Saya merasa saya sudah melemparkan bola panas dalam tulisan saya tentang Duta Wisata, sebagai pihak penulis saya ingin mengklarifikasikan bahwa sesungguhnya tulisan saya bersifat kritik dan mencoba memberikan solusi. Tidak berusaha menyerang salah satu pihak atau apapun, melemahkan atau menghina satu institusi apapun.

Saya, tanpa paksaan siapapun ingin menghentikan perdebatan tanpa ujung ini, sebagai pihak yang sama-sama sebagai stakeholder wisata Magelang, memiliki visi dan misi ke depan tentang Magelang saya tidak ingin justru perdebatan ini tidak memberikan apa-apa dan tidak mendatangkan apa-apa,  disini saya ingin lebih berkontribusi secara nyata untuk wisata Magelang.

Saya menghargai semua pihak yang telah urun pendapat, saya menghargai itu semua. Terima kasih atas segala atensi yang sudah diberikan. Semoga ini menjadi pembelajaran untuk semua.

Saya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang muncul, atas segala hal yang sudah menimbulkan polemik berkepanjangan, kepada semua pihak yang merasa tidak nyaman atas tulisan saya. Permohonan maaf secara pribadi  juga saya ucapkan untuk Andre, Martina dan Veronika atas tulisan saya yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan dari tulisan-tulisan saya.

Tabik.

 

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

7 KOMENTAR

  1. Iyo ik, padahal saya menyimak lho. Hangat. Masa diskusi kaya gini aja juga dibredel, (eh, dihapus sendiri dink) . Yah…. jadilah Magelang yang akan selalu adem ayem saja, pasar gak jadi2pun tak ada yang mempermasalahkannya.

  2. sebenarnya saya hanya menghindari perdebatan yang meluas dan cenderung mulai tidak sehat dari kedua belah pihak, karena dari komentar-komentarnya justru mulai menyerang individu, alih-alih membangun situasi diskusi yang hangat.
    saya sendiri juga melihat komunikasi yang dipaksakan, mungkin dari diskusi kemarin bisa dilihat dan dipilah komentar – komentar yang membangun atau yang sekedar melontarkan komentar.
    saya tidak ingin budaya diskusi justru menjadi ajang serang menyerang.
    terima kasih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here