
Saya selalu jatuh cinta pada Kyoto, kota yang kokoh menjaga tradisi. Seperti keseharian orang-orang Kyoto yang bangga berkimono untuk melakukan aktivitasnya. Ini yang membuat saya ingin turut merasakan tradisi lokalnya, berkimono selama di Kyoto dan begitu tiba di Kyoto tujuan pertama saya adalah langsung menuju rental kimono Kyoto Yumeyakata.
Dari hasil pencarian dari sekian banyak penyewaan kimono di Kyoto, Yumeyakata ini yang paling terkenal, memiliki staff yang bisa berbahasa inggris, koleksi kimono yang banyak dan variatif, satu nilai plus lainnya adalah lokasinya dekat dengan Stasiun Kyoto, bisa ditempuh dengan berjalan kaki 20 menit saja.
Sebelum menyewa, saya sudah reservasi melalui web Yumeyakata. Bagi orang Indonesia link web tersebut berbahasa Indonesia kok, jadi sangat mudah untuk melakukan pemesanan online melalui web.
Yumeyakata menganjurkan untuk melakukan pemesanan via online atau telepon bagi pengunjung yang akan menyewa kimono.
Petunjuk reservasi online dalam bahasa Indonesia di Yumeyakata bisa cek di link ini : Reservasi.
Ketika saya dan istri tiba di Yumeyakata, rental kimono ini sudah penuh pengunjung yang akan menyewa kimono. Layanannya sangat bagus, para pengunjung yang akan melakukan penyewaan disambut oleh staff di pintu masuk lalu dibimbing untuk melakukan tahap-tahap penyewaan.

Pertama kami harus melakukan konfirmasi pemesanan, karena sudah melakukan reservasi online saya tinggal mengisi form penyewaan. Setelah semua diisi, kami diantar untuk memilih kimono yang diinginkan.
Dalam satu ruangan ada banyak sekali untuk kimono bagian antara kimono untuk laki-laki dan perempuan dipisahkan. Ada ratusan kimono untuk dipilih, jadi pengunjung bisa memilih dengan leluasa kimono yang sesuai selera.
Perlu dicatat bahwa kimono ini bisa disewa seharian dengan batas maksimal pengembalian jam 19.30 malam.


Yang menyenangkan saat memilih kimono ini adalah saat memadumadankan kimono yang diinginkan. Banyaknya variasi yang dimiliki Yumeyakata membuat pengunjung bisa berkreasi untuk kimononya.
Oia, dalam satu set kami penyewaaan kami mendapatkan satu set kimono beserta kelengkapannya. Untuk set laki-laki, saya mendapatkan satu set kelengkapan yang terdiri dari kimono, haori, obi/sabuk pinggang, hadagi/pakaian dalam dan geta/sendal. Sementara istri dengan set perempuan akan mendapatkan kimono, nagajyuban dan hadagi sebagai dalamannya, zouri/sendal dan tas.
Selain set tersebut kami berdua mendapatkan tabi/kaos kaki khas Jepang yang bisa dibawa pulang secara gratis.
Setelah memilih kimono maka oleh staff Yumeyakata kami diantar menuju dressing room dan ruangan tersebut sudah ada staff Yumeyakata yang khusus membantu kami mengenakan kimono. Ternyata rumit juga mengenakan kimono, staff tersebut yang akan memakaikan kimono saya dan istri termasuk memberikan touch up untuk istri.
Kira-kira sekitar 30 menit kami berdua mengenakan kimono dan akhirnya kami bisa jalan-jalan keliling Kyoto dengan kimono.
Ada banyak pilihan paket rental kimono di Yumeyakata, saran saya sesuaikan budget yang dimiliki. Pilihan paket di Yumeyakata bisa dicek di link berikut : plan rental kimono Yumeyakata.
Saya sendiri mendapatkan paket couple dengan tambahan untuk paket foto dengan fotografer yang sudah disediakan oleh Yumeyakata. Keuntungan memilih paket ini adalah saya akan diajak oleh si fotografer untuk melakukan foto session di tempat-tempat yang cantik di sekitar Kyoto.
Itung-itung foto anniversary kan ya?
Foto session pertama dilakukan di Gion, distrik di Kyoto yang terkenal dengan Geisha-nya. Di masa lalu Gion adalah daerah pusat hiburan di Kyoto, kini Gion menjadi cantik dan populer karena peninggalan rumah-rumah dan kuil tuanya yang terawat rapi.
