f18891136.resized

Namanya wanita, ada satu yang tak bisa lepas darinya, belanja. Sejak dahulu kala urusan belanja memang menjadi domain seorang wanita. Demikian pula dengan istri saya, sebagai seorang wanita tentunya belanja adalah salah satu hal favorit baginya, hal yang kodrati demikian katanya. Ada satu tempat yang menjadi favorit istri dan saya mengajaknya ke sana, belanja ke Petaling Street, Kuala Lumpur.

Belanja ke Kuala Lumpur bagi kami menjadi weekend escape yang singkat. Kemarin-kemarin ini kami memang sedikit stress karena tekanan dan beban saat pernikahan yang menumpuk. Melihat kondisi demikian lantas saya pikir sedikit refreshing cukup untuk istri saya, kenapa tidak jika setelah belanja kami bisa kembali ceria.

Beruntung sebelum berangkat saya sempat apply kartu kredit CIMB Niaga Air Asia Big Card. Bagi yang belum tahu kartu ini adalah kartu kredit bentuk kerja sama antara CIMB Niaga dan Air Asia, dengan kartu kredit ini saya bisa memesan tiket Air Asia dengan mendapat beberapa previlege khusus atau menggunakannya untuk belanja dan mendapat bonus berupa Big Point.

Ketika akhir pekan kemarin memutuskan ke Kuala Lumpur, beruntung pengguna CIMB Niaga Air Asia Big Card ini bisa mendapatkan diskon 30 % untuk tiket ke Kuala Lumpur pulang pergi. Tanpa pikir panjang saya segera booking tiket untuk dua orang ke Kuala Lumpur. Ini akan menjadi perjalanan pertama keluar negeri bagi kami berdua dan tentunya mari belanja!

Senja di Petaling Street

Saya memang sengaja memesan penerbangan sore, sehingga tiba di Kuala Lumpur malam hari dan bisa langsung ke Petaling Street. Rupanya langit tidak bersahabat, mendung sekali dan terjadi sedikit turbulensi karena cuaca buruk begitu pesawat Air Asia yang saya tumpangi hendak mendarat.

Segera saya menuju hotel yang lokasinya tidak terlalu jauh dari bandara. Setelah itu saya mengajak istri ke peron KLIA Express, supaya bisa segera ke Kuala Lumpur. Menggunakan KLIA Express memang opsi tercepat untuk menuju pusat kota Kuala Lumpur walaupun ongkosnya 3 kali lipat lebih mahal dibandingkan bis.

f18658304.resized

f18436736.resized

Sore sudah turun dan berganti gelap ketika kami berdua tiba di Petaling Street. Akhir-akhir ini katanya memang Kuala Lumpur lebih sering dirundung hujan, langit pun muram gulita.

Ini berimbas pada lapak-lapak di Petaling Street yang sepi. Biasanya jelang senja lapak-lapak yang berisi dagangan sudah ramai, tak kalah riuh pula para pedagang yang menjajakan barangnya. Kali ini jalan utama Petaling Street tampak lengang, banyak ruang kosong yang seharusnya berisi lapak dagangan tapi kini kosong begitu saja.

Petaling Street memang street market paling terkenal di Malaysia. Di sinilah pusat belanja baik itu oleh-oleh sampai busana masa kini. Tumbuh sejak awal abad ke – 19, Petaling Street kini menjadi icon sekaligus landmark untuk kawasan Pecinan di Kuala Lumpur.

f18727616.resized

f18682880.resized

f18776192.resized

Kami berdua melewati deretan penjual kaos-kaos bertuliskan Kuala Lumpur, penjual parfum imitasi, penjaja kacamata sampai jam tangan yang pastinya juga imitasi. Petaling Street ini memang terkenal dengan barang-barang imitasi dari brand-brand ternama dengan kualitas yang mendekati aslinya.

Karakter barang seperti inilah yang banyak mengundang pembeli datang. Orang-orang Malaysia sendiri, pelancong bule sampai orang Indonesia. Di sini kita bisa mendapatkan merk mahal dengan harga murah, tak heran demi penampilan ada artis Indonesia yang hampir setiap bulan datang ke sini, membeli sebuah replika dibandingkan berbelanja barang asli.

f18915584.resized

f18739904.resized

f18903232.resized

“Kaosnya bagus itu mas”, kata istri sambil menunjuk kaos hitam bergambar tengkorak.

Ia segera masuk ke lapak penjual kaos tersebut dan memilih-milih kaos. Penjualnya penuh tato tapi tidak menyeramkan, malah kocak karena dia rupanya terlalu banyak tersenyum dan melempar jokes.

