
Menurut sejarah, Indonesia sudah dijajah Belanda selama hampir 350 tahun, walaupun beberapa pihak mendebat hal ini dan mengatakan bahwa Belanda butuh waktu 350 tahun untuk menjajah Indonesia. Tapi tak usah berpanjang-panjang disini, karena saya tak akan membahas soal penjajahan.
Nah, saya akan membahas tentang apa yang ditinggalkan penjajah Belanda di Indonesia, yaitu citarasa kulinernya. Akhirnya setelah sekian lama, saya bisa mencicipi makanan peninggalan Tuan dan Noni Belanda di Cikini. Kawasan yang selalu saya suka karena banyak kuliner lezat disana.
Resto itu bernama HEMA yang berlokasi di lantai 1 Menteng Huis, Cikini. HEMA sendiri akronim dari Hemat – Enak – – Mutu – Artiostik. Soal artistik bisa dilihat dari dekorasi interiornya yang unik, disesuaikan dengan kondisi rumah-rumah di Belanda. Para pegawainya pun menyesuaikan dengan berpakaian khas Belanda
Saya bersama pacar memilih kursi nomor 1, di bagian depan. Di bagian belakang kursi kami ada rak tinggi yang isinya barang pecah-belah khas Belanda. Di atap resto digantungkan balonj pesawat KLM, maskapai penerbangan khas Belanda. di seberang saya ada sofa dan meja untuk tamu, biasanya digunakan tamu untuk menunggu mendapatkan meja. Suasana Belanda memang kental disini.
Kami pun memesan makanan, setelah membolak – balik buku menu akhirnya inilah pilihan menu kami :
1. Appetizer : Huzaren Sla
2. Main Course :
Pacar : Tenderloin Steak. Sebenarnya menu khas HEMA adalah Sirloin Steak, namun pacar tidak suka karena terlalu berlemak.
Saya : Ribs Steak. Konon kata pegawainya ini Steak yang sering dicari pengunjung, akhirnya saya tergoda buaiannya dan memilih Ribs Steak.
3. Minum :
Pacar : Dutch Cappucino.
Saya : Hollandia Juice (Jus Apel + jambu)
4. Snack : Kroket met mayo
5. Desert : Poffertjes met Vanilla Ice Cream.
Yumm, saya sedikit kesusahan untuk mendiskripsikan makanannya. Secara umum semuanya enak dan membuat lidah bergoyang girang. Kami pun sampai menambah porsi poffertjes, karena rasa pofferjest di HEMA benar benar membuat kami berdua ketagihan. Nah, jika ingin mencoba tidak ada salahnya.
Tabik.
—
Maaf kualitas gambar seadanya. Lupa membawa kamera.

Kirain restorannya Sigur Ros
haha..
mau mau mau
monggo-monggo..
yang kurang cuma 1, info ttg harganya, mwahahaha~
ahahaha. 🙂
asiiik.. bs jd referensii berburu kuliner.. hihihihi..
🙂
*lovestruck* mas. Di Surabaya di mana ya?
ada Zangrandi kalo di Surabaya..
gindara steaknya enak, volcano steaknya juga enak… recommended deh kalo itu 😀
😀