DSC_0027

Kupat Tahu bagi orang Magelang bak Empek-empek bagi warga Palembang, makanan ini adalah identitas, pride dan kuliner kebangsaan warga Magelang. Memang Magelang identik dengan Kupat Tahu dan orang tidak afdhol rasanya jika datang ke Magelang tanpa mengudap Kupat Tahu.

Bicara soal Kupat Tahu di Magelang, ada beberapa varian berbeda diantara beberapa warung Kupat Tahu di area Magelang. Kupat Tahu racikan daerah kota memiliki rasa berbeda dengan Kupat Tahu daerah Kabupaten. Namun kedua-duanya tidak saling bersaingan, malahan mengangkat nama Kupat Tahu Magelang bersamaan. Varian ini saling menguatkan satu sama lain, dan memberi kesempatan orang luar untuk mencicip citarasa Kupat Tahu Magelang satu dengan yang lainnya.

Garis besarnya adalah bagi orang Magelang, Kupat Tahu Magelang dibagi menjadi 2 mahzab besar. Kupat Tahu Blabak dan Kupat Tahu Kota. Racikan umumnya sama, Kupat / Ketupat, Tahu putih yang digoreng dan bumbu siram, bumbu siram Kupat Tahu Magelang ini cair, ini yang membedakan dengan Kupat Tahu model Jawa Barat yang cenderung lebih pekat. Nah, perbedaan mahzab kedua kupat tahu tadi adalah ada pada bumbu siramnya.

Mahzab Kupat Tahu Blabak, yang diantaranya dipopulerkan oleh Kupat Tahu Pelopor yang paling tua dan berlokasi di depan stasiun serta Kupat Tahu Dompleng yang ramai pengunjung memiliki bumbu yang manis, dengan kecap buatan sendiri, olahan tangan. Maka dari itu tampilanbumbu  Kupat Tahu Blabak lebih gelap dan agak sedikit lebih pekat. Namun soal rasa bumbunya, amboi sedapnya. Bumbu kecapnya, berpadu dengan remahan kacang yang digerus kecil-kecil dan juga ulekan cabe. Manis-manis pedas, sedap.

Sedangkan Mahzab Kupat Tahu Kota, diantaranya terkenal karena Kupat Tahu Pojok, Kupat Tahu Pak Slamet dan Kupat Tahu Pak Pangat menonjolkan bumbu gula jawa dan kacangnya. Dengan bumbu kacang yang encer dan tak kadang gerusan kacangnya masih berukuran besar – besar memang sedikit lebih ringan saat disantap. Karenanya tampilan bumbu Kupat Tahu Kota lebih cerah kecoklatan dan cair. Manisnya tidak terlalu kuat, namun berpadu dengan aroma kacangnya. Kalo kata saya ini Kupat Tahu yang santai, pas manisnya dan nagih. Dan Kupat Tahu Kota lebih variatif dengan menambahkan irisan bakwan goreng dalam sajiannya, jadi ada tambahan kerenyahan gorengan dalam setiap suap Kupat Tahu yang masuk ke mulut.

Kupat Tahu bisa dibilang makanan sela, bukan makanan berat tapi juga tidak ringan. Cukup untuk mengganjal perut tapi tidak cukup membuat kenyang. Bagi orang Jawa yang masih totok menganut falsafah makan itu berarti makan nasi, maka Kupat Tahu adalah makanan penggembira, bukan makanan utama. Tapi mengingat kandungan Kupat yang sama terbuat dengan beras, sejatinya sama. Tapi ya memang orang Jawa banyak yang merasa belum makan nasi, jika olahan beras tersebut tidak berbentuk nasi.

Terkenalnya Kupat Tahu Magelang ini cukup membuat orang Magelang bangga, bahkan RI – 1 pun mengaku terpikat Kupat Tahu Magelang. Di Era Presiden Soeharto bahkan sempat diundang ke istana, dan Presiden sekarang, SBY juga mengakui termasuk pelanggan Kupat Tahu Pojok semasa beliau menjalani pendidikan militer di Akmil.

Mencecap Kupat Tahu Magelang adalah perkara wajib jika suatu saat singgah di Magelang. Bahkan saya secara khusus selalu menggiring tamu-tamu saya merapat di warung Kupat Tahu untuk merasakan kelezatannya. Kadang saya ajak ke Kupat Tahu Blabak atau kadang ke Kupat Tahu Kota. Nah, jika mungkin suatu saat tidak sempat berkunjung ke Magelang dan menemukan warung Kupat Tahu lainnya, perhatikan ciri-ciri yang saya tuliskan tadi. Bisa jadi Kupat Tahu model Kota, bisa jadi model Blabak. Semua sama saja, semua khas Magelang dan semuanya nikmat.

Jika anda berpikir sebuah kelezatan itu mahal harganya, anda salah. Seporsi Kupat Tahu nan nikmat ini banderolnya kurang dari 10.000.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

4 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here