakaran sate sudah tercium dari kejauhan dan sangat menggugah selera.

Proses pembakaran Sate Ambal

Kekhasaan Sate Ambal adalah bumbu satenya. Alih-alih menggunakan bumbu kacang, Sate Ambal menggunakan bumbu kacang ditambah tempe, kuahnya sedikit lebih encer dibandingkan dengan Sate Madura. Bumbu sate ini tidak disajikan dalam satu wadah dengan satenya, namun disajikan terpisah sehingga pengunjung bisa menikmati kelezatan bumbu kacang tempenya dengan maksimal.

Kemudian potongan daging ayam yang memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan Sate Madura. Potongan daging ini dilumuri bumbu sehingga terasa manis hingga ke daging. Sehingga saat disantap dengan bumbu rasanya menyatu antara manis kacang dan sedikit asam dari tempe. Lezat.

Menikmati Sate Ambal bisa dengan nasi atau lontong, tergantung selera pengunjung. Ditambah dengan segelas teh manis panas, cocok untuk mengobati penat di perjalanan.

Sajian lengkap Sate Ambal

Sekarang, Sate Ambal ini tidak menjadi monopoli daerah Ambal saja. Beberapa penjual sate dari Ambal membuka warung Sate Ambal di daerah ibukota Kabupaten Kebumen dan di ruas jalan Kebumen – Kutowinangun. Jadi pengunjung yang ingin menikmati Sate Ambal tidak usah berjauh-jauh menuju Ambal melalui Jalur Daendels.

Jika suatu saat anda melewati Kebumen, cobalah kuliner khas nan legendaris ini, Sate Ambal.

 

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

4 KOMENTAR

  1. Akkkk..
    Jadi lapar~~~~!

    Pertama saya mencoba sate ambal ini pada lebaran tahun ini 2012. Karena pada tahun ini saya baru pertama kali mudik setelah 4-5 tahun..Hahha..

    Hmmm..Karena baru pertama nyoba..emang rasanya unik Dan enak,..ya walau terlalu manis untuk saya, karena untuk masalah sate saya lebih suka yang pedas..Hhahaha..

    Sate ayam kampung , sambal Tempe yang manis Dan lontong ditambah the manis hangat sangat pas (walau sekali lagi agak terlalu manis) hahahah!

    Hmmmmmmmmm… Jadi lapar kan pagi2 ngebayangin sate Ambal -_-“

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here