Penyerahan Juara, sumber foto : Roelly87.

Tidak banyak kompetisi fasad bangunan di Indonesia. Karena mungkin fasad bangunan biasanya memang sudah dirancang oleh arsitek atau konsultan dan sesuai keinginan klien, karenanya jarang sekali ada kompetisi tentang fasad bangunan.

Terobosan BCA dengan membuat Sayembara Fasad Bangunan BCA bagi saya menarik. Mungkin bukan yang pertama tapi seperti oase di tengah kompetisi tentang fasad bangunan. BCA menyelenggarakan kompetisi ini bukan untuk main-main. Karena tujuan kompetisi ini adalah desain yang menjadi pemenang akan diimplementasikan di seluruh KCU dan KCP BCA yang ada di Indonesia.

Menarik bukan?

Animo masyarakat pun tinggi. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan bahwa dalam kompetisi ini banyak talenta-talenta berbakat yang mengirimkan desain fasad yang bagus dan berciri khas.

Lalu apa lagi yang unik dari kompetisi ini?

Persyaratannya ketat sekali, fasad bangunan yang dirancang harus memenuhi beberapa jenis unsur. Pertama adalah green design, di mana desainnya harus ramah lingkungan. Kedua adalah unsur modernitas dikedepankan, seperti jiwa BCA yang selalu mengikuti perkembangan jaman. Ketiga adalah desain tersebut mudah untuk direalisasikan dan perawatan yang praktis.

Desain fasad ini tentunya ke depan bisa menjadi ciri khas BCA, secara tidak langsung bisa menjadi bagian dari company branding BCA. Itulah kenapa pemenang fasad bangunan ini harus bisa menjadi representasi BCA.

Kita bisa melihat banyak sekali fasad yang menjadi fasad sebuah bangunan. Katakanlah Opera House, akan langsung identik dengan Sydney. Ciri khas tersebut yang harus melekat pada fasad bangunan BCA ke depannya.

Hal ini senada dengan visi BCA yang ingin menjadikan desain fasad bangunannya mengikuti perkembangan arsitektur masa kini, baik dari bentuk desain hingga teknologinya. Keinginan yang akhirnya terwujud dalam kompetisi fasad bangunan ini.

Sayembara Fasad BCA ini diikuti oleh kurang lebih 289 peserta baik tim maupun perorangan dan menghasilkan 140 karya desain yang lolos tahap I kualifikasi. Dari kualifikasi tersebut lalu dipilih tiga pemenang.

Proses sayembara ini tentulah bukan proses yang mudah. Dewan Juri harus memeras otak untuk memilih pemenangnya. Setelah melalui proses penilaian yang cukup panjang, berikut ini tiga pemenang yang karyanya menjadi yang terbaik di Sayembara Fasad Bangunan BCA.

Juara 1
Nomor Peserta: 060
Ketua Kelompok: Chikman Nadjib, ST, IAI
Anggota Kelompok: Aloysia Dian permasari, Emilia Faneysa Shafira

Juara 2
Nomor Peserta: 121
Ketua Kelompok: Raymond
Anggota Kelompok: Lee Yang Yang, Nicholas Putrasia, Chua Hong Zhi, Susanty Artha Gilberte

Juara 3
Nomor Peserta: 133
Atas Nama: Indrawan Suwanto

Juara I
Juara II
Juara III

Dengan Sayembara ini, BCA menunjukkan dua hal. Hal pertama adalah keinginan BCA mengikuti modernitas dan perkembangan arsitektur yang memang sangat dinamis. Sementara yang kedua adalah dengan sayembara ini, BCA menunjukkan komitmen untuk menjaga kompetisi arsitektur di Indonesia. Dengan demikian secara tidak langsung BCA turut menjaga gairah dunia arsitektur Indonesia dengan adanya sayembara ini.

Selamat untuk para pemenang dan kita akan menanti transformasi wajah BCA hasil sayembara ini.

Tabik.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

6 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here