Antara Puasa dan Lambung Sehat

Dahulu saya selalu berpikir bahwa jika saya puasa maka saya harus sahur sebanyak-banyaknya. Logikanya adalah karbohidrat, kalori dan energi harus ditumpuk di pagi hari sebagai cadangan untuk beraktivitas seharian. Pikir-pikir, logika saya jadi mirip punuk unta dengan cadangan lemaknya.

Terkadang asupan saat sahur tidak terlalu dipikirkan, rata-rata carbo load dan sepanjang saya kenyang maka saya sudah siap berpuasa seharian. Dahulu biasanya dalam menu sahur selalu ada nasi, sayur, lauk pauk dan tidak lupa teh manis. Selalu menu tersebut dan tidak pernah berganti-ganti.

Kebiasaan sahur tersebut ditambah satu kebiasaan lagi. Biasanya setelah menunggu subuh, maka dilanjutkan tidur lagi, untuk mengganti jam tidur yang berkurang karena sahur. Bangun ketika matahari sudah tinggi dan kemudian melanjutkan beraktivitas.

Kebiasaan-kebiasaan sahur tersebut masih bertahan sampai saya menikah. Setelah menikah lambat laun kebiasaan makan saya berubah, karena istri saya yang mengajarkan makan makanan sehat dan merubah gaya makan saya yang serampangan.

Dari istri saya baru tahu bahwa saat sahur bukan yang penting kenyang, bukan menumpuk karbohidrat sebanyak-banyaknya. Namun yang terpenting adalah bagaimana makanan yang kita konsumsi saat sahur akan menghadirkan keseimbangan untuk tubuh dan bisa memenuhi kebutuhan nutrisi seharian.

Namun yang diubah istri pertama justru bukan makanan dan cara makannya, namun kebiasaan minum teh manis. Lho saya bertanya-tanya, apa salah teh manis? Istri mengganti kebiasaan minum teh manis dengan air putih. Jika saya minta teh manis yang disodorkan air putih.

Awalnya saya bertanya-tanya, namun kemudian setelah banyak membaca di internet, ternyata teh manis justru tidak tepat jika diminum saat sahur. Ada sedikit logika yang keliru dalam diri saya, menganggap teh manis sebagai cadangan energi karena mengandung banyak gula.

Padahal gula dalam teh manis kandungan energinya bersifat seperti yoyo, naik turun dengan cepat. Lonjakan energi memang ada dan terasa, namun dalam setengah jam saja. Setelah itu justru tubuh akan melemah.

Teh manis memang meningkatkan kadar gula dalam darah dengan cepat namun juga menurunkannya dengan drastis. Justru tubuh akan kehilangan zat gula dengan cepat, akibatnya malah cepat mengantuk, lemas dan cepat lapar. Nah lho!

Kebiasaan kedua yang diubah istri adalah paradigma makan kenyang dan banyak karbohidrat. Ya, memang rasanya akan kenyang, tapi ternyata apabila kenyang saja tanpa memperhatikan nutrisi justru akan merugikan tubuh.

Misalnya jika lambung penuh karena kenyang, bisa jadi justru menaikkan asam lambung dan berakibat melukai lambung, hal ini justru mengakibatkan maag. Karbohidrat yang terlalu banyak juga membebani tubuh, bahkan jika kekurangan protein malah bisa berujung malnutrisi saat puasa.

Selama dua tahun ini istri mengganti menu makanan saya. Di tahun pertama, Istri membuat menu sahur dengan takaran karbohidrat yang dikurangi dan memperbanyak sayur dan buah-buahan. Kebiasaan ini yang dipertahankan di tahun-tahun berikutnya. Kemudian oleh istri saya diminta makan sebelum kenyang, seperti anjuran Rasulullah SAW.

Memang tubuh agak kaget dengan perubahan ini. Namun manfaatnya memang terasa. Tubuh menjadi lebih segar dan lebih tahan puasa, tidak lagi cepat mengantuk dan lambung saya aman.

Saya memang sedikit bermasalah dengan lambung, asam lambung saya nakal dan sering naik sampai kerongkongan. Oleh sebab itu Istri juga membekali saya dengan Colidan, sebagai sebuah suplemen untuk lambung.

Baik sekali Istri saya yang sudah membekali saya suplemen lambung. Saya berpikir awalnya Colidan ini adalah obat maag, seperti yang ada di pasaran. Padahal sebenarnya, Colidan adalah suplemen untuk lambung yang mengandung fucose dari ekstrak ganggang laut coklat.

Fungsinya adalah membuat lapisan film pada sel epitel lambung yang terluka dari asam lambung. Yang membuat lambung terlindungi dan nyaman ketika asam lambung naik atau sedang nakal-nakalnya. Colidan ini biasanya saya minum dengan dosis satu hari sekali saat sahur, sesuai dengan petunjuk dosis pada bungkusnya.

Kombinasi perubahan makanan dan konsumsi Colidan ini memang berefek bagus bagi tubuh. Perut tidak lagi bergejolak dan tubuh terasa semakin segar. Oia, ada tips yang terakhir. Saya sekarang juga jarang tidur setelah sahur. Kenapa? Ternyata tidur setelah sahur justru bisa mengganggu proses pencernaan, salah satunya membuat asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

Yuk, mulai peduli dengan makanan sahur kita dengan sedikit mengubah pola dan gaya makan kita. Selamat berpuasa.

Tabik.