Saya pertama kali menginap di hostel itu lima tahun lalu, saat untuk pertama kalinya saya ke Singapura. Sayang saya lupa nama hostelnya, yang jelas tempatnya di daerah Bugis. Soal hostel dan penginapan bagi backpacker, Singapura memang lebih maju daripada Indonesia. Hostel-hostelnya tematik, desain-desain minimalis dan standar layanan yang bagus. Jumlah hostelnya pun lebih menjamur ibandingkan Jakarta.

Lima tahun kemudian, saya ke Singapura dan masih tetap memilih hostel sebagai tempat menginap. Bagi saya opsi stay di hostel memang opsi paling logis, harganya murah dan dekat dengan jalur MRT ataupun transportasi umum lainnya. Di kunjungan ke Singapura kali ini, saya menginap di 5Footway.inn Project Boat Quay.

Bagi yang belum tahu, 5Footway.inn adalah grup hostel yang ada di Singapura dan sekarang ini menjadi hostel favorit para traveler. Hostelnya tersebar di banyak lokasi strategis di Singapura dan terkenal dengan fasad dan desain interiornya yang unik.

Keunggulan lain yang dimiliki grup hostel ini aadalah, tiap project 5Footway.inn lokasinya dekat sekali dengan akses MRT. Contohnya 5Footway.inn Project Boat Quay yang saya inapi ini yang dekat dengan stasiun MRT Clarke Quay yang hanya berjarak 5 menit dengan berjalan kaki.

Peta 5Footway.Inn Project Boat Quay

Lokasi 5Footway.inn Boat Quay juga sangat strategis. Dari landmark utama Singapura, Merlion, tinggal jalan kaki sepuluh menit. Dari Merlion bisa juga langsung ke Marina Bay Sands. Jika ingin ke tempat lain di Singapura selain menggunakan akses MRT, sekitar 100 meter dari hotel terdapat halte bis. Jadi soal lokasi dan akses, hostel ini sangat mudah diakses dan sangat strategis.

Kesan pertama, hostel ini bagi cantik, dari berandanya bisa terlihat gedung Parliaments of Singapore sampai Marina Bay Sands. Hostelnya berada di deretan bangunan tua peranakan yang memanjang dari Boat Quay sampai Clarke Quay. Di depan hostel jika malam berderet tempat makan di pinggir sungai.

Walaupun awal-awal saya agak kesulitan untuk menemukan hostel ini karena hanya ada papan namanya saja. Tidak ada petunjuk dimana hostel ini, ternyata untuk masuk masuk ke hostel ini ada pintu kecil di samping restoran seafood. Di balik pintu ada tangga menuju lantai dua yang langsung mengarah ke resepsionis.

Ya, selamat datang di 5Footway.inn Project Boat Quay.

Saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan hostel ini, dengan fasadnya, dengan interiornya. Fasad bangunan hostel ini adalah bangunan tradisional peranakan dipadu interior di 5footwayinn adalah interior yang modern dan minimalis. Dari luar bangunan hostel menyatu dengan bangunan tua lainnya, itulah Singapura, menjaga benar bangunan-bangunan tua. Bahkan ketika dibangun hostel, sebisa mungkin tidak mengubah bentuk asli bangunan tuanya.

Di bagian interior aksen putih mendominasi di seluruh ruangan mulai dari resepsionis, kamar mandi sampai kamar tidur. Warna putih memberi kesan bersih dan tenang.

Di resepsionis saya mengonfirmasi pemesanan saya. Melalui web, saya telah memesan kamar untuk standar room untuk tiga orang karena akan berbagi kamar dengan teman saya. Setelah check in, saya masuk ke kamar dan disambut oleh ranjang susun yang super bersar dan bersih, semua serba putih.

Saat check in saya diberikan banyak sekali penjelasan terkait fasilitas di hostel ini. Menyenangkannya adalah ada banyak fasilitas yang diberikan oleh hostel ini. Pertama kali saat check in, saya diberi kartu SIM Singapura yang bisa saya gunakan. Isinya adalah paket data sebanyak 2 GB dan jika sudah habis bisa top up di Seven Eleven manapun di Singapura.

Lalu saya juga mendapatkan handuk bersih. Tak semua hostel menyediakan handuk lho, tapi di hostel ini disediakan. Namun tidak ada amenities, memang biasanya di hostel tidak disediakan, jikapun ada pastilah tidak gratis. Jadi lebih baik membawa dan menggunakan amenities kepunyaan sendiri-sendiri.

Internet juga disediakan di hostel ini. Unlimited wifi access di seluruh sudut hostel dan jika ingin menggunakan computer hostel, sudah disediakan beberapa iMac yang bisa digunakan untuk para tamu.

Selain fasilitas yang rasanya lengkap untuk sebuah hostel, saya senang dengan situasi kamarnya, bersih, minimalis dan rapi. Saya mendapatkan kamar dengan jendela langsung jadi kamar tidak terlalu lembap dan mendapat pencahayaan yang cukup.

Kamar saya, untuk triple.

Ada banyak tipe kamar yang ditawarkan oleh 5Footway.inn mulai dari private room sampai dormitory room. Bagi para perempuan disediakan juga female dorm. Dormitory di hostel maksimal hanya untuk 4 tempat tidur, jadi soal kenyamanan walaupun kamar dormitory dan berbagi dengan tamu lainnya, tetapi masih sangat nyaman.

