berikut ini ada beberapa tips traveling, berdasarkan pengalaman pribadi dan mungkin bisa bermanfaat untuk rekan traveling lainnya :

1. bawa tas kresek banyak-banyak

jangan diremehkan, tas kresek bisa multifungsi. bisa memuat pakaian kotor, bisa jadi tempat sandal, bisa jadi pelindung kepala saat hujan, bisa jadi drybag darurat, bisa jadi tempat oleh-oleh darurat, bisa jadi tempat sampah. saya selalu membawa minimal 3 tas kresek dalam berbagai ukuran dan memang multifungsi!

saat di Madakaripura, 2 teman saya menjadikan tas kresek sebagai DRY BAG Kamera!

 

2. Pura – pura bodoh kadang membantu

saya selalu bersikap agar jangan sok tahu saat traveling, walaupun sebenarnya saya tahu. terkadang bersikap bodoh itu sangat membantu dan akan banyak mendapatkan trivia.

kadang sikap pura-pura bodoh ini membantu saat berargumen lho..jadi daripada membantah, mending pura-pura bodoh biar kita dianggap orang tidak tahu dan bebas dari kesalahan.

terakhir sikap pura-pura bodoh saya gunakan saat menghadapi polisi dan imigrasi Singapura saat saya disweeping di Changi..daripada berargumen dan menghabiskan energi, saya lebih memilih berkata “sorry sir, i really don’t know about this..and thank you for your information”. 🙂

3. Maksimalkan peralatanmu.

terkadang seorang traveler itu akan minder saat melihat gear milik orang lain. tapi percayalah kalau gear terbaik itu milik sendiri. dan belum tentu gear orang lain yang wah itu bagus.

anyway, backpack saya sudah 4 tahun, sepatu saya sudah 3 tahun, bahkan kompas yang selalu saya bawa umurnya sudah 15 tahun. kenapa saya bawa kompas dan bukan berganti dengan GPS/gadget canggih? karena terkadang kompas lebih efektif karena tidak butuh batere. 🙂

4. Bawalah gunting kuku

gunting kuku kadang bisa jadi survival kit, kecil tapi cabe rawit. saya selalu bawa 1 dan so far lolos terus dari Bandara, tips nya masukkan saja gunting kuku ke dalam peralatan mandi, agar dianggap sebagai peralatan mandi.

mau tahu betapa multifungsinya gunting kuku buat saya? dia bisa jadi obeng, dia bisa jadi gunting darurat, dia bisa jadi alat pencukur kumis, dia bisa jadi pisau darurat.

5. Jangan remehkan koran

saya selalu membeli koran saat traveling, entah untuk mengisi waktu senggang, entah untuk menukar uang menjadi recehan, harganya pun murah.

tapi bagi saya koran yang sudah saya baca tidak lantas dibuang begitu saja, bisa saya gunakan sebagai : alas duduk, kipas darurat, wadah baju bekas, penutup hidung kalo ada polusi, penutup kepala, sebagai penutup wajah saat tidur, sebagai lap darurat, sebagai pelindung dada saat naik motor.

6. Bawalah sarung

ini benda paling multifungsi yang tak pernah ketinggalan saya bawa, selain untuk shalat sarung bisa jadi saya gunakan untuk selimut, untuk handuk, untuk penutup muka, untuk penutup pas ganti celana, untuk alas tidur, untuk sajadah, untuk wind break dan sekarang ini sedang tren untuk bersarung di beberapa tempat wisata reliji, jadi kalo bawa sarung sendiri bisa berhemat tidak perlu sewa sarung.

Sarungan di Medan

 

7. Kotak P3K itu perlu

nah ini ilmu dasar yang saya dapat saat dulu aktif di Pramuka sekaligus PMR. penekanan kotak P3K ini berkaitan dengan keselamatan diri pribadi. saat LatSAR dan Survival dulu saya selalu diajari penekanan untuk menyelamatkan diri sendiri dulu sebelum menyelamatkan orang lain.

kotak P3K juga akan sangat penting saat terjadi sesuatu saat traveling, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. jadilah sejak SMA sampai sekarang, kotak P3K selalu ada dalam perlengkapan traveling saya. sekarang kotak P3K banyak kog dijual di supermarket, kecil dan lengkap. atau kalau tidak mau beli, bisa mengadaptasi apa yang saya bawa dalam 1 kotak P3K saya.