Rupanya si penjual orang Myanmar dan ia bercerita barang dagangannya dari Thailand. Wajar murah batin saya. Setelah tawar – menawar yang cukup lama akhirnya sebuah kaos bergambar tengkorak pun masuk kantong belanjaan.

f18717824.resized

f18752192.resized

Berikutnya istri saya ke barisan dompet. Banyak dompet apik dan cantik untuk wanita dari yang tidak bermerk sampai yang bermerk. Untuk yang bermerk harganya sepersepuluh dari barang asli yang dipajang di toko resmi. Tentunya barang imitasi, tapi siapa sih yang tidak tergoda mengenakan barang bermerk dengan harga tak lebih dari 20 ringgit?

Akhirnya petualangan belanja di Petaling Street diakhiri dengan segelas Air Mata Kucing, minuman segar yang khas dari Petaling Street. Dan tentunya beberapa kantong besar belanjaan.

f18849280.resized

Belanja Cokelat di Mydin

Di Singapura ada Mustafa Centre yang tersohor sebagai pusat belanja, tapi di Kuala Lumpur pun punya Mydin yang juga menjadi pusat barang diskon dan grosir yang ramai pembeli. Sebenarnya saya ke Mydin sebelum masuk menjelajahi Petaling Street, menyempatkan diri sebentar sebelum tutup. Lokasinya dekat dari gerbang Petaling Street, tinggal menyeberang dan berjalan kaki melewati Starbucks, maka sampailah di Mydin Petaling.

Mydin memang tidak buka 24 jam seperti Mustafa Centre, jam buka Mydin di Petaling dibatasi. Di Malaysia Mydin dikenal sebagai jaringan retail gurita yang terkenal dengan harga diskon. Dengan ambience yang mirip Mustafa Centre di Singapura, supermarket ini penuh sesak pengunjung, semua berebut untuk mendapatkan barang dengan harga miring.

Gedung Mydin
Gedung Mydin

Tujuan saya adalah berbelanja cokelat sebagai buah tangan. Diskon cokelat di Mydin memang seperti tidak masuk akal, harganya bisa dipotong sampai lebih dari separuh harga permulaan, murah sekali. Tapi tak hanya cokelat, barang-barang lain pun banyak yang diberi rabat.

Soal pilihan barang, saya sampai bingung untuk memilih karena sepertinya di Mydin semuanya ada. Dari makanan sampai perlengkapan rumah tangga, dari perkakas dapur sampai alat berkebun, ada semua. Itulah yang membuat Mydin sebagai supermarket yang komplet, pengunjung tinggal datang dan membeli apa yang dimaui.

Oia untuknya saya ada CIMB Niaga Air Asia Big Card, sehingga saya tidak repot harus membayar semua barang belanjaan, tinggal gesek saja dan beres sudah. Ada 2 benefit membayar dengan kartu kredit ini, pertama saya bisa mengubah cicilan belanja saya menjadi cicilan 3 bulan dengan bunga 0% karena total belanja saya jika dirupiahkan sudah lebih dari 500.000 rupiah. Kedua saya mendapatkan 1 BIG Points untuk setiap belanja kelipatan 6.000 rupiah. Menguntungkan bukan?

Kuliner di Petaling

Seusai belanja di 2 tempat tadi saya segera mengajak istri menuju tempat makan. Petaling Street memang juga dikenal sebagai sentra kuliner di Kuala Lumpur. Berjajar kios makanan di sekitar Petaling, utamanya adalah makanan peranakan.

f18835200.resized

Namun jika ragu dengan kehalalan makanan peranakan di sekitar Petaling maka jangan khawatir, ada restoran India yang bisa menjadi referensi, tempatnya juga di sekitar Petaling, tepatnya berada di seberang Central Market/Pasar Seni. Restoran itu bernama Restoran Yusoof and Zahir, sebuah gerai makanan India yang ramai dan buka 24 jam.

f18474880.resized

f18564672.resized

f18510208.resized

f18595968.resized

f18607552.resized

Saya memesan seporsi martabak seharga 8,5 ringgit dan mie goreng seharga 8 ringgit. Sebenarnya 2 porsi di siniΒ  itu ekual dengan 4 porsi bagi kami, tapi karena sudah kelaparan dan didera lelah akhirnya 2 porsi yang menurut kami jumbo itupun tandas juga.

Sebenarnya ada menu favorit saya di sini seperti Nasi Briyani ataupun Naan, tapi istri saya sedikit sensitif dengan makanan India. Jadilah kami memesan makanan yang aromanya netral, tidak terlalu berbumbu kari, sehingga bisa kami nikmati berdua.

f18587136.resized

f18964544.resized

Malam sudah larut dan kami tampaknya sudah terasuk lemak dan minyak martabak dan Mie Goreng yang kami pesan. Teh tarik menuntaskan semuanya dan kami berdua akhirnya kembali ke hotel dengan hati tenang, dan sekali lagi beberapa kantong belanjaan.