Di Gion kami menyusuri pinggiran Sungai Kamo hingga masuk ke lorong-lorong rumah-rumah tua di Gion untuk mengambil foto. Beberapa kali fotografer dari Yumeyakata meminta berhenti apabila menemukan spot yang bagus untuk berfoto.
Ada beberapa grup penyewa kimono yang juga mengambil foto di Gion. Karena memang latarnya yang tradisional sangat pas untuk latar belakang foto. Selama di Gion ini saya sudah merasa mirip seperti orang Jepang, mata saya sudah sipit, pendek pula, yang menggagalkan kemiripan saya sebagai orang Jepang secara fisik mungkin hanya satu, kulit saya terlalu gelap.
Usai sesi foto di Gion, kami menuju Higashiyama. Jika ada yang belum tahu Higashiyama, tempat ini adalah jalur bersejarah di Kyoto. Di kanan kiri terdapat rumah-rumah tua yang sekarang banyak difungsikan sebagai toko souvenir, restoran dan kafe.
Higashiyama juga menjadi simpul traveling di Kyoto, terdapat beberapa kuil di area Higashiyama seperti Kiyomizudera dan Kodaiji, juga ada pagoda yang menjadi landmark Higashiyama, yaitu Pagoda Yasaka.
Pagoda Yasaka memang begitu cantik untuk dijadikan latar foto.
Selain di area Pagoda Yasaka, kami juga mengambil foto di jalanan Higashiyama. Sebenarnya ada ruas jalan yang begitu terkenal dinamai Historic Preserved Street, ruas jalan ini terjaga sejak ratusan tahun lalu dan menjadi jalur utama bagi para peziarah yang akan menuju kuil Kiyomizudera.
Namun jikapun berfoto di ruas jalan Higashiyama pun hasilnya tak kalah cantik, fotonya tetap menarik dengan latar belakang deretan rumah-rumah tradisional Jepang yang menawan.
Di Higashiyama ini pula saya diberi tahu sebuah kuil yang cantik namun tersembunyi oleh fotografer kami, nama kuilnya adalah Yasaka Koshin-do.
Kuil ini terletak tidak jauh dari Pagoda Yasaka dan merupakan kuil Shinto. Di dalam kuil tergantung banyak sekali kukurizaru, bola-bola kecil warna-warni yang tergantung di papan kuil.
Bola warna-warni dalam ajaran Shinto melambangkan monyet dengan tangan dan kaki terikat yang merupakan simbol pengekangan hawa nafsu.
Saya kira kuil ini walaupun tidak seterkenal kuil lainnya di Kyoto, memang wajib dikunjungi. Dan tempat paling indah untuk berfoto di kuil ini adalah di depan altarnya.
Sesi foto kami berakhir di Higashiyama, setelah itu kami bebas berkeliling Kyoto dengan menggunakan kimono sepanjang kami mengembalikan kimono sebelum pukul 19.30 atau akan dikenakan fee tambahan jika kami mengembalikan esok harinya.
Selama menyewa kimono di rental kimono barang-barang kami diletakkan di Yumeyakata dan akan disimpan di loker khusus. Saat mengembalikan kimono tentunya barang-barang tersebut akan diberikan kembali oleh staaf Yumeyakata. Jadi jangan khawatir, barang-barang bawaan kita aman dan kita tidak perlu ribet membawa barang saat mengenakan kimono untuk keliling Kyoto.
Kami puas sekali dengan hasil foto dari Yumeyakata. Fotografernya sangat pintar memilih sudut dan spot foto. Selain itu kualitas fotonya sangat detail dan tajam, benar-benar profesional.
Pengalaman mencoba layanan rental kimono Kyoto ini membuat kami berdua merasakan ambience warga lokal Kyoto. Walaupun awalnya agak terseok-seok berjalan dengan kimono dan geta-nya, tapi setelah terbiasa, ternyata berjalan mengenakan kimono ini nyaman juga.
Awalnya saya pikir akan panas mengenakan kimono yang tebal, tapi rupanya bahan kimono yang ada di Yumeyakata begitu halus dan tidak membuat saya kepanasan. Pantas saja jika Yumeyakata ini begitu ramai, kualitas kimononya begitu bagus.
