Camera 360

Jawa Tengah memang identik dengan batik, sebutlah Solo, Pekalongan sampai Lasem yang tersohor dengan kain batiknya. Tiga daerah tadi menjadi daerah sentra batik yang utama. Tapi rupanya soal batik tak hanya tiga tempat tadi, di daerah lain pun tumbuh berkembang, seperti di Banyumas misalnya. Batik Banyumasan konon mulai ada sejak abad 19, pasca Perang Diponegoro, mereka para pengikut Diponegoro yang terpencar-pencar kemudian menetap di Banyumas dan mulai membatik dengan motif khas Banyumas.

Di Banyumas sendiri terdapat 2 sentra batik, yang pertama di Banyumas Lama dan yang kedua ada di Sokaraja. Di Banyumas Lama, sentra batiknya berada di Sudagaran, sebuah kampung yang berasal dari kata “Saudagar”, di situ dulu tempat tinggal para Saudagar Batik Banyumas yang sukses dan berhasil. Sementara sentra Batik Banyumas satu lagi ada di Sokaraja, sampai sekarang batik-batik berkualitas terus dihasilkan oleh sentra-sentra batik di Sokaraja. 

Camera 360

Salah satu tempat yang produktif  menghasilkan batik-batik Banyumas adalah Rumah Batik Anto Djamil. Lokasinya di Sokaraja, agak masuk ke perkampungan namun tidak terlalu jauh dengan sentra getuk goreng Sokaraja yang menjamur di jalan utama Sokaraja. Saya berkesempatan mampir ke sana ketika ada kesempatan ke Purwokerto, karena sudah cukup bosan di Purwokerto akhirnya saya meluncur ke Sokaraja mencari Rumah Batik Anto Djamil yang katanya tempat batik Banyumasan yang paling terkenal di Sokaraja.

Purwokerto – Sokaraja dekat dan tak butuh lama sampai. Untuk menuju Rumah Batik Anto Djamil pun gampang, ada papan petunjuk yang cukup besar di Jalan Raya Sokaraja. Lokasinya memang agak menjorok masuk ke perkampungan tapi mudah ditemukan, ada papan penunjuk di pinggir jalan, pun orang-orang Sokaraja sudah familiar dengan Anto Djamil. Rumah Batik Anto Djamil ini adalah usaha turun-temurun dan salah satu tempat Batik Banyumasan yang masih bertahan sampai sekarang.

Camera 360

Motif batik di Anto Djamil beragam, namun tetap dalam pakem Batik Banyumasan. Motif Batik Banyumas memang sedikit unik beda. Kekhasan dari motif batik Banyumas adalah motifnya banyak terinspirasi dari flora yang terdapat di Banyumas, lukisan di kain batik lebih berupa sulur-sulur tumbuhan, menurut cerita ini sesuai dengan kondisi Banyumas di masa lalu yang masih merupakan hutan lebat.

Kemudian soal warna, Batik Banyumasan cenderung memiliki warna yang lebih gelap dan pekat. Rata-rata Batik Banyumas memang berwarna gelap dan sedikit pekat daripada warna batik di Jawa Tengah lainnya. Warna dasarnya cenderuk coklat tua ataupun coklat kehitaman. Memang inilah warna khas Batik Banyumas, mungkin waktu itu menyesuaikan dengan pewarna alami yang ada di daerah Banyumas dan sekitarnya.

Koleksi batik di Anto Djamil cukup lengkap, mulai dari kain, sarimbit, sampai yang sudah jadi seperti baju batik pun ada. Rata-rata adalah batik tulis, jika beruntung pengunjung bisa melihat proses membatiknya karena toko dan workshop batiknya ada dalam satu tempat. Jangan heran jika Rumah Batik Anto Djamil ini penuh pengunjung, sudah hal biasa, walau lokasinya agak masuk namun tak menyurutkan pembeli untuk datang.

