DSC_9871

Jeram, buih putih, batu dan histeria dalam perahu karet bagi saya adalah paduan seru untuk menghilangkan penat sesaat. Jeram selalu menjadi pelarian yang tepat memang. Walaupun bagi sebagian orang, jeram adalah sesuatu yang menakutkan, tapi bagi saya jeram adalah sesuatu yang menyenangkan. 

Sebagai orang yang hidup di dekat aliran Sungai Elo, jeram adalah teman. Di saat kecil dulu keberanian diukur dari seberapa berani lari dari rumah, menuju Sungai Elo yang satu jam perjalanan dari rumah dengan berjalan kaki lalu mencebur dan mengikuti aliran air dengan ban.

Sejak kecil jeram adalah teman. Dulu mungkin bermain jeram adalah hal yang menyenangkan. Tapi sekarang  bermain jeram tak sekedar soal mencebur dan mengikuti aliran sungai. Jeram adalah soal bagaimana hasrat petualangan terpuaskan, pelampiasan adrenaline dan taruhan harga diri.

Walaupun beberapa jeram sudah ditaklukkan, selalu ada jeram baru yang menunggu. Tantangan-tantangan harus terus dilewati untuk mencapai akhir perjalanan dengan selamat. Bukankah hidup pun begitu? Lepas dari sebuah jeram kehidupan dan menghadapi lagi jeram yang baru, terus menerus berjuang menghadapi jeram sampai akhir.

DSC_3892

DSC_3894

DSC_3895

DSC_3896

DSC_3897

Menikmati jeram sekarang beda ketika menikmati jeram di masa kanak-kanak dulu. Dulu menikmati jeram adalah bebas dan lepas, mengikuti arus dengan riang. Sekarang? perkara menikmati jeram adalah perkara menikmati keselamatan, perkara teknik, memilih jeram sebelah mana yang harus dilalui, tentang bagaimana mengukur resiko. Tapi bukankah begitulah hidup? Jika dulu bisa bebas lepas, maka semakin tua harus semakin berpikir tentang hidup yang sebenarnya. Harus berpikir tentang resiko yang diambil dalam hidup, tentang jalan mana yang akan dipilih.

Jeram juga mengajarkan tentang bagaimana kebersamaan dijalin dalam sebuah perahu karet. Bagaimana kita mau melaju jika kita tidak bekerja sama mendayung dayung yang sama? Dalam perahu karet juga akan terlihat bagaimana karakter orang yang sesungguhnya. Mana yang mau cari selamat dan meringkuk di perahu, mana yang siap berani menantang resiko, siapa yang senantiasa teguh mendayung agar perahu karet tetap laju.

Jeram bagi saya adalah perihal kerikil kehidupan yang harus ditaklukkan. Arung jeram adalah simbol bagaimana seorang manusia harus siap menantang kehidupan dari awal sampai akhir. Pada sebuah jeram manusia akan belajar kehidupan, pada sebuah jeram manusia ditantang untuk mengeluarkan keberanian.

Tabik.

Lokasi Arung Jeram : Sungai Panglayang, Pangalengan, Kab. Bandung. Grade III, sungai sempit, juram yang curam dengan kelak-kelok berupa patahan. Bisa diarungi dalam 1,5 – 2 jam. Akan dibawa mengarungi sungai di sela-sela hutan pinus. Indah.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

7 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here