Biasanya saya menghindari liburan musim hujan, selain ketidakpastian cuaca, beberapa tempat di musim hujan tiba-tiba menjadi muram. Buat saya, liburan musim hujan juga membawa resiko sakit, karena kehujanan dan juga kelelahan. Tapi sekali waktu saya juga melakukan jalan-jalan atau mengambil libur pas musim hujan, tidak lazim memang, namun bagi saya kadang juga sangat menyenangkan.
Lalu ada pertanyaan, salah atau tidak sih liburan pas hujan sedang deras-derasnya? Tidak ada yang salah, karena sebenarnya tergantung pilihan masing-masing jika ingin liburan, mau kapanpun mau di manapun.
Apa kita hanya mau terkungung di balik ruangan dan bersembunyi saat hujan tiba? Jika bosan kan mau tidak mau kita akan melepas bosan dengan jalan-jalan. Mungkin hujan pun akan diterobos daripada menggantunkan suasana penuh kebosanan.
Sebenarnya tak masalah akan liburan di saat musim hujan, yang penting adalah persiapan lebih saat musim hujan. Mungkin dengan membawa perlengkapan untuk hujan seperti payung, jas hujan, pakaian yang cepat kering atau membawa stok pakaian yang lebih banyak untuk ganti apabila basah.
Lantas bisa juga dengan mempersiapkan pakaian hangat untuk menjaga suhu badan, memilih jaket yang pas untuk perjalanan di musim hujan juga bisa jadi pertimbangan. Saran saya juga dengan membekali diri dengan obat-obatan pribadi sebagai persiapan diri.
Tapi destinasi seperti apa yang bisa jadi pilihan untuk musim hujan? Satu yang langsung terpikirkan adalah Puncak!
Kenapa justru Puncak? Bukannya justru akan lebih dingin dan lebih susah? Ya, benar, Puncak di saat musim hujan memang akan lebih dingin, juga mungkin akan lebih susah ditempuh, tapi pemandangan terbaik yang bisa ditemukan di Puncak barangkali adalah pemandangan saat musim hujan.
Yak, kebun teh akan dalam keadaan hijau sehijau-hijaunya. Biasanya saat musim hujan juga ditemani dengan magisnya kabut yang muncul di pagi hari, atau kabut yang turun selepas hujan.
Bayangkan juga saat menikmati susu hangat di antara rintik hujan, menikmati bau tanah selepas hujan yang menguar, semuanya adalah romantisme suasana yang hanya bisa dinikmati saat hujan tiba.
Sensasi-sensasi ritmis nan romantis ini bisa ditemukan di Puncak. Misalnya ingin mengambil foto-pun, suasana di puncak saat hujan akan membangkitkan nuansa magis.
Percayalah, walaupun hujan tapi tak ada masalah jika ingin menikmati Puncak di saat musim hujan. Hujan akan mendatangkan udara segar yang menenangkan. Menurut saya, tak masalah jika ingin menikmati musim hujan di Puncak, menikmati dinginnya sekaligus menikmati nuansa romantis yang tak ditemukan di musim kemarau.
Selain menikmati hujan dengan kesyahduannya , berwisata di musim dingin juga bisa dinikmati dengan bertualang keliling kota.
Seperti misalnya di Semarang, berwisata di kota saat musim hujan setidaknya bisa meminimalisir resiko karena hujan.
Semarang bisa jadi kota yang lengkap dan nyaman saat musim hujan. Letaknya yang berada di pesisir dan cenderung kering membuat Semarang tidak terlalu basah dibanding kota-kota lainnya saat musim penghujan. Bahkan kadang matahari bisa bersinar begitu terik walaupun sedang musim hujan, di Semarang.
Lantas ada apa saja di Semarang?
Berkeliling kota di Semarang bisa menikmati apapun, mulai dari kota tua, budaya, reliji hingga deretan sajian kuliner nan lezat. Kota tua di Semarang merupakan salah satu yang terindah di Indonesia, memiliki bangunan tua yang masih terawat juga menjadi keunggulan kota Semarang.
Selain itu ada icon Semarang dan Jawa Tengah yaitu Masjid Agung Jawa Tengah, dari menara masjid ini bisa melihat pemandangan Semarang dalam pandangan 360 derajat yang sangat menggetarkan.
Kontur Semarang juga menyenangkan, bisa menikmati suasana kota dari perbukitan atau menikmati sisi pesisirnya. Selain itu akses dari Semarang ke kota-kota lain di Jawa Tengah pun sangat mudah, misalkan ingin ke Wonosobo untuk selanjutnya ke Dieng atau memutuskan ke Magelang untuk mengunjungi Borobudur.
Semarang juga dikenal dengan warisan kulinernya yang unik, sebagian cocok untuk kudapan hangat saat musim hujan. Seperti Lumpia panas, siapa sih yang tidak kenal lumpia nan lezat dari Semarang? Atau bisa juga menyicip Tahu Bakso yang digoreng panas, belum lagi kuliner-kuliner lain yang menanti dieksplorasi.