Petaling Street memang bisa menjadi lokasi yang pas untuk weekend escape singkat, jarak terbang yang tidak terlalu jauh dan waktu terbang yang sebentar bisa menjadi alternatif yang tepat. Bagi yang hanya memiliki waktu libur sabtu-minggu seperti saya, Kuala Lumpur bisa menjadi alternatif untuk liburan singkat.

Air Asia memiliki banyak rute dari Kuala Lumpur ke Indonesia dan sebaliknya, bisa dari Jakarta, Jogja, Bandung, Medan, Surabaya dan kota-kota lain. Maka ke Petaling Street juga bisa jadi semudah membalikkan telapak tangan.

Selain itu akan lebih lengkap jika membekali diri dengan Kartu Kredit CIMB Niaga Air Asia Big Card, bukan hanya soal kerjasamanya tapi juga beragam benefit jika menggunakan kartu kredit ini. Dari CIMB Niaga Air Asia Big Card ada program #HolidayOnUs bagi pengguna kartu kredit ini. Selainitu ada keuntungannya banyak,l beberapa sudah saya jelaskan di awal dan berikut tambahan keuntungan lainnya jika menggunakan kartu kredit CIMB Niaga Air Asia Big Card ini :

  • 3 kali BIG Points setiap sekali transaksi di Airasia.com atau di Tune Hotels dan seluruh jaringannya. Dengan kartu ini tentunya bisa kesempatan mengumpulkan poin makin besar dan bisa ditukar dengan terbang gratis menggunakan Air Asia kemanapun.
  • Ada program khusus seperti diskon untuk tujuan tertentu setiap bulannya. Seperti kemarin misalnya saya mendapatkan diskon 30 % untuk tiket ke Kuala Lumpur pulang pergi kami berdua.

Maka tunggu apalagi? Nikmati sensasi berbelanja sembari menikmati suasana tradisional peranakan di Petaling Street sekaligus menikmati sajian kuliner lezat yang mungkin takkan ditemui di tempat lain.

Tabik.

PS :

Semua kamera adalah properti pribadi, diambil dengan kamera Fuji Film X-A1 Harris Rinaldi of DoF DJP.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

14 KOMENTAR

  1. Walah jebule blonjo nang petaling ahaha, mainstream banget tempat belanja ituhhhh,, klo aku seneng di petaling soalnya banyak dormitory murah-murah hehehe, biasa klo nginep di daerah sini soalnya… tapi klo belanja lebih nyaman di Central Market.

    Btw masak sih artis-artis banyak yg nyari imitasi di sini??? Kok aku gak pernah ketemu yak ahaha…

    Ngomongin CIMB Niaga AirAsia kartu kredit saya belum diapprove hahahaha

    • Petaling is a must kalau ke KL. πŸ˜€

      Central Market memang nyaman om, tapi rada pricey harganya..haha

      Iyo kak, terutama artis2 FTV itu. kalo datang pasti mborong. πŸ˜€

  2. aaaghhhhh MYDIN….tempat fav belanja pas jaman kuliah dulu πŸ˜€ selalu kgn ama Malaysia… makanan, tmpat blanja, temen2…. untungnya Dec ini bakal balik lagi… udh kyk rumah kedua buatku Malayia itu πŸ˜€

  3. Kalo saya bilang belanja di petaling street serasa belanja di ITC atau tanah Abang ya..namanya di malaysia mostly harga lebih mahal dibanding di indonesia. Utk Central Market juga, berasa barang2 kerajinan di Beringharjo jogja pindah situ, ampe ada oleh2 namanya Wayang Malaysia, WTF..

    • memang serasa di ITC mas Roni. mostly mahal, tapi untuk beberapa barang jauh lebih murah di Petaling Street mas, seperti misalnya pashmina, kaos-kaos Thailand dan pernak-pernik.
      tapi memang saya tidak tertarik ke Central Market, semacam ada duplikasi untuk barang-barang kerajinannya dengan di Indonesia.

  4. Wadoww itu Cath Kidston nya dijembreng dan banyak pulak! bikin galau mau bawa gerobak buat borong. Mirip Blok M juga sih Petaling Street. Phasmina branded KWnya gak berubah dari dulu yang belum ada dulu itu Cath Kidston *tear*

  5. Farchan tolong tanya sy stay d YMCA, naik apa yg paling mudah n cepat untuk ke petailing street dan juga sebaliknya utk pulg k YMCA ? sy tdk pnya wkt bnyk. trims sebelumnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here