DSCF4392
Senja Pantai Lakey

Satu jam menempuh jalan berliku dari tengah Kota Dompu, Saya tiba di pantai yang telah menjadi kebanggaan masyarakat setempat, Pantai Lakey Dompu. Nama pantai ini selalu disebut pertama kali jika bertanya soal pantai di Dompu, Pantai Lakey seperti ada di luar kepala orang-orang Dompu, sekali bertanya tanpa banyak berpikir langsung ditunjukkan jalannya.

Mudah menuju pantai, di tengah Kota Dompu terdapat simpang empat besar dengan patung peselancar, patung ini menjadi penanda untuk Pantai Lakey, pantai para peselancar. Jika kita meluncur ke arah selatan dari simpang empat, mengikuti jalan berliku yang mengiris pegunungan, maka 30 menit kemudian sudah bisa mencapai Pantai Lakey.

Pantai ini memang alun-alun bagi para peselancar, tempat mereka riuh bersua. Konon para peselancar dunia sudah menandai pantai ini sebagai destinasi wajib kunjung ketika berselancar di Indonesia. Ombaknya bagus dan menghentak, tegas namun indah. Itulah kenapa pantai dengan ombak seperti inilah yang menjadi primadona para peselancar dan menjadikan pantai ini sebagai tempat bersua sesama peselancar dunia.

Para peselancar
Para Peselancar

Sore mengiring langkah, setelah meliuk-liuk melalui jalanan, debur pantai sudah menyambut. Pantai Lakey Dompu terletak di Desa Hu’u. Ada pintu gerbang menuju pantai dengan pantai peselancar, serupa yang ada di tengah kota.

Gelora selancar sudah terasa sejak di jalanan, para peselancar hilir mudik dengan motor yang sudah dimodifikasi. Banyak penginapan di tepi pantai yang tersedia, dari yang murah sampai yang tergolong mewah, dari yang kecil sampai yang besar. Pantai Lakey hidup dengan riuh rendah para peselancar.

Mendekati sore, di mana ombak semakin memanggil, para peselancar kemudian banyak yang turun menyambut gelombang. Para pemberani menyongsong gelombang Pantai Lakey Dompu. Sementara para peselancar mulai bermandi ke dalam gelombang, warga lokal termasuk saya menikmati angin yang bertiup serta menanti mentari yang akan mengundurkan diri.

DSCF4384

DSCF4352

Bentang pantai ini lebar sekali dengan komposisi pasir halus berwarna cokelat dan karang-karang yang menyebar. Karang menjadi batas bagian pantai yang dangkal dengan yang dalam. Peselancar harus berjingkat melalui karang-karang sebelum akhirnya meluncur di gelombang lepas.

Lakey memberikan sajian yang takkan terlupa jika datang di musim kering, langit akan biru dan ombak nan gagah sudah menyambut. Menikmati Pantai Lakey Dompu berarti menikmati harmoni debur ombak tiada henti.

Geliat ekonomi turut menyertai, penginapan tumbuh perlahan, ramainya peselancar pun mulai mendorong orang lokal untuk menyediakan kebutuhan para peselancar. Saya dalam hati berharap semoga memang mulai pesatnya Pantai Lakey Dompu memang benar akan menyediakan ruang bagi masyarakat untuk turut berkembang.

DSCF4391

Sore semakin genap, biru makin luruh dan semburat kuning mulai merambati awan. Di tengah ombak tegak menara pandang, di sana tiada orang, hanya pada saat kompetisi selancar-lah papan tersebut digunakan. Pegunungan lamat-lamat terletak di seberang. Pantai ini mirip teluk, sehingga gelombang seakan digiring masuk.

Menunggu senja di Lakey memberi nuansa. Jika biasanya saya duduk santai menanti mentari berpamitan dengan pelan-pelan, kali ini saya menikmati senja dengan hati bergelora. Selain menikmati senja yang akan memenuhi kanvas lazuardi, saya menikmati debur ombak yang memukul karang dan berorkestrasi dengan angin yang bertiup dari samudera.

