Beberapa waktu lalu saya jalan-jalan ke Jogjakarta, tak hanya sekedar jalan-jalan sih sebenarnya. Di perjalanan kali ini saya bersama beberapa travel blogger mancanegara yang diundang oleh Skyscanner ke Jogjakarta.
Mereka yang bergabung di trip ini adalah : Clint – Triphackr.com (USA), Emily – Alongdustyroad.com (UK), Sarah – Leblogdesarah.com (Perancis), Desiree – Dezlim.com (Filipina) , Rutavi – Photokatha.in (India), Yong – yongwei.sg (Singapura), Sam & Gerard – Skyscanner, Faizal – FaizalFredley.com (Malaysia), Nozomi – Hommania.com (Jepang), Upi – IG : @upiecupi.
Acara jalan-jalan di Jogjakarta ini sebenarnya rangkaian acara Skyscanner yang sebelumnya diadakan di Bali.
Dari Bali para travel blogger dibagi menjadi dua grup, satu grup terbang menuju Flores dan grup lainnya menuju Jogjakarta. Saya sendiri menjadi bagian dari grup travel blogger yang mengeksplorasi Jogjakarta.
Begitu mendarat di Jogjakarta, kami bergegas menuju tujuan pertama , Kalibiru, Wates.
Lokasi ini terletak sekitar 40 kilometer di sebelah barat kota Jogjakarta, dan setiba di sana kami disambut hawa yang sejuk, alam yang hijau dan latar pemandangan yang membius.
Akhir-akhir ini Kalibiru memang menjadi sangat populer sebagai destinasi wisata di Jogjakarta. Sayangnya untuk menuju Kalibiru jalurnya belum begitu bagus dan membuat wisatawan harus menyewa jip atau mobil 4 WD yang tersedia untuk sampai ke puncak Kalibiru
Tapi walaupun jalannya menantang, ketika sampai di Kalibiru, beginilah pemandangannya.
Setelah seharian di Kalibiru, kami lalu kembali ke hotel di Prawirotaman dan tiba saat malam.
Selama trip ini kami menginap di Greenhost Hotel Prawirotaman, hotel yang beberapa waktu belakangan menjadi hits karena film AADC 2. Oia saya lupa, tak hanya hotelnya saja, tapi hampir seluruh area Prawirotaman mendadak populer karena film itu.
Saya yang baru pertama kali menginap di hotel ini tertarik dengan interior dan konsep hotel ini. Hotel ini barangkali hotel di Jogjakarta yang menganut prinsip green hotel, di mana segala sumber daya yang dipakai di hotel ini sebisa mungkin didaur ulang, juga hotel ini menerapkan efisiensi energi untuk alat listrik yang digunakan di hotel.
Satu hal yang menarik di hotel ini adalah view wajibnya. Bagian tengah hotel dengan atap dan selasar yang dipenuhi tanaman hidroponik, baik pagi, siang atau malam area ini sangat fotogenik dan instagrammable.
Hanya istirahat beberapa jam, pagi-pagi sekali di keesokan harinya, kami sudah melaju menuju Magelang demi mengejar sunrise di Candi Borobudur.
Bagi para traveler, sunrise di Candi Borobudur memang membius, perlahan-lahan keluar dari balik awan dan di antara dua gunung Merapi dan Merbabu. Pendar kekuningannya sangat menggetarkan.
Di Borobudur, kami menikmati suasana sunrise seperti ini.
Dari siraman mentari pagi di Borobudur, destinasi berikutnya mengharuskan kami kembali ke Jogjakarta.
Setiba kembali di Jogjakarta kami mengikuti kursus membatik dan diakhiri dengan berjalan-jalan santai di lorong-lorong kampung di sekitaran hotel.
Perlu dicatat bahwa sudut – sudut di Prawirotaman memang cantik, dengan pasar tradisionalnya, gang-gang yang penuh mural sampai Tempo Gelato yang menjadi favorit banyak orang.
Setelah menghabiskan waktu di Prawirotaman, sore harinya kami menuju Prambanan dan menghabiskan senja di Candi Ratu Boko demi menikmati panorama matahari tenggelam.
Pagi harinya petualangan menanti. Melahap jalanan dengan cepat, kami menuju Goa Jomblang.
Goa dengan panorama cahaya terbaik di Jogja ini siap menyambut dengan segala petualangannya.
Seusai briefing dan menggunakan alat keselamatan, kami bergantian satu persatu turun hingga kedalaman 90 meter dari permukaan tanah.
Dingin, lembap, namun cahaya yang menerobos dinding goa membuat kami terkesiap, indah sekali.
Lepas dari Goa Jomblang yang melelahkan, kami kembali menuju hotel.
Trip ini barangkali salah satu trip yang berkesan bagi saya pribadi, bukan soal destinasinya, tapi soal pembelajaran yang saya dapat di trip ini.
Saya akui, sepanjang perjalanan, saya mencuri ilmu demi mendapatkan banyak pelajaran dari teman-teman seperjalanan.
Mendengarkan kisah mereka seperti menerima pelajaran baru tentang dunia perjalanan di luar negrri, begitu juga dunia tentang blogging dan internet yang ada di negara masing-masing.
Dan saya pun tentunya sharing tentang perkembangan dan kultur jalan-jalan di Indonesia. Satu yang sama adalah bagaimana social media benar-benar membuat blog semakin powerful.
Anyway, saya beruntung bisa bertemu dan bersama Clint di trip ini. Clint adalah salah satu role model saya dalam mengelola teavel blog.
Banyak input bagus mengenai fotografi, video dan bagaimana sistem kerja seorang professional travel blogger seperti Clint yang saya catat dan akan saya implementasikan.
