Tigerair05082014e_2x
Sumber foto : Straits Times

Hari yang aneh untuk saya, ya karena kesalahan sendiri saya ketinggalan pesawat di Changi Airport. Saya seharusnya terbang dengan Tiger Airways hari Minggu jam 18.20 bersama Kak Marischka Prudence, tapi saya justru tertidur dan datang ke boarding room saat pintu sudah tutup dan pesawat sudah di runway.

Dan ini untuk pertama kali akhirnya saya ketinggalan pesawat setelah sebelumnya berkali-kali nyaris ketinggalan pesawat.

Ceritanya saya sedang berada di Terminal 2 Changi Airport, di ruangan entertainment lantai 3 setelah menikmati pemandangan di kebun bunga matahari. Ruangan yang sejuk membuat saya terlelap. Dan saya berpikir saya akan boarding jam 19.20 ketika saya bangun tidur, ternyata oh ternyata saya salah melihat jadwal, rupanya itu adalah jam ketibaan saya di Jakarta.

Dengan bergegas saya segera turun ke boarding room dan semua sudah terlambat. Gate sudah tutup, pesawat sudah beranjak, nasi sudah menjadi bubur dan buburnya pun ikut hancur.

Terbuai menikmati kebun bunga matahari
Terbuai menikmati kebun bunga matahari T2

Karena sudah berjanji untuk pulang hari itu juga pada Istri, Saya berusaha sekeras mungkin untuk mencari tiket, tentunya sekaligus mengabari bahwa saya ketinggalan pesawat.

15 menit pertama saya mencari tiket hari itu juga melalui aplikasi smartphone Skyscanner pada penerbangan terakhir, hasilnya nihil. Sepertinya limit pemesanan untuk penerbangan hari itu sudah berakhir. Posisi sudah jam 18.45, tak ada lagi flight tersedia, bahkan untuk penerbangan paling malam sekalipun.

Saya mencoba tenang dan menuju bagian informasi untuk melaporkan kondisi saya. Bagian informasi meminta saya tenang, tentu saja saya tidak bisa tenang kan? Saya katakan kemungkinan ada flight jam 8 malam. Akhirnya saya diarahkan ke Terminal 1 karena konter tiket maskapai yang saya maksud ada di Terminal 1.

Berlarilah saya dengan segala macam tentengan ke peron Skytrain yang menuju Terminal 1.

Di Terminal 1 saya menghampiri petugas informasi lagi, ternyata justru informasi yang didapatkan berbeda, jika ingin membeli tiket hari itu juga saya harus keluar imigrasi karena tiket hanya bisa dibeli di luar imigrasi. Atau opsi kedua, saya bisa membeli tiket lewat travel agent di Terminal 1, baru setelah itu keluar imigrasi, check in dan masuk lagi.

Saya memilih opsi kedua dan akhirnya saya hanya bisa mengelus dada melihat harga penerbangan terdekat sekaligus terakhir, 5 juta rupiah. Okay, sepertinya SayaΒ harus mengambil opsi lain. Lantas Saya mengabari Istri di rumah dan dia percaya sepenuhnya dengan keputusan saya.

Akhirnya saya kembali ke meja informasi, semua kronologis saya ceritakan. Petugas informasi dengan sangat Β simpatik menyarankan agar saya kembali saja ke Terminal 2 dan melaporkan ke counter Tiger Airways bahwa saya ketinggalan pesawat. Dengan tergopoh-gopoh saya kembali lagi ke Terminal 2 dengan petugas informasi mengantarkan saya sampai peron Skytrain yang menuju Terminal 1.

Konter transfer Tiger Airways di Area Gate E Terminal 2 Changi Airport
Konter transfer Tiger Airways di Area Gate E Terminal 2 Changi Airport

Segera saya melapor di konter transit Tiger Airways di Terminal 2 bahwa saya ketinggalan pesawat. Saya menceritakan kembali kronologis dan opsi yang akan saya ambil. Apakah mungkin pihak Tiger Airways membantu saya keluar imigrasi jika saya memang ingin terbang malam itu juga.