Debur ombak yang membentur pantai yang melengkung ini rupanya tak membuat gentar. Walau saya bersua dengan peselancar yang di tubuhnya penuh luka-luka, ia justru tertawa dan gembira, apa yang ia hadapi adalah kebahagiaan untuknya. Kebahagiaan menaklukkan tantangan lebih besar artinya dari luka tergores di badannya.

DSCF4414

Angin meminta saya menengok ke arah barat, kuning berganti merah dan mulai merayap di balik garis pegunungan. Bagian laut yang tenang adalah cermin bagi warna kuning. Jika merah senja sudah menyapa, maka senja pun sudah tiba.

Senjanya ritmis, perlahan-lahan, senja yang tidak membuatmu langsung terkesiap, namun menikmati sedikit demi sedikit, mengecap senja pada setiap detiknya. Saya kemudian merebahkan diri, melepas pandang ke lazuardi, menatap ke langit yang mulai melukis kanvasnya sendiri dari biru ke kuning dan beralih menuju merah jingga.

Senja sudah tiba, para peselancar sudah kembali dari gelanggangnya, tinggal saya yang masih duduk di pasir tak beralaskan apapun. Menikmati sajian orkestra dari ombak dan pertunjukan cahaya dari mentari dan bulan yang bersepakat untuk berganti.

Ternyata benar jika orang lokal mengingat lekat Pantai Lakey Dompu ini. Karena di sini, tampak Dompu yang bersolek semolek mungkin.

Tabik.

Tulisan ini adalah rangkaian tulisan #PesonaTambora, saya secara berseri akan menulis tentang alam Pulau Sumbawa. Didukung oleh Indonesia.Travel.

DSCF4439

DSCF4459

DSCF4448

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

16 KOMENTAR

  1. Etdah, keren banget pantainya, mas. Baru tahu ada nama pantai ini -_-
    Suka cara merangkai kalimat yang berpadu dengan majas, mas ^ ^
    Ditunggu tulisan tentang Sumbawa selanjutnya :))

  2. ngeliat foto2 ini, pgn bgtttt sbnrnya ke sumbawa… blm prnh sekalipun ke kota2 indonesia timur sana… suami ga mau diajak pergi berduaan aja sih -__-..maunya ama si baby….

    tp terutama makanan di sana yg penasaran bgt aku coba mas… dgr2 kan pedes dan penuh rempah..jenis makanan yg aku suka bgt 😉

    • Sumbawa sedikit Underrated Mbak karena belum terlalu dikenal, namun soal pemandangan, kultur dan kulinernya tidak kalah. Hanya kurang promosi saja kog.
      Coba ke sana beberapa hari, dijamin betah. 😀

  3. kereen bgt mas, jd nambah wawasan tempat wisata baru, sblmnya blm prnah denger tempat ini hehe.. aku tau blog ini krn baca natgeo traveler edisi terbaru ttg turki, kereeen!
    kirim ke natgeo gitu berapa karakter ya mas? salah satu cita2.. *masih diangan2, wong kirim ke surat kabar aja ditolak teruus hihi..

    • Hai Neng Ayu. 🙂

      Terima kasih sudah mampir dan salam kenal. Terima kasih juga sudah membaca catatan saya soal Turki.

      Untuk Natgeo mereka menerima 3500 karakter.

  4. hallo kakak, blog yang menarik sekali! perkenalkan saya mahasiswa manajemen pemasaran pariwisata UPI, saya adalah panitia Indonesia Tourism Marketing Festival 2016 yang ingin mengajak kakak dengan travel blognya untuk mengikuti lomba “Travel Blog” yaitu lomba untuk tulisan mengenai pengalaman kakak ketika mengunjungi tujuan wisata dalam negeri yang telah membuat kakak terkesan dengan tema “Beauty of my Place”. Bila berminat silakan langsung mengunjungi website kami di itmfest .com ya kak, terimakasih^^

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here