Soal harga rangenya begitu beragam, mulai puluhan ribu sampe jutaan rupiah. Yang seharga jutaan rupiah tentunya adalah batik premium yang tiada dua. Saya terpesona dengan koleksi batik Anto Djamil, ini pertama kalinya saya melihat batik Banyumasan dan menurut saya motif dan warnanya yang pekat ini sangat cocok untuk dikoleksi. Di sini saya melihat ada beberapa motif yang saya lihat seolah menjadi pakem batik Banyumasan seperti motif Isen Laut / Isi Laut yang berupa gambar hewan-hewan laut dituangkan dalam kain batik. Kemudian jika diamati lebih jauh, kebanyakan motif di Rumah Batik Anto Djamil adalah motif-motif tumbuh-tumbuhan.

Camera 360

Jika ingin mencari motif Batik Banyumasan di Anto Djamil ada banyak sekali motif yang tersedia. Mulai dari yang motif Banyumasan asli sampai motif-motif baru yang lebih modern, tergantung selera pembeli. Jika memang pecinta kain batik klasik saya kira selembar kain Batik Banyumasan motif asli layak jadi koleksi, namun jika ingin terlihat modern maka motif modern pun ada. Anto Djamil memang tak segan mengeluarkan motif baru dengan warna-warna yang lebih cerah, cocok untuk anak muda yang kadang tidak terlalu menyukai batik berwarna gelap karena terkesan tua.

Di Rumah Batik Anto Djamil karena saya memang pecinta batik atau kain tradisional  saya membeli beberapa helai kain untuk koleksi dan oleh-oleh keluarga. Untungnya karena saya membeli cukup banyak saya bisa mendapat diskon. Yang jela bBatik-batik di sini memang sangat layak untuk dijadikan koleksi, jadi jika lewat Sokaraja jangan sekedar lewat atau menyicip Getuk Goreng Sokaraja, helalah nafas sebentar dan kunjungilah Rumah Batik Anto Djamil. 

Tabik.

Lokasi :

Jl. Dewa Kusuma, RT 03/01, Kauman, Sokaraja.

Jika bingung di Sokaraja tanya saja di mana lokasi Anto Djamil, rata-rata orang Sokaraja sudah tahu Anto Djamil.

Photo credit : Jarvik Fuad Rizky

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

16 KOMENTAR

  1. Di stiap tempat di Indonesia sepertinya dapat dijumpai batik dengan motif yang khas ya? Mungkin bisa begitu karena jaman dulu batik dianggap sebagai kain untuk busana kehormatanan mungkin ya?

  2. Ada satu ciri yg khas bgt dari batik Banyumas, bukan dari motifnya tapi dari garis gambarnya. Perhatikan bingkai gambarnya, garisnya tebal dan kasar, seperti buru2 dikerjakan biar cepat selesai, atau lebih tepatnya cuek dan nggak dibagus2in, nggak dialus2in, beda dengan garis batik Solo Jogja yg ramping dan sangat rapih. Sangat mencerminkan watak orang Banyumas. Ngapak banget.

  3. ada benang merah antara batiknya yang menggunakan pewarna alami dan perajin awal yang berasal dari pengikut Pangeran Diponegoro. Di Imogiri, dekat makam raja-raja jogja-solo, juga terdapat satu kampung yang bernama Giriloyo, semua penduduknya mengerjakan batik, mereka masih menggunakan pewarna alam dan mengaku keturunan langsung dari abdi pangeran diponegoro

  4. assalamualaikum, selamat sore
    saya djoko dari jkarta. sering belanja batik di sokaraja untuk dijual kembali. bisa saya datang langsung ke lokasi perajin untuk order motif2 baru ? terima kasih
    wassalam.

  5. mas sy asli banyumas (rawalo) dari 1995 sdh dikalimantan dl waktu kecil sering ke sokaraja karena nenek sy asli sokaraja.sy mau nanya untuk buat baju muslim 1ibu 1anak dewasa 1anak kecil dan untuk sy sendiri perlu berapa kain

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here