Saat check in juga akan dijelaskan beberapa aturan terkait penggunaan kamar. Mungkin yang perlu diperhatikan adalah larangan untuk membawa makanan dan minuman ke dalam kamar. Cukup logis sih karena sisa makanan dan minuman akan mendatangkan hama, seperti kecoa atau bahkan tikus. Concern utama hostel ini adalah kenyamanan bersama, bisa dibayangkan misalnya terjadi di kamar dormitory, pastilah seluruh penghuni kamar yang kena imbasnya.

Untuk sanitasi disediakan toilet di setiap lantai, namun untuk kamar mandi hanya ada di dekat resepsionis saja. Bilik kamar mandi disediakan cukup banyak jadi tidak perlu antre lama-lama untuk mandi. Baik toilet maupun kamar mandi dijamin bersih karena dibersihkan secara berkala.

Oia, hal yang paling saya suka di hostel adalah suasana nongkrongnya. Saya bisa bercengkerama dengan para traveler lain yang juga menginap di hostel ini. Suasana akrab inilah yang terjalin dan menjadi ciri khas hostel.

Sofa di depan resepsionis

Menginap di kamar dormitory misalnya, saya tidak akan tahu siapa rekan sekamar yang berbarengan dengan saya. Dari situlah saya bisa saling berkenalan dan mendapatkan teman baru.

Nuansa kekeluargaan dan pertemanan ini juga yang dijaga benar oleh 5footway inn dengan membuat ruang bersama yang lega leluasa untuk berbincang. Terdapat beberapa sofa besar di depan resepsionis yang bisa digunakan untuk bercengkrama dengan sesama traveler.

Terdapat juga ruangan di lantai tiga yang berupa galeri sekaligus ruang makan yang merupakan ruang bersama. Ruangan ini biasanya ramai pada saat jam-jam makan atau malam hari. Galeri ini menampilkan foto-foto hitam putih karya fotografer lokal Singapura, ada juga beberapa foto masa lalu Singapura.

Ruang makan ada di ruangan yang sama dengan galeri. Layaknya hostel, semuanya self service. Di sini untuk minum disediakan free flow, jadi bisa sepuasnya, bisa air putih, kopi ataupun teh. Untuk sarapan juga disediakan sarapan, menunya ada roti dan selai, oat dan susu.

Galeri dan ruang makan
pemandangan dari teras

Yang paling menyenangkan di ruang makan ini adalah duduk di terasnya. Dari teras saya bisa menghadap langsung ke Marina Bay Sands, menikmati pemandangan tepi sungai juga menikmati suasana lalu-lalang di depan hostel. Saya bisa berjam-jam menikmati suasana menyenangkan di teras.

Kunci dari terawatnya segala fasilitas dan hal-hal menyenangkan yang ada di hostel ini adalah para stafnya yang sangat ramah dan helpful. Para staf tidak membangun relasi staff dan tamu namun menganggap seluruh tamu yang datang adalah keluarga. Itulah yang membuat saya sangat nyaman saat stay di sini.

Jadi jika ingin berlibur di Singapura saya sarankan untuk mencoba menginap di sini. Dari segala aspek pengalaman yang saya alami, hostel ini sungguh menyenangkan dan layak menjadi pilihan.

Tabik.

Website dan Booking di -> 5Footway.Inn Project Boat Quay

Alamat : 76 Boat Quay, Singapore

Google Maps : 5Footway.Inn Project Boat Quay

 

 

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

16 KOMENTAR

  1. Aku srg baca review hostel ini dan smuanya bilang bgs. Mungkin nanti kalo ke sing aku bkl coba. Sbnrnya kalo hostel aku jrg pilih mas. Kalopun ada hostel yg aku suka, itu pasti krn dia punya private room, private bathroom dalam kamar, dan boleh bawa anak.. Kalo ga bisa, aku biasanya lgs coret dr list ku :). Utk kamar mandi aku memang lbh suka yg private, krn mandiku lama :D. Jd g enak kalo yg shared, kasian ntr orang yg nunggu. Makanya aku tau diri lbh milih hotel ato ya itu td… Hostel tp dgn fasilitas hotel :D.

  2. Saya pernah menginap di 5footway inn Bugis, dekat dengan masjid sultan, Jl. Haji lane, kampong Glam..
    so far mmg lumayan dan sebanding dengan harganya sihh.. tapi menurut saya kamarnya sempit dan tangganya lurus jadi agak2 takut kalau mau turun 😀

  3. mas farhan.. tgl 4 nop kami sdh booking di hostel ini, namun kami kebingungan untuk menuju kesana dari terminal 2changi.. mohon arahannya mas mengenai transport untuk menuju ke hotel itu.. trimksh

  4. Wah.. ini sih tempat fav saya mas. bolak balik ampe bosen. 😀 udah gak mau coba coba lagi sama yang lain. tapi emang suka penuh. apalagi tanggal2 liburan. biasanya dioper ke hostel yang lain tapi sama satu jaringan. tapi tetep lah ga ada yang bisa ngalahin 5footway 😀

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here