DSCF4472

Indonesia yang berupa baris titik-titik gunung api pada 2 abad silam telah mengubah sejarah dunia. Satu gunung api yang menjadi anak asuh ibu pertiwi, Tambora mengeluarkan api yang sudah dikandung berabad lamanya. Konon letusannya terdengar sampai Madagaskar, meluluh-lantakkan kerajaan-kerajaan di kakinya dan berujung pada berubahnya sejarah dunia.

Pernahkah membayangkan Perancis akan menjadi negara adidaya yang menguasai dunia? Itu bisa saja jika Napoleon yang baru kembali dari Pulau Elba bisa memenangkan pertempuran Waterloo. Jika demikian adanya, Napoleon dan Perancis bisa menguasai seluruh dataran Eropa.

Konon, sepeda lahir karena letusan super dahsyat Tambora, Baron Karl Von Drais mencipta sepeda karena banyaknya kuda yang mati kelaparan di Eropa, sebab efek letusan Tambora membuat Eropa tidak memiliki musim panas dan paceklik berkepanjangan. Orang Eropa kehilangan kuda sebagai sarana transportasi, lalu jadilah sepeda. Ada kisah muram Frankenstein pun lahir saat Mary Shelley yang sedang berlibur di Eropa daratan mengalami liburan yang suram dan abu-abu karena tiadanya matahari yang bersinar di seluruh dataran Eropa.

Menapaki jejak-jejak Tambora, saya melihat dari jalan berliku yang membelah Dompu. Di daerah yang dulunya sebuah kesultanan besar ini, Tambora dihormati dan menjadi legenda yang hidup sepanjang masa. Ada kisah tentang Ulama yang dihina ketika menyebarkan agama Islam dan ketika Ulama itu marah, maka meletuslah Tambora.

Doro Ncanga
Doro Ncanga

Dari Padang Savana Doro Ncanga, Tambora tampak begitu gagah. Rekahan kaldera yang mencapai 7 kilometer tampak menyambut langit. Tinggi Tambora sekarang hanya setengahnya, bayangkan setengah bongkahan gunung memenuhi angkasa, menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Thomas Stamford Raffles tak menyangka letusan yang ia sangka letusan meriam adalah letusan Tambora. Raffles baru sadar ketika tiba-tiba abu vulkanik memenuhi langit. Salah satu opsirnya melaporkan bahwa langit di sekitar Sumbawa gelap gulita. Seorang opsir di Sumenep mengabarkan bahwa jam 4 sore sudah gulita pekat di mana-mana. Raffles menghadapi peristiwa paling bersejarah dalam hidupnya, letusan Tambora yang agung.

Ada 3 kerajaan yang lenyap karena Tambora. Ada budaya dan peradaban yang tiba-tiba lenyap, para vulkanolog menganggap Tambora adalah Pompeii versi Nusantara. Namun selayaknya hidup, ada yang hilang ada yang muncul, Tambora menumbuhkan harapan dan peradaban baru.

Dari bekas letusannya perlahan-lahan muncul Doro Afi Toi, gunung api kecil, gunung api baru yang lahir dari kandungan Tambora. Karena abu vulkanik yang menyebar pula, Pulau Sumbawa menjadi salah daerah yang subur makmur  di Nusa Tenggara Barat hingga sekarang. Terkenal dengan hasil pertanian dan kebunnya, savannanya pun hijau membentang, kuda dan sapi sehat bahagia, menjadi komoditi ternak utama di Pulau Sumbawa.

Pulau Sumbawa nan Hijau, persawahan di kaki Tambora. Dompu
Pulau Sumbawa nan Hijau, persawahan di kaki Tambora. Dompu

Banyak yang kemudian memuja Tambora, tak lain karena sejarahnya. Orang-orang lalu beranjangsana ke Tambora, termasuk saya. Menerabas hutan penuh agas, padang rumput nan luas, menyisir tebing-tebing yang tajam dan mencapai puncak kalderanya yang kabir.

Anak manusia ingin menziarahi Tambora, maka Desa Pancasila menjadi titik perhentian manusia dari segala bangsa yang ingin mendaki ke Tambora. Desa Pancasila yang agraris memiliki ramai yang lain, ramai para penakluk puncak gunung. Di titik lain ada titik pendakian yang lebih mudah dari Doro Ncanga, dengan dibantu raungan mesin empat penggerak yang berang menaklukkan jalanan, pendaki bisa mencapai Pos 3, pos yang lebih dekat di ambang puncak.

DSCF4510
Tambora dari Doro Ncanga

Jika bicara Tambora, maka bicara tentang rawi-rawi sejarah anak manusia di Pulau Sumbawa. Selayaknya Tambora dihormati tinggi-tinggi, karena ia adalah gunung dengan sejarah yang gadang. Oleh sebab itu jika Presiden menganugerahkan status Taman Nasional untuk kawasan Tambora, maka itulah langkah tertinggi yang bisa dilakukan sehingga status alam Tambora akan terjaga dan lestari. Sementara jika Menteri Pariwisata hendak mengembangkan pariwisata Tambora, sungguh berita gembira. Masyarakat Sumbawa, Dompu, Bima bisa memulas dengan molek Tambora sehingga bisa mendatangkan kesejahteraan seiring dengan kelestariannya.

Benar sesuai narasi sejarah bahwa Tambora yang ada di utara bagian tengah Sumbawa sungguh perkasa perkasa, letusannya begitu bersejarah, hingga nasib manusia yang jaraknya ribuan kilometer jauhnya pun berubah. Sejarah baru tercipta karena Tambora, letusannya meluluhlantakkan sekaligus melahirkan hal baru yang tak kalah hebatnya.

Tabik.

Tulisan ini adalah rangkaian tulisan #PesonaTambora, saya secara berseri akan menulis tentang alam Pulau Sumbawa. Didukung oleh Indonesia.Travel dan Pesona Indonesia.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

16 KOMENTAR

  1. Wah aku makin suka gaya berceritamu Mas. Serasa baca ensiklopedia tebel tapi bacanya enjoy, santai dan dapat semua infonya. Tambora dan dampaknya yang melegenda emang luar biasa banget ya 😀

  2. Wah mau dibuat berseri yah Mas, sangat layak sebagai tribut buat sang ancala yang pernah mengguncang dunia.

    Kalau boleh usul dan saran, mungkin njenengan bisa menambahkan buku seri Ekspedisi Cincin Api Kompas berjudul Tambora Mengguncang Dunia edisi 2015, dan majalah National Geographic Indonesia terbaru yang juga meliput Tambora. Supaya tulisan njenengan akan semakin kaya literasi, ditambah njenengan juga sudah melihat langsung sosok sang ancala. Sukses 🙂

    • Gunung ini memang harus dibuat tribut besar. 🙂
      Btw maturnuwun referensinya, untuk Natgeo sudah disantap habis. Luar biasa liputannya, komprehensif sekali. Namun yang edisi Kompas belum dapat, mungkin saya cari segera di Gramedia. 🙂

      Sukses juga untuk Rifqy.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here