Petugas meminta saya menunggu sekitar 30 menit karena harus melapor dan mengkonfirmasikan kepada manajernya. Posisi sudah jam 19.30 dan saya menjadi tidak yakin apakah saya bisa mendapatkan tiket ke Jakarta malam itu juga.

Saya berusaha tetap tenang dalam posisi ini, namun saya mulai panik. Saya tahu jika saya panik justru tidak akan menyelesaikan masalah, walaupun dalam hati saya juga mulai risau, karena sudah menunggu namun belum ada kepastian tentang nasib saya.

Petugas konter Tiger Airways menenangkan saya dan berjanji akan memberikan solusi secepatnya, mereka meminta saya untuk menunggu karena masalah saya sudah mereka follow up.

Baca Juga : Repotnya Indonesia di Bandara

Di sisi lain saya mendapat pesan dari Mbak Tika dan tim Skyscanner yang meminta saya mengabari kondisi saya dan menawarkan tumpangan untuk semalam jika memang saya harus terbang keesokan harinya.

Sekitar pukul 20.15, petugas Tiger Airways menyampaikan bahwa counter manager Tiger Airways Changi Airport menawarkan solusi apakah saya berkenan terbang dengan penerbangan pertama Tiger Airways keesokan harinya. Jika iya, mereka akan segera menyiapkan boarding pass.

Muka kuyu menunggu kepatian dari Tiger Airways
Muka kuyu menunggu kepatian dari Tiger Airways

Saya mulai berhitung dengan kemungkinan. Jika saya mengambil opsi untuk pulang malam itu juga dan harus keluar dari imigrasi, kemudian menuju Terminal 3, membeli tiket untuk pulang ke Indonesia saya sepertinya akan kehabisan waktu. Belum lagi kemungkinan saya akan terkena red notice dari imigrasi Singapura seperti yang petugas informasi Changi Airport sampaikan.

Akhirnya saya memilih solusi yang ditawarkan oleh Tiger Airways, pulang keesokan harinya ke Jakarta dengan penerbangan pertama. Petugas Tiger Airways mengonfirmasi opsi tersebut dan meminta saya untuk kembali menunggu proses.

Kurang lebih satu jam kemudian saya dipanggil ke konter transfer Tiger Airways, saya kemudian diberikan boarding pass untuk terbang keesokan harinya ke Jakarta dan untuk perubahan jadwal penerbangan tersebut saya dikenakan biaya 70 SGD.

Setelah beberapa lama mengurus akhirnya saya bisa mendapat kepastian pulang ke Jakarta. Saya mengucapkan terima kasih kepada petugas Tiger Airways yang begitu cekatan dan simpatik, memberikan saya solusi dan kepastian dengan cepat.

Bermalam di Bandara Changi

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.10 ketika saya menyelesaikan seluruh proses pemindahan penerbangan dan saya memutuskan untuk bermalam di Bandara Changi. Untuk kesekian kalinya saya bermalam di Bandara ini.

Omong-omong, bermalam di Bandara Changi memang nyaman, di Terminal 2 saya menuju Snooze Lounge yang ada di antara Gate E5 dan E12. Tempat tersebut adalah area tidur gratis yang bisa dimanfaatkan pengunjung, siapa cepat dia dapat. Karena area Snooze Lounge penuh saya menuju Experience Zone menonton pertandingan Manchester United vs Arsenal yang ditayangkan di layar besar.

Malam masih panjang dan untuk menghabiskan kebosanan saya bolak-balik dari Terminal 2 ke Terminal 2 dan Terminal 3. Menikmati semua fasilitas yang ada di Bandara, perlu saya akui Bandara ini memang yang terbaik di Asia Tenggara dalam hal fasilitas dan atraksi yang ada di dalamnya.

Seperti biasa, banyak juga yang bermalam di Bandara Changi. Memang bandara ini yang nyaman bagi mereka yang ingin menginap di Bandara, banyak titik untuk tidur dengan lelap. Menjelang tengah malam akhirnya saya memutuskan tidur di dekat area boarding room supaya mudah menjangkau boarding room ketika bangun.

DSCF9948
Bandara Changi yang lengang di tengah malam.

