whatsapp-image-2016-12-30-at-11-47-05-am

Relasi saya dan adik saya sedikit unik, kami berselisih lima tahun, saya lelaki, dia perempuan. Di keluarga saya dominan otak kanan, adik saya tipikal orang dengan otak kiri. Saya serampangan, adik saya teratur. Saya tipe pembaca, adik saya tipe penikmat visual.

Antara saya dan adik pun ada pasang surutnya. Beberapa waktu lalu hubungan kami sempat memburuk, tapi namanya satu darah, pasti kemudian relasi kami kembali lagi.

Sebenarnya kami saling menjaga sejak kecil. Saya sebagai kakak tentunya akan menjaga adik saya, apalagi secara mental adik saya ini perasa dan penakut. Semenjak ayah saya meninggal, adik saya tentu butuh sosok lelaki sebagai pelindung dan sayalah yang berperan sebagai ayah bagi adik saya.

whatsapp-image-2016-12-30-at-11-45-25-am

Ada sedikit rasa sedih dulu ketika saya merantau untuk sekolah, karena berarti meninggalkan adik saya di rumah. Tapi ternyata adik saya tidak patah hati, ia justru semakin rajin, berprestasi sebagai atlit sekaligus meraih predikat terbaik di sekolah.

Iya, adik saya seorang atlet, atlet renang. Sebagai seorang kakak tentunya senang melihat dirinya berkorban banyak hal demi menjadi seorang atlet. Dari SMP-SMA meraih juara di banyak perlombaan renang. Beda dengan saya yang malas berolahraga, adik saya justru meraih juara di bidang olahraga.

Entah kenapa saya jadi teringat adik saya dan menulis ini. Relasi kakak adik memang menarik, seharusnya kami saling menjaga dan menyokong satu sama lain. Saya jadi teringat adik saya setelah menonton video dari Bear Brand ini.

poster-film_teman-murni_8-des-16-r2

Alur kisahnya sama, tentang relasi kakak-adik, Nia dan Karin. Di cerita tersebut juga sama-sama tidak punya ayah karena ayah mereka telah meninggal. Hubungan mereka pun mengalami pasang surut, konflik dan air mata.

Bagaimanapun Nia dan Karin berusaha untuk terus berkomunikasi, terus mencoba kembali dekat. Tetap berusaha mencoba menjadi kakak adik yang saling menyayangi.

Pada akhirnya relasi saling melindungi satu sama lain kakak adik-lah yang menyatukan mereka kembali. Memang menjadi kakak adik, berbagi darah yang sama, sudah seharusnya juga tidak saling menjauh satu sama lain.

Sudah menonton videonya?

Tabik

NB : Postingan ini persembahan Bear Brand, narasi adalah properti Efenerr.com.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

24 KOMENTAR

  1. Hubungan adek kakak mmg begitu yaaa, ngambek berantem sebesar apapun akhir nya luluh juga karena tali perdarahan. Sama kayak gw dengan abang2 gw yg demen aja selisih paham tapi yaa gitu balik lagi

  2. temen terdekatkupun, adekku mas :).. sahabat2 yg dulu pernah ada jaman2 sekolah, skr malah g prnh komunikasi lagi.. justru kemana2 aku jd lbh srg dgn adik… pdhl pas msh sekolah, hubungan kita mah kyk anjing ama kucing :D.. darah memang slalu lbh kental ya 😀

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here