Letusan Tambora dua abad lalu menimbulkan misteri. Seperti yang dicatat sejarah, letusan tersebut meluluhlantakkan setidaknya tiga kerajaan di kaki Tambora. Seperti Pompeyus, banyak artefak yang kemudian ditemukan dari lapis-lapis letusan tersebut.
Saya kemudian menjelajahi Dompu dan menuju salah satu temuan arkeologis di yang barangkali bisa berkaitan dengan letusan Tambora dua abad silam. Berdasarkan petunjuk, ada satu situs arkeologis yang cukup dikenal di Dompu bernama situs Doro Bata. Hingga sekarang situs ini masih tanda tanya, ada misteri situs Doro Batu Dompu yang belum terungkap.
Situs ini jika diperhatikan hanya tampak seperti bukit kecil yang dipenuhi rumput. Dinamai Doro Bata karena bukit tersebut adalah bukit yang terbuat dari batu bata. Doro dalam bahasa Dompu adalah gunung atau bukit. Aksesnya mudah dan dekat dari pusat kota Dompu, dikelilingi perumahan, situs ini tampak menjulang dengan mencolok.
Tidak ada admisi masuk, situs ini merupakan tempat terbuka jadi siapapun boleh bertandang. Saya segera mendaki dan tidak butuh lama untuk sampai ke puncak Doro Bata. Apabila dilihat dari strukturnya, bisa dikatakan Doro Bata mirip seperti sebuah punden berundak atau sebuah candi kuno.
Sayangnya, peninggalan arkeologis ini tampak terlantar. Saya berteman dengan sapi dan kambing yang dibiarkan merumput di Doro Bata. Ya, Doro Bata memang seluruhnya tertutup rumput dari kaki strukturnya sampai puncaknya.
Saya meneliti dengan hati-hati, struktur batu batanya pada beberapa tempat memang tampak mencolok dan mencuat. Ukurannya besar-besar, mirip struktur candi-candi di Jawa Timur. Walaupun karena tiadanya perawatan, batu batanya sudah rompal sana-sini.
Onggokan-onggokan batu bata tersebut memberi harap bahwa di masa lalu ada cerita tentang struktur bangunan ini. Pernah ada penelitian arkeologis tentang Doro Bata, namun sampai sekarang belum diteruskan. Hanya ada teori yang mengatakan bahwa tempat ini diduga candi atau tempat bertemunya raja-raja di Dompu.
Namun ada yang menarik dari situs ini yaitu pemandangan dari puncak Doro Bata. Jika mendaki hingga puncak maka akan terlihat pemandangan sekitar Dompu disertai pegunungan yang mengurungnya. Pemandangannya pun hijau dan gemah ripah, tampaknya Dompu memang dikarunai tanah yang subur.
Belum adanya penelitian arkeologis ditambah dengan ketiadaan naskah-naskah kuno yang mencatat tempat ini membuat Doro Bata berselimut misteri. Kabarnya penelitian arkeologi tempat ini akan dilakukan lagi, sehingga ada harapan agar misteri Doro Bata bisa tersingkap dan bisa memberikan satu jejak sejarah tentang keberadaan tempat ini.
Satu hal lagi yang membuat saya cemas adalah bagaimana makin terkepungnya Doro Bata dengan pemukiman. Situs ini seolah tidak terlindungi dan berteriak untuk segera diambil tindakan oleh pemerintah. Barangkali situs ini memang bersejarah dan bisa menyingkap lebih tentang Dompu?
Tabik
Tulisan ini adalah rangkaian tulisan #PesonaTambora, saya secara berseri akan menulis tentang alam Pulau Sumbawa. Didukung oleh Indonesia.Travel.
Sepertinya belum ada gerakan yang masif buat menguak misteri-misteri peninggalan jejak letusan Tambora di Dompu ya Mas? Eman sekali 🙁
Mandeg semua mas Rifqy. 🙂
Mirip seperti situs Candi Abang di Berbah, Yogyakarta. Seluruh candi yang terbuat dari batu bata merah itu kini berwujud bukit yang tertutup rumput hijau. Pemandangan dari atas bukit Candi Abang pun mirip dengan dari atas Doro Bata. Hanya saja situs Candi Abang belum terkepung oleh pemukiman penduduk.
wah baru tahu ada namanya Candi Abang, di sebelah mana mas?
Ini fotonya kek bukan di Indonesia deh, duh cakep banget kak >,<
Seneng liat indahnya, sedih nerima kenyataan diabaikan pemerintah ;'|
makasih kakak.
kenyataan memang tak seindah yang dibayangkan. 🙁
Aku belom pernah ke Dompu.. 🙁 Betapa sedihnya hati ku T_T
segera ke sana kak!
indah banget… ingat dulu kalau pulang sekolah slalu lewat doro bata, kalau dulu bata nya masih kelihatan besar2 panjang gitu. pengen kesana lagi…
:’)
mimpi tambora, semoga bisa kesana kelak.. amin
Amin Mas.