Catatan Saat Ketinggalan Pesawat

  1. Jangan panik dan segera tanyakan ke pihak maskapai apa yang bisa dilakukan. Pada kondisi saya pihak maskapai Tiger Airways sudah bagus sekali memberikan solusi. Dalam hal ketinggalan pesawat, pihak Tiger Airways mengerti sekali kebutuhan penumpang yaitu kepastian untuk terbang. Kondisi ini tentu berbeda di tiap maskapai, tergantung kebijakan maskapai masing-masing.
  2. Pastikan kondisi bagasi jika memang ada bagasi. Apakah masih berada di bandara atau sudah terbawa terbang. Biasanya pihak maskapai akan mengonfirmasikan status bagasi penumpang yang mengalami ketinggalan pesawat seperti saya.
  3. Usir bosan dengan mengeksplorasi bandara. Saya tertolong sekali dengan petugas informasi Bandara Changi yang informatif dan memberikan saya panduan untuk mengeksplorasi sudut bandara. Petugas Informasi Bandara Changi juga dengan jelas memberikan informasi tentang kondisi saya dan alternatif solusinya.
  4. Buat alternatif opsi bermalam, apakah memungkinkan keluar bandara dan mencari penginapan atau tetap stay di dalam bandara. Dalam kondisi saya, saya memilih untuk stay di bandara karena waktu keberangkatan yang pagi-pagi sekali.
Penumpang yang menginap di Changi Airport
Penumpang yang menginap di Changi Airport

Setelah acara ketinggalan pesawat sudah cukup membuat bingung, di pagi harinya saya bangun, membersihkan diri, shalat dan sarapan. Tak ingin tertinggal pesawat lagi akhirnya saya masuk paling awal begitu pintu ruang tunggu E2 dibuka, tak lama kemudian akhirnya saya bisa kembali ke Indonesia.

Terima kasih untuk Kak Marischka Prudence yang sudah saya repoti urusan bagasi saya, Skyscanner untuk supportnya, Bandara Changi untuk keseruan atraksinya dan sikap simpatik petugas informasinya, Tiger Airways yang sudah cepat tanggap memberikan solusi dan kepastian, terakhir khusus untuk Mas Ardani dan petugas Bea Cukai Soekarno Hatta tempat di mana saya menitipkan koper yang sudah terbang terlebih dahulu ke Jakarta.

Hal ini menjadi pelajaran bagi saya pribadi, semoga ke depan kejadian ini takkan terulang lagi.

Tabik.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

58 KOMENTAR

  1. Wah. Orang-orangnya kooperatif ya. Kebayang kalo sampe kepaksa banget dan akhirnya beli tiket yang 5 juta. Saya belum pernah ketinggalan pesawat sih, tapi semoga tipsnya berguna! ?

  2. Jadi ingat pengalaman ketinggalan pesawat jaman kuliah di surabaya. Beli tiket mudik ke batam dgn titik uang penghabisan, lha kok ketinggalan pesawatt.. :'(

    Untung mbak petugas citilinknya, setelah melas-melas agak mengemis, diganti boarding pass baru untuk penerbangan keesokan harinya.

    That day, my life was saved. πŸ™‚

  3. 5 juta hiksss.. emang paling panik dech kalau ketinggalan kereta atau pesawat rasanya kesel keubun-ubun. Tapi emang bandara changi menarik yach. kalau transit lama disini nga berasa.

  4. Aku nginep disini berdua dengan si kecil, santai santai aja. dia malah senang. dekat Snooze longue, dekat tempat emaknya ngorok ada nonton TV degan sajian kartun, atau lihat pesawat. hehehe emaknya tidur dia, jalan jalan sendiri di Changi. Alhamdullilah aman.

    Jadi, kesimpulannya, jangan tertidur di bandara changi klo nggak mau ketinggalan pesawat, heheheh saking nyamannya nih bandara, ya.

  5. Memang pelayanan di Changi beda banget dengan bandara kita ya, udh itu SDM dr airline juga helpful banget.. Pengalaman yang sangat berharga ya mas..

