PIC_9557

Kejadian di Tolikara pada saat Idul Fitri sungguh menyesakkan, terlepas apapun motifnya ada upaya untuk menggiring ke arah konflik agama, sebuah konflik yang mudah membakar emosi orang Indonesia. Apapun itu seharusnya konflik ini tidak boleh terulang kembali, jadikan Tolikara konflik terakhir yang menyinggung agama.

Akhir-akhir ini memang soal beragama menjadi hal yang sensitif, saya sendiri merasa gerah karena di masa sekarang orang mudah sekali memberi cap pada orang lain, segelintir orang mudah menjadi yang paling benar dan mengklaim surga. Sementara di sisi lain minoritas makin tersisih dengan alasan berbeda, sesat dan alasan berupa pengkerdilan dalam hak hidup.

Teringat hal ini, tiga bulan silam ketika panitia TedX STAN menghubungi saya untuk menjadi pembicara di acara TedX STAN yang pertama kali saya langsung menyatakan “ya” dan memikirkan toleransi sebagai tema saya. Saya tahu saya sudah dikatakan orang liberal gara-gara sering bicara toleransi, tapi ada alasan kenapa saya bicara soal ini, karena saya merasa hanyalah toleransi yang dibutuhkan Bangsa Indonesia saat ini.

Lagipula saya menjelaskan toleransi dalam tataran praktik, toleransi yang saya temukan di perjalanan mulai dari 2011 sampai dengan 2015 ini. Dalam waktu 15 menit saya harus mengemas toleransi menjadi sebuah kisah perjalanan yang harus saya paparkan di depan umum.

Setelah menyiapkan materi selama sebulan, berlatih secara khusus dan melakukan presentasi secara khayal saya akhirnya tampil dengan materi toleransi dalam lima belas menit. Saya tahu ada banyak cacat dalam paparan saya, bisa jadi dalam bentuk data, bisa jadi dalam bentuk tataran logis yang saya paparkan. Namun demikian saya mencoba memberikan inspirasi, mengetuk hati dan mengajak seluruh yang datang untuk berpikir mengenai dunia yang lebih sejuk dan dingin, dunia yang tiada cap satu sama lain, dunia yang saling menghormati satu sama lain.

Dan hasilnya adalah paparan yang ada di link video berikut,

Tolerance – Farchan Noor Rachman

Terima kasih untuk panitia TedX STAN atas undangannya, saya berkesempatan berbagi ilmu, berkenalan dengan orang-orang hebat dan semoga apa yang saya paparkan bisa menjadi kebaikan di masa depan.

Tabik.

PIC_9727

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

6 KOMENTAR

  1. Andai semua orang bisa bertoleransi dg semestinya ya, kak. Damai pasti. Ini aku malah jd inget pelajaran PPKN jaman smp 🙂

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here