Pas ke Phnom Penh kemarin ndilalah pas Pemilu Kamboja, jalanan sepi dan tak ada tempat wisata yang buka satupun, hanya ada mall yang buka, pasar pun lengang nir transaksi jual beli. Di Phnom Penh saya menginap di Raffles Hotel Le Royal. Hotel bintang lima yang dibangun oleh keluarga Kerajaan Khmer dan sejak berdiri nyaris seabad lalu dan menjadi hotel mewah bersejarah di Phnom Penh.

Pesta demokrasi Kamboja ini membuat Phnom Penh sepi nyenyet. Justru karena sepi saya saya malah bisa menikmati tenang setenang-tenangnya istirahat di hotel setelah perjalanan panjang di Siem Reap. Karena toh mau kemana-mana tak ada apa-apa.

Saya dan istri ketika ke hotel ini langsung terpukau dengan bagaimana hotel ini merawat sejarahnya. Kami tiba dari Siem Reap malam hari dan begitu masuk ke resepsionisnya terpukau takjub dengan arsitektur dan interiornya, rasanya kembali ke masa lalu saat hotel ini mula-mula berdiri. Sejarah memang salah satu yang benar-benar dirawat oleh hotel ini.

Sejarah hotel ini bisa dihitung mundur pada awal periode 1900-an. Pada era tersebut Kamboja adalah kerajaan yang damai dan banyak mendapatkan lawatan dari negara-negara barat baik yang berbisnis maupun menikmati nuansa Kamboja yang bestari. Di era itu Kamboja merupakan bagian dari Protektorat Perancis, bagian dari sistem koloni Perancis di Asia Tenggara. Sehingga kedatangan orang-orang Barat tentunya adalah sebuah hal yang tak terelakkan.

Antusiasme orang barat ke Kamboja di era itu makin bertambah dan demi menyambut para tamu dari barat inilah kemudian pihak kerajaan membangun hotel mewah ini. Tujuan awalnya adalah kerajaan menyediakan penginapan yang sesuai standar barat.

Dinamai Le Royal karena status hotel ini adalah hotel milik kerajaan, Royal.

Fasad hotel ini masih utuh seperti sejak pertama kali hotel ini beroperasi. Status hotel mewah juga terus bertahan dari masa ke masa, walaupun hotel ini sempat berhenti beroperasi pada 1975 karena tekanan junta militer Khmer.

Begitu konflik berakhir, pada pertengahan dekade 1990-an pihak Grup Raffles Hotel kemudian mengembalikan kejayaan hotel ini dengan melakukan restorasi pada bangunan hotel yang sudah tak beroperasi lebih dari dua puluh tahun ini. Proses yang dilakukan dengan cermat dan cukup hati-hati selesai pada 1997 dan kemudian hotel ini kembali beroperasi seperti pada masa jayanya dulu dengan nama Raffles Hotel Le Royal Phnom Penh.

Pada malam hari nuansanya agak temaram dengan pendar cahaya kekuningan. Hotel ini berada di salah satu kawasan heritage di Phnom Penh, tak jauh dari hotel ada Gedung Arsip Nasional Kamboja yang sudah tua, lalu ada Kedutaan Besar Amerika Serikat dan salah satu ikon kota, Wat Phnom. Daerah ini boleh dibilang adalah daerah penuh bangunan tua.

Demi mengembalikan romantisme sejarah, doorboy yang menyambut saya-pun berpakaian tahun 1930-an. Pakaiannya rapi dengan paduan busana barat dan tradisional Kamboja pada era itu. Begitu pintu dibuka, tampak interior lobi hotel yang kuno, bahkan resepsionisnya pun masih mempertahankan meja resepsionis lama dari kayu berwarna gelap. Seluruh interior di lobi konon sebisa mungkin mempertahankan barang-barang bersejarah dari hotel ini.