Jadi jangan khawatir untuk berwisata di musim hujan. Sepanjang sudah melakukan persiapan dengan baik, memastikan peralatan dan barang bawaan untuk hujan sudah tersedia lengkap juga menyiapkan badan agar fit saat bepergian di musim hujan, saya pikir tidak masalah untuk liburan musim hujan.
Justru sebenarnya tak perlu khawatir untuk liburan atau jalan-jalan saat musim hujan. Siapa tahu dengan liburan musim hujan, justru akan menemukan inspirasi liburan baru yang seru, liburan untuk menikmati syahdunya musim hujan yang barangkali tidak ditemui di musim-musim lainnya.
Jika memang perlu untuk jalan-jalan kenapa tidak? Daripada meratap di balik tembok lebih baik keluar menyongsong hujan.
Tabik.
Gambar dari Pexel dan Pixabay.
musim hujan? ya air terjun! 😀
Klo untuk yg berwisata & hobiny motret bakal terpuaskan, tapi klo buat yg sekedar motret selfie entah ya… :p
Awas kalau air terjun mas, suka debitnya naik pas musim hujan..
Asik, Semarang disebut-sebut!
Jadi, kalo ke Semarang, jangan lupa mampir loh, Chan. Awas kowe .. ~~~
Jadi kog Mbak. Tapi pas Mbak ke Pacitan kan? :p
kalau musim hujan gini, saya rada malas jalan-jalan. Pengennya di rumah. Tapi suami malah pernah bilang paling enak saat musim hujan itu ada di tempat dingin kayak puncak. Nikmati hujan sambil ngopi 😀
Betul Mbak. Paling nikmat ngopi ngopi mas musim hujan. Romantisnya dapet, nikmatnya dapet.
enaknya kulineran mas 😀
Woiya bener…
mau diajak ahhaa
Kalau di Jogja malah berburu Curug, mas. Debit air melimpah, jadi banyak yang ingin main air 😀
Tapi tetap harus hati-hati Masbro soal debit airnya. 🙂
Kulineran mas,,, nggak bisa tempat jauh ya yang dekat – dekat saja, 🙂
Betul Mas. 🙂
🙂
Kalau hujan memang terbatas di outdor Mas, biasanya saya suka kunjungan dari satu museum ke museum lain yang berdekatan atau mampir dari satu tempat wisata ke yag lainnya tapi prioritasin yang ngga kehujanan di tempatnya 😀
Betul Mas Salman. Kalau Outdoor susah-susah gampang yaa.
aku juga biasanya mnghindari liburan di musim hujan mas… kalopun tetep pergi, aku milih bulan nov ato awal dec, di mana curah hujan blm bgtu tinggi… dan air terjun pasti lg bgs2nya tuh ;D..
kalo disuruh milih, aku lbh milih hujan sbnrnya drpd panas, krn ga kuat panas yg srg bikin migrainku kumat.. makanya pas liburan di negri sendiri, november ato awal december udh pas bangetlah… kalo ke LN, udh jelas pas winternya :D.. biar ga ketemu panas juga… tp sebisa mungkin peaknya winter, biar ga hujan ;p
Nah setuju Mbak Fanny. 😀
Kalo ane sih lebih suka di rumah gan, kalo musim hujan :3
hihi. 😀
Waah… saya pernah touring ke Puncak dan hujan-hujanan. Sesampai di atas, menikmati susu jahe hangat dan hijaunya kebun teh. Ya tapi ngga lama juga, karena kabut langsung turun lagi 😀
😀 Iya Bang, menikmati jahe hangatnya itu lho. Priceless.
Puncak kalau lagi musim penghujan itu keren yach mas, dingin-dingin gmn gitu. Kalau foto landscape pas hujan, hijaunya daun kelihatan seger tp kl foto dengan range yang lebar sering ketutupan kabut gitu dech, jadi gelap.
Dingin-dingin Empuk Mbak. 😀
Kalau begitu coba pas kabut naik, sekitar jam 7-8. 😀
aku malah gak gitu suka pergi2 di musim hujan… males kena air soalnya. *padakke kucing*
jadi kalo musim hujan gini bawaannya pengen bergelung di rumah aja kemulan baca buku dan minum coklat panas
Hahaha..iyo mbak e. 😀
Pance paling nikmat ya nongkrong saja di rumah.
Kalau saya suka rafting mas, memacu adrenalin tapi tetep harus hati-hati kalau tiba-tiba hujan takut banjir, hehehe
Tul mas. 😀
mungkin setelah ke Semarang lanjut Ambarawa. Suka sekali dengan AAmbarawa yang tenang dan yang pasti cocok pas ujan2 gini 🙂
setujuk
Wah kalau musim hujan gini sih enakan di rumah mas. Atau kulineran yang hangat2 gitu.