  6. Wah staff Tigernya okeee … walau akhirnya terbang besoknya, tp yg penting ada solusinya!

    Tapi … walau panik tetep ga ketinggalan ambil selfie ya wkwkwk …

    Welcome home! πŸ™‚

  7. Untung ketinggalan pesawatnya setelah acara selese ya jd gak ngerusak jadwal itinerary. Bermalam di Changi enak dan nyaman loh. Bayangin ketinggalan di negeri antah berantah trus bermalam sendirian. Ngeri. ?

  8. Hehehe… Rasanya belum afdhol kalo belum ngerasain sakitnya ketinggalan pesawat. Untung tiketnya masih bisa dilakukan perubahan. Aku dulu tiketnya promo, di Turki dan berdua pula yang jauh dari mana-mana. Terpaksa dilego deh satu unit sepeda motor buat bayar kartu kredit yang dipake buat beli tiket baru πŸ˜€

    Wah, Captain-nya kok mau nerbangin pesawat ya meskipun ngangkut bagasi dimana penumpangnya nggak terbang (ketinggalan pesawat)? Untuk alasan keamanan, semestinya bagasi diturunkan Chan. Aku pernah tiga kali gagal naik pesawat karena berbagai alasan, semuanya bagasi diturunkan.

    Atau ada temen yang naik pesawat jam 18.20 dan bagasi diatasnamakan dia?

  9. nice tips and info bib!
    selama ini sih belum pernah sampai ketinggalan, tapi suatu saat mungkin berguna tipsnya

  10. Wuiiih. Gak kebayang Mas Ef kalo sampe saya yang ketinggalan pesawat. Bisa panik banget keknya. Makasih mas ceritanya. Meskipun berdoa gak akan mengalaminya tapi infonya berguna banget.

  11. Untung Changi bandaranya asik untuk dipake bermalam ya Chan ,,, coba seandainya kejadiannya di ,,, hmmm Kinshasa πŸ˜€
    Tapi salut deh dengan kecekatan bantuan pihak bandara, dan kebijakan Tiger Airways yang menyenangkan. Semoga gak terulang lagi ya Chan πŸ™‚

  12. Kemarin sempat lari-lari ala drama korea hampir ketinggalan pesawat di KLIA gegara bangun kesiangan waktu nginep bandara. Untung enggak sampai ketinggalan pesawat. hehe

    Mudah-mudahan enggak ngalamin ketinggalan pesawat

  13. Belum pernah ngerasain ketinggalan pesawat, kayanya tegang sekali ya. Bagus sekali pelayanan Tiger Air nya tidak seperti salah satu maskapai di Indonesia (tau kan yg dimaksud) hahaha
    Bandara Changi memang top deh πŸ˜€

  14. Cuma kena SGD 70? Lumayan juga ya dibanding harus bayar 5 juta.

    Nice info mas, bisa buat bahan referensi kl ngalami kejadian yang sama (amit2 dah, semoga enggak)

  15. Duuh kisah horor kalau pas pulang ketinggalan pesawat. Pernah habis naik Gunung Ciremai mau pulang ke Batam ketinggalan pesawat sampai dua kali dalam satu tujuan, gara-gara teman satu grup belum ngumpul semua untuk balik ke Jakarta. Extend satu hari di jalur Linggar Jati. Pas sampai Jakarta terpaksa beli tiket baru tau-tau di tol ada truk numpahin kayu gelondongan, eh kena macet nyampe bandara pesawat udah terbang. Wuaah beli tiket lagi deh untuk ketiga kalinya. Rugi bandar, pulang-pulang ke Batam mendadak kere haha

  16. wuaahhh… bacanya ikut deg deg an mas :D… syukurnya aku blm prnh ngerasain ketinggalan pesawat :D.. duuh jangan sampe yaa..amit2 itu ;p.. tp prnh ngerasain dtg k bandara di Clark, filipina, dan pesawatnya cancel terbang hari itu tnpa ngasih tau apa2 ke aku.. ga lwt email, ga lwt manapun -__-. memang sih di refund, tp itukan makan wkt 3 bulan br balik lg k CC. dan akhirnya kita hrs beli tiket baru utk penerbangan balik k jkt -__-

  17. Saya transit singapore 23 jam, rencana mau jalan2 seharian trus balik changi buat flight pagi. Itu kalau ke snooze lounge harus lewati imigrasi dulu atau nggak ya? Mohon pencerahannya

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here