Refleksi 2012, Resolusi 2013

2012 sudah lewat, dan dipagi hari kedua 2013 saya baru menulis soal 2012? terlambat entah? saya cuma bilang, seperti tahun-tahun sebelumnya saya tidak pernah punya resolusi untuk 2013. tidak pernah punya target apa-apa, saya hanya mengikuti nasehat orang tua untuk menjalani hidup seperti air yang mengalir, tidak ngoyo, tidak usah memaksakan sesuatu, jalani yang memang harus dijalani dengan maksimal, ditambah doa dan semoga di 2013 tetap hidup bahagia. itu saja, cukup. toh, saya penganut gusti Alloh foundation, semua sudah ada jalannya, sudah ada rejekinya masing-masing.

2012 ditutup dengan sedikit rumit, saya mengalami musibah saat seluruh data skripsi saya dicuri sehari menjelang pendaftaran sidang dan membuat saya tidak tidur 38 jam non stop untuk mengejar deadline pengumpulan skripsi, kemudian sidang dalam keadaan kebingungan karena skripsi yang saya cetak mendadak dan tidak sempat saya edit ternyata amburadul gila-gilaan, walaupun pada akhirnya saya alhamdulillah menutup tahun dengan lolos sidang skripsi dengan sedikit revisi. ya, saya di 2013 sudah sarjana ekonomi.

Beberapa hari sebelum skripsi saya mendapatkan surprise ketika membuka email saya, saat ada penerbit yang menawarkan kerjasama. Eum, sebenarnya saat itu juga saya sedang menulis buku dan belum dapat penerbit, waktu itu saya hanya bertekad menulis sebanyak mungkin, setelah selesai baru kemudian saya ajukan ke penerbit. Rupanya, Tuhan tahu tapi menunggu, begitu kata Tolstoy. Tak dinyana, saya justru mendapat tawaran kerjasama yang membuat saya tersedu sedan di depan layar monitor, kemudian kebingungan menghubungi beberapa kawan dan saudara untuk dimintai pendapat.

Oia, blog saya berulang tahun Desember tanggal 27, sudah 1 tahun. Blog ini memang saya khususkan untuk blog traveling serta beberapa pendapat saya soal dunia traveling. Walaupun kadang kalau membaca blog saya, mungkin pembaca akan tersenyum kecut. Saya memang agak keras disini, dan terkadang tidak menyajikan keindahan pada tulisan-tulisan saya. Toh, dunia ini yin-yang, perlu pengimbang. Jika mayoritas sudah memposting keindahan, saya bagian menulis kritik dan hal-hal yang pahit dibaliknya.

Saya juga sudah berhasil naik haji traveling tahun ini, ke Jepang. Perjalanan ini saya rencanakan setahun sebelumnya, yang membuat hidup saya di tahun 2011-2012 adalah hidup penuh pengiritan. Pada akhirnya, saya dan Adit berhasil mengeksplorasi Jepang selama 8 hari. Tanpa itinerary, tanpa bisa berbahasa Jepang, tanpa rencana. Ya, kami berdua go show, karena kami berdua ingin menikmati Jepang seutuhnya, tanpa harus terburu-buru mengejar destinasi kesana-sini.

Berkat Titiw, Priant, Dinda + Al, Gepeng dan Fakhri akhirnya untuk pertama kalinya saya ke luar negeri, ke Singapura lewat jalur laut dari Batam. 2 bulan kemudian saya kembali lagi ke Singapura bersama pacar saya. Bagi saya pencapaian jalan-jalan 2012 cukup lumayan, walaupun semua serba dadakan. Ya, saya memang tidak pernah merencanakan perjalanan yang akan saya lakukan. Kenapa? karena saya takut 1 hal, semua yang saya rencanakan akan gagal. Daripada berharap, lebih baik saya tidak berencana. Kalau ada duit, ya beli tiket. Berangkat. Kalau tidak ada duit, ya ndak usah traveling. As simple as that.

Ada trip di 2012 yang gagal, yaitu 3 hari di Balikpapan. Itu karena pacar saya tidak bisa meninggalkan kuliah. Tapi selalu ada berkah dibalik musibah, batal ke Balikpapan saya menonton konser Toe, salah satu band post-rock favorit saya dan pacar. Konser terunik yang pernah saya tonton, karena venue-nya yang mengambil tempat di Gedung Arsip Nasional. Sangat ritmis, sangat melodius.

2012 juga merupakan tahun bahagia untuk beberapa orang-orang terdekat saya. Yang pertama Harun Khadafi, sahabat saya tersebut melangsungkan pernikahan di Banyumas dan membuat segerombolan anak-anak STAN mengunjungi Banyumas berbarengan. Kemudian persis di penghujung tahun, kakak sepupu saya, Fakhri melangsungkan pernikahan. Berkat pernikahan Fakhri inilah, mayoritas keluarga besar Bani Busro berkumpul di Bogor, termasuk keluarga saya yang mendadak piknik berombongan ke Bogor.

Oia di tahun 2012 ini beberapa artikel saya mengundang perhatian, yang pertama adalah soal fotografer di Waisyak yang ngawur-ngawuran saat memotret. Artikel ini sempat masuk ke Headline Kompasiana. Kemudian yang kedua adalah soal Duta Wisata, postingan yang terpaksa saya hapus karena sudah berkembang menjadi cara – cara diskusi yang tidak sehat dan tidak menghargai kebebasan berpendapat.

Kemudian 2012 juga menjadi pengalaman pertama saya terjun ke perut bumi. 90 meter vertikal dibawah permukaan bumi. Caving Goa Jomblang adalah termasuk perjalanan paling awal di 2012, perjalanan yang diakhiri dengan sengatan kalajengkin di tangan saya dan membuat tangan saya mati rasa sebagian. Perjalanan tersebut bersama kawan-kawan ACI 2011. Kemudian disusul trip bersama pada saat Waisyak di Magelang. Trip bersama anak-anak ACI 2011 selalu menghadirkan kehebohan dan cerita tersendiri.

#sidetrip juga merupakan proyek di 2012. Ada 3 side trip yang sudah saya posting, yang pertama adalah Jogja  kemudian Bandung dan terakhir Magelang. 3 side trip tadi adalah bermaksud memberikan alternatif tempat wisata yang layak dikunjungi, sehingga pengunjung / traveler tidak melulu ke destinasi populer. Karena destinasi non populer pun bisa sangat menarik dan memiliki pesonanya sendiri. Rencananya yang Magelang, akan dibuat versi 2 nya, dengan destinasi yang lebih banyak.

Oia, di penghujung tahun 2012 dan awal tahun 2013 saya juga sempat bertemu travelmate. Di tanggal 31 saya bertemu Ilmi, travelmate saya saat keliling Banyumas, secara tak sengaja di Jogja. Dan tanggal 1-nya, saya disambangi trio traveler ganas dari Jogja. Nuran + Rani dan Wana . Walaupun detik-detik menjelang pergantian tahun saya tidak kemana-mana, hanya nonton tv berdua dengan adik saya.

Pada akhirnya saya ucapkan selamat tahun 2013. Semoga tahun ini lebih baik dari tahun 2012. Karena kita tidak ingin menjadi kaum yang merugi bukan?