Pihak hotel memberikan minuman selamat datang berupa minuman sereh dengan es. Rasanya segar sekali, apalagi setelah menempuh perjalanan hampir enam jam dari Siem Reap. Segala rasa panas di jalan langsunglah sirna. Begitu menerima kunci, saya dan istri langsung masuk kamar dan terlelap. Perjalanan panjang dari Siem Reap benar-benar terlampiaskan dalam tidur nyenyak di kamar hotel.

Pagi-pagi sekali saya bangun dan berkeliling area hotel. Masih ada kabut tipis sekali di kolam renang. Saya amati dari balkon kamar, para petugas hotel mulai sibuk. Satu demi satu menyiapkan kebutuhan para tamu.

Kamar yang saya inapi mempertahankan furnitur yang otentik. Ranjangnya ranjang kayu dengan empat tiang penyangga tinggi untuk kelambu. Seluruh detail furniturnya pun antik, lemari kayu dengan ornamen klasik sampai kenop pintu pun mempertahankan bentuk lamanya.

Bangunan hotel ini sejatinya menjadi empat bagian. Bagian asli hotel ini menjadi lobi dan kamar-kamar luxury, sementara tiga bagian lainnya menjadi ruang untuk kamar-kamar tamu, tiga bagian ini dibangun belakangan pasca modernisasi hotel.

Menginap di Raffles Hotel Le Royal berarti menikmati renik sejarah hotel ini. Segala jenis memorabilia yang berkaitan dengan sejarah hotel bertebaran di sudut hotel. Bagi yang mencintai romantisme masa lalu, menginap di hotel ini bak menjiwai bagaimana kehidupan Kamboja pada masa itu.

Status hotel sebagai hotel mewah membuat hotel ini pernah dikunjungi para pesohor seperti Jackie Kennedy, istri mendiang John F Kennedy. Jackie menginap di hotel ini pada medio 1960-an, kedatangannya disambut oleh Raja Kamboja Norodom Sihanouk dan dirayakan besar-besar. Beberapa memorabilia saat kunjungan tersebut dipajang di hotel, seperti gelas dengan bekas lipstik Jackie, hingga foto-foto saat kunjungan.

Tak cukup itu saja, kamar tempat menginap Jackie Kennedy bahkan dijadikan suite khusus oleh pihak hotel bernama Jackie Kennedy Suite. Segala furniture yang ada di dalam kamar tersebut masih asli dan sama saat Jackie Kennedy menginap di sini. Viewnya pun indah, langsung menuju bagian depan hotel dengan pemandangan taman dan kota Phnom Penh. Jika ingin menikmati suite ini, bisa melakukan reservasi langsung ke hotel, siapa tahu memang benar-benar ingin menapaktilasi bagaimana Jackie Kennedy saat di Kamboja.

Ada satu lagi suite istimewa di hotel ini yaitu President Suite. Lokasinya ada ada di lantai teratas bagian utama hotel ini. Di masa lalu kamar ini khusus digunakan oleh Pembesar-pembesar kerajaan beserta tamu agung kerajaan. Kamar ini begitu agung dengan segala jenis interior yang begitu mewah. Sangat berkelas dan menampilkan kesan elegan yang begitu mendalam.

Soal standar layanan jelas tiada tanding. Status hotel bintang lima bertaraf internasional membuat hotel ini memberikan layanan kelas satu. Soal fasilitas juga jangan ditanyakan, pokoknya tamu tinggal bermanja-manja ria di hotel ini. Menikmati segala fasilitasnya dengan senang hati tanpa terkecuali.

Well, singkat kata hotel ini menawarkan sejarah yang tak ternilai. Menginap di hotel ini tak sekedar mengejar kenyamanan semata, tetapi juga menikmati romantisme sejarah yang bertaburan di setiap sudut-sudut hotelnya.

Jelasnya, saya dan istri menikmati setiap momen saat di sini, apalagi balutan sejarah membuat hotel ini punya ciri khas. Mungkin jika hendak ke Phnom Penh dan menikmati bagaimana waktu membawa Phnom Penh dari masa lalu sampai sekarang, menginap di hotel ini adalah pilihan yang tepat.

Tabik.

Website

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

6 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here