First Anniversary di Restoran Fondue The Melting Pot Jakarta

Setahun sudah kami menikah, ada drama, ada kisah, ada suka, ada duka, ada segala hal yang terjadi dalam setahun. Pernikahan kami memang masih muda, seperti bayi yang baru beranjak berjalan. Pernikahan yang dulu sempat dirayakan kini pun harus kembali dirayakan. Demi merayakan hari yang akan kami kenang, saya mengajak istri makan malam bersama, makan malam singkat untuk satu tahun kebersamaan.

Saya mengajak istri ke The Melting Pot, restoran Fondue yang ada di Plaza Senayan. Kenapa saya memilih restoran ini? Karena tak banyak restoran di Jakarta yang menyajikan Fondue dan saya sudah penasaran dengan sajian Fondue yang menjadi sajian utama.

Fondue sendiri adalah salah satu seni olahan kuliner dari Swiss dengan keju sebagai bahan utamanya. Keju yang dilelehkan akan menjadi inti dari Fondue tersebut, lelehan keju itulah yang menjadi inti Fondue.

Sejak tahun 1930, Fondue mulai terkenal dan menyebar ke seantero dunia, termasuk ke Amerika dan di negeri Paman Sam inilah The Melting Pot mengenalkan Fondue kepada khalayak Amerika sejak tahun 1976. Memiliki banyak cabang restoran di Amerika, The Melting Pot Jakarta ini adalah satu-satunya cabang The Melting Pot di Asia Tenggara.

Impresi pertama masuk ke restoran ini sangat menyenangkan. Helper bernama Sonti membantu kami menerangkan tentang apa itu Fondue dan pilihan sajian yang akan tersaji.

Sajian di The Melting Pot adalah menu set lengkap untuk dinner dari makanan pembuka sampai penutup. Bagian pembuka adalah Chedar cheese fondue, di mana keju akan dilelehkan dalam panci sampai benar-benar lumer.

Keju yang digunakan adalah keju pilihan yang berkadar lemak tinggi. Pilihan menggunakan keju dengan kadar lemak tinggi adalah karena keju jenis ini mampu lumer dengan sempurna dan tidak menggumpal. Tidak ada patokan waktu untuk melelehkan keju, yang penting keju akan dipanaskan sampai leleh, melted.

Kemudian disajikan brown dan white bread, apel, ceri dan brokoli sebagai pelengkapnya. Untuk menikmati Fondue telah tersedia 2 garpu panjang berbeda warna, setiap warna digunakan setiap orang, perbedaan warna tersebut sebagai pembeda.

Ada sedikit etiket untuk menikmati Fondue. Pertama adalah biarkan lelehan Fondue yang sudah diangkat jatuh kembali ke pancinya, setelah tidak ada lelehan yang jatuh barulah disantap. Kedua adalah tidak boleh mencelup ulang pelengkap Fondue ke dalam panci Fondue. Terakhir adalah ketika menyantap pelengkap Fondue, bibir tidak boleh menyentuh garpu panjangnya, karena akan kembali dicelupkan dalam lelehan Fondue.

Itulah kenapa Fondue menjadi sebuah santapan yang menarik, dari tata cara penyajiannya yang unik hingga etiketnya. Fondue sendiri tidak dibatasi hanya dengan keju, dalam bentuk lain bisa dengan kuah rempah atau lelehan lain yang tak kalah populer, lelehan cokelat.

Setelah Cheese Fondue, meluncurlah hidangan kedua sebagai makanan pembuka, Melting Pot House Salad. Sesuai namanya bisa dikatakan ini salad spesial dari The Melting Pot.

Terdiri dari sayuran hingga telur, salad ini diberi percikan saus asam manis yang ringan. Paduan rasanya pas sebagai menu pembuka, sayurannya pun segar, terasa segar di mulut ketika dikunyah.

Setelah dua menu pembuka, maka Sonti segera menyajikan menu utama. Fondue dengan bumbu rempah dan sayur-sayuran. Fondue jenis ini memang berbeda sekali dengan yang sudah disajikan sebelumnya. Kali ini lebih mirip Shabu-shabu a la Jepang.

Perkembangan zaman telah membuat Fondue tidak hanya dari keju, di Eropa Fondue telah berkembang menjadi beragam jenis. Ada yang berupa lelehan coklat, ada juga yang berisi kuah rempah dan sayur-sayuran, konon ada pula yang berupa kaldu dari ayam atau daging sapi.

Untuk menu utama ini bernama Big Night Out, salah satu menu yang menjadi headline dari Fondue The Melting Pot Jakarta. Pasangan yang pas untuk fondue-nya adalah beragam jenis daging yang dilengkapi dengan saus masing-masing.

Line-up untuk fonduenya adalah campuran berbagai macam daging yang sudah diberi bumbu yang terdiri dari Teriyaki Marinated Ribeye, U.S Filet Mignon, Black Tiger Prawns, Sesame Crusted Abi Tuna, Organic Chicken Breast. Sementara ada satu sajian non daging Edamame Dumpling.

Sausnya terdiri dari beberapa jenis, seperti Ginger Plum, Chilli Sauce dan Kari. Semuanya bisa dicoba sebagai penambah rasa untuk Fondue yang disajikan.

Selain opsi daging dan non daging, disertakan pula sayuran seperti jamur, brokoli dan kentang. Pilihan untuk fondue tadi harus dimasukkan ke dalam panci hingga matang, bumbunya benar-benar meresap dan melekat hingga serat-serat dagingnya. Rasanya memang benar-benar nikmat.

Untuk menu utama ini juga disiapkan Herbs Rice. Olahan nasi ini disiapkan khusus dengan resep dari prinsipal The Melting Pot di Amerika, sehingga menu nasi ini hanya ada di The Melting Pot. Nasinya pulen sekali dan pas dengan Fondue-nya.

Setelah menu utama segeralah meluncur menu terakhir. Di menu terakhir inilah pemuncak kelezatan dari segala sajian sebelumnya dikunci. Menu terakhir adalah Fondue dari coklet yang bernama Yin Yang Chocolate Fondue.

Terdiri dari paduan White dan Dark Chocolate, Fondue ini terasa sangat spesial, begitu harum dan menggoda lidah. Ketika marshmallow dimasukkan ke dalam coklat yang meleleh dan kemudian disantap, rasanya coklatnya tersangkut di langit-langit mulut, rasa coklatnya tertinggal, begitu lezat. Menu yang paripurna.

Fondue ternyata sajian yang kaya dan sungguh membuat bahagia. Anniversary yang kami nikmati berdua disempurnakan dengan Fondue nan lezat. Kisah tentang Fondue yang kaya dan begitu panjang, membuat kami percaya bahwa perjalanan kami ke depan pun akan kaya dengan cerita.

The Melting Pot Jakarta memberikan anniversary yang tak terlupa dengan sajian Fondue yang tiada dua.

Tabik.

The Melting Pot

Plaza Senayan Level 5. Reservasi : 021-57906057

Twitter : @meltingpot_id

Instagram :@meltingpot_id