Mencoba rental kimono ini barangkali bisa menjadi opsi ketika jalan-jalan di Kyoto. Setidaknya bisa merasakan bagaimana menjadi orang lokal. Menarik juga bagaimana orang-orang lokal Kyoto melakukan aktifitas keseharian dengan kimono. Di saat di kota-kota lain melaju dengan modernisasinya, Kyoto tetap tampil dengan kesederhanaannya.
Tabik.
Rental Kimono Kyoto Yumeyakata
128 Manjujicho, Shimogyo-ku, Kyoto-shi, Kyoto Japan / zip code : 600-8104
Koordinat Google Maps
Dari stasiun Kyoto bisa menggunakan subway Karasuma Line dan turun di Stasiun Gojo dan dilanjutkan jalan kaki 2 menit ke Yumeyakata atau langsung jalan kaki 20 menit dari Stasiun Kyoto.
Rute jalan kaki
Wiiihhh ini salah satu bucketlist juga di Jepang nanti, kalo bisa sih dibawa jalan sampe ke rumah 😀
http://www.irhamfaridh.com | Trisvelogue
Its a must Bro!
Bulan madu lagi, lagi, dan lagi, hehehe. Nice inpo
siaap Kang. nuhun suda mampir.
Kok gak masuk ke Kuilnya mas? penasaran kayak apa di dalemnya 🙂
Oh ga boleh masuk kalau untuk pemotretan.
Bookmark dulu siapa tau tau depan bs ke jepang lagi
soalnya waktu tahun kemarin ke jepang ga sempet ke kyoto cuma muter2 ga jelas di tokyo sampe bego
Regards
Budy | Travelling Addict
http://www.travellingaddict.com
😀
bahkan, mereka punya staff yang berbahasa Indonesia. Tinggal mention di email. Dan kalaupun gak pakai jasa fotografernya dari yumeyakata, staffnya bisa merekomendasikan kemana saja enaknya di tokyo, bahkan naik bus apa dan arahnya kemana. Very helpfull
Iya betul! 🙂
Lucunya! Kemarin ampun sama summer-nya Jepang! Eh tapi aku mau balik lagi 😀
BALIK is a must!
Kayak foto prewed ya mas, luccuk. 😀
Yuhuu. 🙂
Saya kok naksir berat sama suasana di Higashiyama ya Mas, kayaknya tradisional banget dan bisa melihat Jepang tempo dulu.
iya mas, tempatnya memang klasik dan tradisional sekali.
udah berasa mirip orang jepang beneran ya mas. sekalian bawa samurai ntar. tapi jangan hara kiri yak
Hahah Siap.
Mas…ini pakai tripod? Kereen semua selalu fotonya
Engga kok, difotoin orang.
Woww keren2 banget fotonya
Dan detail banget infonya. Terima kasih mas atas share nya.
Jadi makin mupeng pengen ke jepang.
cantik foto2nya
🙂
Seru nih kayaknya honeymoon ke Kyoto trus nyew kimono seharian buat foto after wedding. Duuuu …. semogaaaaa. Aamiin,
Amiiiin!
Mas, berguna banget reviewnya. Kebetulan saya juga mau ambil paket foto di Yumeyakata. Mas ambil paket yang setengah hari atau 2 jam? dan apakah biaya taksi bolak balik kita yang bayar? Mahal ga sih taksi di Jepang. Terima kasih mas, jawabannya akan membantu sekali ^^
Yang setengah hari Mbak. 🙂 Untuk mahal atau tidaknya relatif ya. Iya kita yang bayar taksinya.
Lucuuuu nya kimononya, wish list dulu aja nih
Kudu nyoba kak.
Lucuuuu, mau ih ini
masuk wish list dulu aja nih
Siaaap…
Mas farhan, berapaan kalo di tambah poto setengah harinya? Sama biaya taksi dan sebagainya,
Saya kmrn sempat lihat, kalo yg basic tuk couple 6.500 yen,,,
Makasih mas
Yes, sekitar itu Mas. 🙂
Mas bisa nitipin koper ga ya disana?
bisa!
Mas mau nanya…saya lihat harga paket couple 6500Â¥ kl include photographer jadi berapa ya mas? Oia hasilnya langsung jadi hari itu juga kah? Terima kasih
Plus tambah 50000 Yen, Mbak. 🙂
50000 ¥ atau 5000¥ mas? kl 50000¥ tambah 6 jutaan dong mas ??, trus lokasi ngikut dia ya mas kemana mana, makasih mas
Eh, iya 5000 hehe