Wajar jika Triphackr.com saat ini menjadi salah satu blog petualangan favorit di dunia. Ini tak lain karena kerja Clint begitu profesional dan disiplin. Dan say kira itu yang menjadi kunci utamanya.
Setelah cukup beristirahat sepulang dari Goa Jomblang, kami menuju Alun-alun Selatan dan berkeliling dengan mobil gowes atau bling-bling car.
Hari berikutnya kami sesuai itinerary hanya berkeliling menikmati Kota Jogjakarta saja. Hari yang sedari awal direncanakan untuk jalan-jalan santai.
Pagi-pagi kami menuju Pasar Beringharjo untuk berbelanja batik dan oleh-oleh, lalu menuju Keraton dan Tamansari.
Kami berjalan santai, saya mengenalkan budaya dan kuliner lokal sekaligus mengajak teman-teman blogger mengenal Jogjakarta lebih dekat lagi. Di Keraton kami disuguhi pertunjukan wayang. Di Tamansari kami menikmati lorong-lorong bak labirin dan gang-gang yang penuh mural.
Selepas menikmati dua tempat itu, saya mengajak makan siang di Bale Raos, konon satu-satunya tempat di Jogjakarta yang menyajikan menu keraton yang dulunya hany disajikan eksklusif untuk kelurga bangsawan Keraton Jogjakarta.
Seusai berkeliling di hari itu juga, sorenya kami menikmati Klinik Kopi yang ada di Jalan Kaliurang. Walaupun di perjalanan kami terhambat oleh kemacetan Jogja, akhirnya kami bisa menjajal kedai kopi yang memiliki kekhasan hanya menyajikan kopi manual brew saja.
Tempat ini juga salah satu tempat yang ramai karena efek film AADC 2, pengunjung tak henti datang dan ingin menikmati racikan kopi dari Pepeng, si barista yang tangannya ada balik seduha kopi-kopi lezat di Klinik Kopi.
Beberapa dari kami akhirnya membeli beberapa bijih kopi yang disediakan di sini sebagai buah tangan
Malamnnya kami kembali ke Prawirotaman dan mengadakan farewell dinner di Restoran Via-via. Farewell dinner ini sangat ceria dan semua saling bercerita, karena esok pagi kami sudah harus meninggalkan Jogjakarta, kami menikmati makan malam dengan penuh canda tawa.
Beberapa hari di Jogjakarta bersama travel blogger dari negara lain membuat saya belajar banyak.
Well, saya sangat beruntung bisa menjadi bagian dari trip yang telah menyatukan kami yang berasal dari berbagai belahan dunia.
Percayalah bahwa perjalanan akan mempertemukan kita dengan orang baru dan pelajaran baru.
Terima kasih Skyscanner.
Tabik.
- Untuk tiket murah ke Jogjakarta maupun ke bagian lain di Indonesia atau tiket ke luar negeri silakan gunakan Skyscanner, andalan saya untuk mencari tiket murah.
- Tips dan trik menggunakan aplikasi Skyscanner bisa cek di postingan ini.
- Trip ini terbantu oleh Rusli, driver sekaligus guide yang sangat direkomendasikan. Untuk yang mencari driver di Jogja yang handal dan terpercaya, silakan hubungi Rusli : 089671416161 atau 085328489191
Berjalan dan piknik bersama blogger tukang jalan profesional pasti banyak dapat ilmu.
Goa Jomblang itu menantang sekali untuk dijelajahi. Saya penasaran pengen merasakan suasana magisnya, 🙂
Bener mas! ilmunya itu lho! 🙂
Ayo mas ke Jomblang, asik banget kok.
Note nomor hp drivernya. Udah aku simpan di phone book
siaaaap
waktu aku ke Kalibiru, antrinya panjang untuk foto diatas pohon itu, akhirnya foto di bawah pohon aja. ^-^
trus kalo ke goa Jomblang itu, jalan kakinya berapa menit mas? aku kalo traveling bawa anak nih, jadi menghindari tempat yang mengharuskan jalan jauh.
Jalan kakinya paling 10 menitan mbak. cuma anaknya berani ga turun sd 60 meter di bawah permukaan tanah pakai tali?
Asyik banget. Saya tergolong seringnya ke Jogja. Tapi, kota ini selalu bikin rindu, mungkin ada candu di dalamnya ??
Jogja memang bersahaja sekaligus berbahaya. 😀
perjalannya begitu asik dan menyenangkan, dari sekian saya belum pernah ke Goa Jomblang..asik bener mas efenerr nih jalan jalan sama Bule..jogja memang menjadi kenangan, apalgi 2 tahun disana
Wah kayanya kudu balik ke Jogja lagi Mas, nyobain turun ke Jomblang.
ah jogja oh jogja selalu bikin kangen kaya mantan *eh
Hahahae
Ilmu nya di share dunk mas..
Meski pernah hidup lama di Jogja, tapi rasa kangen ingin ke Jogja lagi terus saja menggelayut sampai saat ini.
Tentu mas.
Greenhouse jadi ngetop banget karena AADC, tingkat hunjian penuh terus kata nya
Iyaaa mas. 😀 Kata staff hotelnya si begitu.
Jogja emang ngga habis habis spotnya. ada aja yang bisa di eksplorasi ya mas. tapi sepertinya lebih seru kalau bareng bareng teman
Betul Mas! 🙂
Jalan-jalan sendiri mah biasa. Ini mah bareng Bule. Mantaab mas.
Saya sendiri orang Jogja, tapi masih banyak lokasi wisata yang belum kejamah hehehe
Siap!
saya pengen banget bisa kenal sama bule, tapi ngomong inggris aja ga jago XD hehe
belajar kaak
Kalibiru kereennnn .. Indahnya Lukisan TUHAN di JOgjakarta 🙂
🙂
I love that hello kitty bug.