2015_0509_08454900
Ransel x Koper?

Jika dipikir-pikir, perdebatan yang belum usai di kalangan traveler hanya bermula dengan pilihan antara ransel atau koper. Selanjutnya pilihan tersebut meruncing ke gaya traveling, ransel adalah simbol bagi para ranseler sementara koper adalah simbol turis. Sudah meruncing, perdebatan makin memanas karena prinsip – prinsip traveling yang dianut. Padahal semuanya hanya bermula dari hal sepele, ransel atau koper.

Akhir-akhir ini saya justru tertarik dengan koper setelah bertahun-tahun meransel. Biasanya saya sibuk mencari ransel yang bagus baik dari merek, tipe maupun fiturnya. Namun kini saya justru sibuk mengulik fitur-fitur koper.

Toh akhirnya saya berpikir, dikotomi ransel versus koper ini hadir karena stigma. Pada kenyataannya banyak ranseler yang hanya berfoto selfie saja dan merasa bangga membawa ransel namun sebaliknya, turis juga tak semuanya hanya datang untuk berfoto selfie, banyak turis yang bijak dan dekat dengan orang lokal.

Pada akhirnya saya benar-benar menggunakan koper ketika ke Jepang. Berhubung barang bawaan cukup banyak termasuk jaket winter yang tebal akhirnya oleh istri saya diminta membawa kopernya. Setelah dipacking oleh istri rupanya kopernya yang kecil mampu memuat barang-barang saya untuk seminggu.

Ternyata menggunakan koper itu menyenangkan, tanpa perlu repot menahan berat di punggung saya tinggal seret, berpindah lokasi pun mudah dan gampang.  Apalagi koper saya tak terlalu besar dan hanya berisikan pakaian, koper yang bisa dibawa masuk ke kabin.

Selama di Jepang pun tak ada kesulitan, di hotel tinggal buka koper dan rebahkan lalu unpacking. Jika ingin berpindah tinggal packing ulang dan tutup koper lalu seret kembali kopernya. Karena koper ukuran kabin saya pun tak risau koper harus masuk bagasi, apalagi di Indonesia, handling bagasi di bandara buruk sekali. Trip di Jepang memang trip santai sehingga dengan koper justru mudah. Pasangan koper saya membawa daypack ukuran 20 liter yang memuat barang-barang kecil untuk daytrip.

Berkoper menuju Jepang
Berkoper menuju Jepang

Ada kekurangan dan kelebihan baik menggunakan ransel atau koper. Koper lebih cocok untuk traveling yang santai, tidak terlalu banyak berpindah tempat dan medan yang tidak ekstrim. Sementara ransel lebih unggul untuk perjalanan jauh, berpindah-pindah dan medan yang berat.

Yang tidak bisa saya lakukan dengan koper juga apabila saya harus berlari cepat, koper cenderung terpelanting ke kanan atau ke kiri. Beda misalnya menggendong ransel, saya tinggal berlari karena sudah saya gendong.

Atau apabila barang bawaan banyak, sepertinya saya lebih suka membawa ransel daripada koper. Kenapa? Karena dengan membawa koper semakin banyak barang, semakin besar ukuran kopernya, semakin repot menyeretnya. Lebih nyaman ransel karena lebih leluasa sebanyak apapun barang yang dibawa, tinggal gendong di punggung dan selesai sudah.

Pada akhirnya saya nyaman-nyaman saja dengan koper dan sepertinya akan mulai memilah-milah perjalanan mana yang bisa menggunakan koper dan mana yang menggunakan ransel. Tidak lagi saklek namun menyesuaikan kondisi, toh saya sudah mengeliminasi dikotomi turis – ranseler sekarang ini. Tidak terlalu penting lagi ransel atau koper, yang penting adalah bagaimana saya menikmati perjalanan dan mendapatkan intisari perjalanan itu sendiri.

Sekarang saya sedang gandrung melihat koper, ada diskon koper dilihat satu-satu, menuju toko tas saya melihat deretan koper. Penting untuk saya melihat fitur-fitur di koper karena jika ingin memutuskan membeli koper pastinya harus memahami fiturnya.

Ragam Koper di Lazada
Ragam Koper di Lazada

Istri saya memang mengusulkan agar kami memiliki satu koper lagi. Karena sampai saat ini kami berdua hanya memiliki satu koper yang berfungsi dengan baik, sisanya ya ransel dan daypack. Di saat senggang biasanya saya cek di internet, banyak juga yang menjual koper bagus dengan harga murah. Saya cek rupanya di portal online Lazada  tersedia banyak koper bagus dengan diskon yang lumayan.

Namun demikian saya pun tetap melihat-lihat koper ketika ada kesempatan ke mall, seperti di dekat rumah di Bintaro Exchange ada diskon koper yang lumayan banting harga. Kami akhirnya melihat fisik dan bentuk kopernya, dimensi serta fasilitas yang ditawarkan. Menurut istri hal itulah yang harus diperhatikan saat memilih koper.

Tampaknya saya menerima usulan istri untuk membeli koper. Ke depannya mungkin akan cek-cek di Lazada lagi, siapa tahu bisa mendapat diskon lebih miring.

Jadi masih meributkan antara ransel atau koper? Padahal ada yang lebih penting, yaitu menikmati perjalanan dan mendapatkan makna dari perjalanan itu sendiri.

Oia, ada yang punya pengalaman memilih koper dan berkenan sharing?

Tabik

 

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

8 KOMENTAR

  1. daridulu tiap jalan2, aku cendrung lebih milih koper mas ;p walopun cuma sehari dua, ttp aja koper…daypack dibawa tp hnya utk brg2 yg bakal cepet dipake.. kenapa aku bawa koper, karenaaaaa, aku ga bisa hidup tanpa peralatan mandiku yg bnyk itu ;p hihihihi…berat kan kalo ditaro di daypack..makanya koper ga prnh ketinggalan..

    kalo beli koper, biasanya aku cek resletingnya…ada yg double dan single.. double jelas lebih aman dan ga gampang di robek..apalagi kalo sampe nyasar k oknum Lion air ;p Trs rodanya prefer yg 4 roda, jd lbh gampang nyeretnya ;p..dan warna aku suka yg jreng :D..Biar cepet ketahuan pas kluar di conveyor belt ;p

    • hihi..peralatan mandinya itu ngebayanginnya udah banyak pasti mbak. 🙂

      ya Mbak, saya ga berani koper yang resleting karena setelah lihat di yutub gampang banget dijebolnya. saya kemarin pake Garuda ada dirusak kopernya, apalagi maskapai lain. Tapi untung Garuda baik mbak, biaya perbaikan koper semua ditanggung. 🙂

  2. Pas ke Sabang en Palembang sok pakek ransel.. Berhasil sih, tapi belik tas gede pas pulangnya. Huahahah 😀 Sekarang lebih milih bawak koper jugak, Bang..

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here