Minyak angin (untuk penghangat dan obat pingsan), obat flu (bisa sebagai obat tidur dan paracetamol biasanya saya bawa biogesic), betadine, hand sanitazer (bisa berfungsi sebagai alkohol), tolak angin/antangin, vitamin C (pake yang IPI aja, murah), kassa, plester dan yang terakhir obat mencret.

8. Bawa handuk kecil

pernah lihat kernet angkot pake handuk putih kecil di leher? nah itu handuk yang saya bawa. selain jadi handuk dia bisa jadi bandana, penutup muka, handband. ringkas dan tidak berat, kalau sekarang sih bisa pake semacam kanebo, di toko alat renang ada yang jual. kalau mau nekat sih pake aja kanebo mobil..hihi.

Handuk untuk Bandana.

9. Rokok / permen / snack

nah, rokok/permen/snack disini bukan untuk konsumsi sendiri, tapi sebagai sarana pendekatan orang lain, sebagai pencari suasana. saat kita bertanya atau berinteraksi kadang terjadi jarak/gap, untuk mencairkannya tawarkanlah rokok, jika memang tidak merokok maka tawarkanlah permen/snack, dijamin suasana akan langsung cair dan kita bisa berinteraksi lebih mudah. truly work!

yak, itu tadi beberapa tips yang mungkin bisa bermanfaat untuk rekan traveler sekalian, mungkin ada yang ingin diskusi tentang tips-tips lain? monggo, dipersilahkan.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

17 KOMENTAR

  1. Hahhahaha..Plastik saya selalu bawa! Lebih dari 3, berbagai ukuran.. LOL..Ya karena emang sangat berguna.

    Huahahha..itu dia..pura2 bodoh juga sangat membantu buat dapet informasi.. LOL…well, kadang saya juga suka berbohong terhadap orang asing yang saya kenal. :p hehehhe #selfdefence..

    Kalo saya karena anak Gaul jaman sekarang #cih ! Hahahha .. Saya selalu mengandalkan GPS bb (walau kadang tidak efektif di negri tanpa sinal) … Saya belum pernah pake kompas sih mas :p

    Sarung, handuk, check! Always dibawa :p

    Gunting kuku & Koran,,,hhmmmm nice advice, kalo saya sih selalu bawa senter saku .. Gak tau kenapa.itu senter sangat useful kadang2..Hahahhaha!

    Karena saya jarang ngerokok Dan jarang bawa permen, saya cuma bisa andelin senyum manis saya mas.. Huahahahhaha! #apasihchoy

    Nice share mas..

  2. Sarung selain untuk traveling juga penting buat nginap di kampus (anak STAN pernah tidur di kampus? :p). Selain buat solat, bisa buat: alas tidur, anduk darurat, sajadah darurat, pengganti celana saat tidur supaya sirkulasi udara lancar, sampe bantal darurat

  3. Nambahin bang. Klo saya selalu bawa uang seribuan bertuliskan alamat email dan akun twitter. Suka aja liat ekspresi shock bule2 di hostel klo liat angka 1.000. Dikirax itu banyak skali. Padahal cuma setara 1 sen dollar haha.

    – well, sarung jarang saya bawa. Nice tips
    – Permen/snack –> Saya tawarin pop mie biasax sarapan hari pertama di hostel. Untuk perkenalan dan mencairkan suasana plus duta mancanegara pop mie, haha
    – Pura2 bodoh, works well. Berapa kali kedapatan air minum masuk kabin sama customs. Cuek bebek tinggal bilang, I’m sorry. I forget to leave my mineral water before pass customs

    • haha..betul juga.. 😀
      mereka ga sadar kalo 1000 itu nilainya kecil jika di kurskan ke mata uang mereka..

      anyway, makasih mas udah mampir disini. 😀

  4. Nggak kepikiran semua itu. kecuali nomer 6 dan 7. Cuman nomer 6 bukan sarung, tapi kain bali yang tipis itu. Nomer 7 sekedar handiplast dan obat obat standart seperti buat sakit perut dan flu. Nomer satu bawa buanyak, ketika naik gunung saja, sekalian bersih bersih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here