Apa sih yang tercetus saat ngomongin Hainan? Saya tebak, yang pertama muncul pastilah Ayam Hainan.

Ayam Hainan adalah hal tercepat yang terlintas saat saya angankan soal Hainan. Padahal ternyata eh ternyata ayam Hainan tak berasal dari Hainan, tak ada restoran ayam Hainan di Hainan. Ini semacam tak ada Warung Padang di Padang jika disamakan dengan di Indonesia. Faktanya ayam Hainan ini berasal dari Singapura dan daerah Semenanjung Malaya, dibawa oleh perantau dari Hainan.

Asal ayam Hainan ini jika ditelusur ternyata berasal dari Wenchang. Kota di sisi selatan Hainan. Ayam yang dikukus dengan bumbu ini menjadi makanan utama di Wenchang dan menjadi sajian utama untuk makan, baik sarapan, makan siang sampai makan malam. Dari Wenchang inilah kemudian olahan ayamnya menyebar hingga Singapura dan Semenanjung Malaya, lantas sohor dengan nama Ayam Hainan.

Penasaran soal Hainan? Saya juga, hasil pencarian singkat soal Hainan tak menumpaskan rasa penasaran saya, salah satu highlight yang menarik adalah bagian tentang bagaimana dalam beberapa tahun belakangan, Pemerintah Hainan berusaha keras membangun wisata Hainan agar semakin maju, agar semakin banyak dikunjungi turis baik lokal maupun mancanegara.

Dari Indonesia, paket wisata ke Hainan tergolong murah, hanya berkisar lima juta rupiah untuk berwisata ke Hainan melalui paket yang ditawarkan oleh HIS Travel Indonesia. Paket inilah yang saya ikuti saat berwisata mengelilingi Hainan.

Saya tiba di Haikou jam 12 malam setelah melewati penerbangan selama empat jam dari Jakarta. Penerbangan yang saya lalui cukup smooth, lancar dan hanya terganggu beberapa guncangan menabrak awan. Selebihnya? Saya tidur nyenyak.

Bandara Internasional Hainan ada di Haikou, ini adalah kota di sisi utara Hainan yang paling dekat dengan Dataran Tiongkok.

Untuk ukuran bandara yang berstatus bandara Internasional, bandara Haikou ini tak terlalu besar, tapi tak kecil juga, pas. Namun, yang hebat dari bandara ini adalah konektivitasnya dengan area lain di Hainan, dari bandara langsung terkoneksi Bullet Train, kereta cepat kebanggaan Tiongkok yang siap membawa wisatawan ke seluruh penjuru Hainan.

Bicara soal kereta cepat ini, Pemerintah Hainan memang sengaja membangun kereta cepat sebagai salah satu solusi untuk mempercepat perkembangan wisata Hainan. Dengan adanya kereta cepat yang menghubungkan antar kota di Hainan, para wisatawan bisa melakukan mobilitas wisata dengan cepat ke kota tujuan. Keunggulan lainnya adalah kereta mampu membawa wisatawan lebih banyak jika dibandingkan dengan moda transportasi lain.

Dalam kunjungan ke Hainan, saya sempat mencoba kereta cepat menuju Boao, kota yang berada di pesisir Hainan. Jarak antar kota yang saya tempuh ada sekitar seratus kilometer yang ditempuh dalam waktu 30 menit dengan kereta cepat. Sungguh sebuah pola mobilitas yang memukau, cepat dan efisien. Pun demikian harga kereta cepatnya pun murah meriah, hanya setara dengan 60 ribu rupiah untuk waktu tempuh dan kenyamanan yang didapat.

Bagian kedua dari penyokong wisata Hainan yang patut dipuji adalah komitmen ramah alamnya. Hainan menawarkan udara segar minim polusi, untuk menjaganya maka pemerintah membangun sistem bus umum yang berbasis energi listrik dan bahan bakar gas. Seperti bus yang saya naiki dari bandara ke hotel, bus listrik. Senyap suaranya.

Selain soal konektivitas dan ramah alam tadi. Hainan juga tak main-main dalam membangun kompleks wisata. Kota-kota berbenah, kompleks wisata diperbagus dan dibikin nyaman, tempat belanja diperbanyak, hotel-hotel semakin banyak. Tanpa persiapan ini mustahil Hainan mampu menyambut banyak wisatawan.

Hainan adalah wilayah tropis, cuacanya sejuk dan anginnya sepoi-sepoi. Karena berada di daerah tropis, banyak turis dari Tiongkok daratan dan Eropa datang ke sini saat musim dingin. Cuacanya nyaris tak ada bedanya dengan Indonesia.

Karena tropis, tumbuhan dan alamnya pun sama. Di Hainan banyak sekali pohon kelapa, bahkan kelapa menjadi komoditas utama pertanian. Sebuah pabrik kelapa bahkan dijadikan tempat kunjungan wisata belanja, dengan menyajikan produk kelapa yang diolah menjadi beragam rupa, mulai dari biskuit sampai keripik, semua dari kelapa.

Ada lagi yang amboi dari Hainan, pantai. Didukung dengan iklim tropisnya, Hainan memiliki pantai-pantai yang berpasir putih dan garis pantai yang panjang. Di Sanya, kota yang menghadap langsung ke Laut Cina Selatan, pantainya membentang panjang sekali, berpasir putih dan menjadi tempat wisata utama.

Tak hanya di Sanya, di kota lain seperti Wanning, Lingshui, Wenchang, kawasan pantai dibuat sebagai kawasan wisata utama. Rata-rata pantainya bersih sekali dan dijaga dengan sangat baik.

Wisata Hainan memang terhitung baru jika dibandingkan dengan kota lain di Tiongkok. Jelas ketinggalan apabila disandingkan dengan Tiongkok daratan. Namun, pemerintah berusaha keras agar wisata Hainan terus berkembang dan maju serta banyak wisatawan yang datang.

Saya terpukau dengan Hainan dan menyarankan kepada khalayak untuk ke Hainan untuk menikmati sisi tropis Tiongkok.

Tabik.

Tulisan wisata Hainan ini adalah hasil dari Hainan Trip bersama HIS Travel Indonesia.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

9 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here