Ke puncak juga pasti lanjut dengan secangkir kopi hangat. Hehehehe
Tul gannnn…
Bener mas.. Suasana puncak enak juga kalo pas musim hujan, posisi favorite di area masjid attawun puncak pas.. Banyak akang2 yg jualan soale.. hehe..
Paling gak enak ya kalo kehujanan, basah deh.. :p
Salam kenal mas..
Salam kenal Mas. 😀 Iya sejuk di sana ya Mas.
kalo musim ujan itu bagusnya ke daerah yang berkabut di dataran tinggi.
motret foto pemandangan yang berkabut di pagi hari itu asik loh..
puncak bisa jadi pilihan cuma kalo kaya kebun teh gitu susah cari tempat berteduh pas tiba-tiba keujanan 😀 Sedia payung ama jas ujan aja sih palingan..
Nah betul Mbak. Ada sisi magis tapi ada juga sisi ga enaknya kalau hujan yaaaa…
Di timur Indonesia musim hujan sepertinya telat datang. Bisa liburan akhir tahun dulu ke sini.
http://www.langkahjauh.com
Benar. 🙂
Kabut yang turun itu memang magis banget. Dulu saya pernah di Batu menyaksikan pemandangan itu di tengah kota, kala hujan, dan kami basah kuyup sehingga cuma bisa berteduh di pinggir jalan. Kabut itu lewat menyapu pusat kota dan saya, mungkin karena tak pernah menyaksikannya, cuma bisa bengong. Kayaknya itu hujan terindah yang pernah saya lihat.
Jadi musim hujan ini saya juga harus jalan lagi. Terima kasih buat ide liburannya!
Hujan selalu memberi sisi melankolis yang lain daripada yang lain. 😀
Musim hujan jadi males kemana2 mas,
kemulan saja ya mas. 😀
Baca artikel ini…langsung inget lirik lagunya Slank
Hujan siramilah…
Hujan basahi Indonesiaku
😀
Puncak merupakan salah satu pilihan wisata akhir tahun di musim hujan gini, selamat liburan mas 😀
Yes! Selamat liburan juga
Halo mas Ef, salam kenal 🙂
Aku kadang ga bisa milih sih mas, kalo bisanya traveling pas musim hujan yawdalah ujan2an aj dinikmati hihihihi, paling nanti pas pulang k rumah masuk angin/demam 😀
Hihi…ya betul Mbak, jangan lupa jaga kesehatan yaa. 😀
kalo saya hujan gini maen ke curug mas, biasanya air terjunnya kenceeeng 😀
Top Mas. 😀
Kalo lagi musim hujan, saya milih Bandung, Mas. Hujan bisa melipatgandakan kadar romantis Kota Bandung 😀
Sekaligus menikmati dingin berembun ya Mas. 🙂
Emang sih ya, kl musim hujan, yang agak was – was kalau mau sailing trip haha … mesti melihat kondisi ombak.
Tapi so far untung sih, pas travelling hujan, paling melipir bentar ke mana sambil nunggu hujan reda.
Eh iya, sekarang lagi di Semarang, trus tadi ke kota lama sama @noerazhka n @halim_san, ternyata cerah dan panas menyengat haha! ~~ walau pas sore gerimis sebentar sih 😀
Yes. 🙂
Musim hujan saya memilih stay safe, cari yang santai-santai. 😀
Wah Semarang sepertinya musim hujannya sedikit terlambat.
kebun teh sangat jauh dari pikiran saya 😀 ternyata bisa jadi pilihan yang keren juga 🙂
Betul Mas. 🙂
Betul Mas, kabut sering kali turun di pegunungan selepas hujan..view jadi sangat keren dan menarik tercampur antara hujan dedaunan dan putihnya kabut yang secara ajaib muncul.
Setuju Mas
Musim hujan itu paling asyik ke air terjun, telaga, dan tentu saja rafting. Air terjun asyik karena debit airnya lagi tinggi, tapi ya hati-hati kalau pas main air. Pernah hujan-hujan main ke Dieng, Lumayan seru. Duo telaga volume airnya naik jadi kelihatan lebih bagus, apalagi ada efek kabutnya. Penuh magi deh. Kalau kata temen-temen PA sih musim hujan saatnya anak caving pensiun dan beralih ke rafting atau canyoning.
Setuju Kak. 🙂
menikmati musim hujan di dinginnya dieng romantis loh, kak 🙂 yuk mari pada main sini hehe
salam kenal 🙂
Salam kenal. 🙂
Lebih baik keluar menyongsong hujan. Iya banget ya.
Sepertinya main ke Puncak dan nginap di villa saat musim hujan akan menyenangkan. Makasih banyak infonya ya Mas,
Sama-sama Mbak. 🙂