Ada dua pertanyaan yang selalu diajukan orang-orang ke saya sebagai orang yang sangat sering jalan-jalan,

“Duit travelingmu dari mana sih?”

Dan..

“Bisa nabung engga sih?”

Kadang saya candai dengan jawaban semacam, “Engga, aku anak Sultan.”

Gini…

Uang atau dana traveling memang perkara esensial dalam traveling, seorang traveler mau tak mau tiap aka traveling ke manapun pasti butuh uang.

Pertanyaan pertama bisa saya jawab dengan mudah, duit traveling dari mana? Tentu dari penghasilan saya sebagai ASN dan Travel Blogger. Sebagian penghasilan tersebut disisihkan lalu digunakan untuk traveling.

Pertanyaan kedua juga bisa saya jawab, bisa nabung? Bisa banget.

Namun, memang jawaban akan pertanyaan tersebut tak akan selesai sampai di situ saja. Apakah hanya dana dari menabung cukup untuk mengcover traveling? Kalau kata saya sih cukup. Hanya saja kalau mau lebih jauh travelingnya ya tidak cukup dengan menabung, harus ada opsi lain selain tabungan.

Bagi saya opsi tersebut adalah dengan melakukan investasi. Dengan investasi saya tak lagi perlu membobol tabungan demi traveling, saya bisa mendapat dana investasi dari keuntungan investasi.

Secara umum, dana traveling tak akan mengganggu alokasi tabungan dan cashflow kan?

Namun, investasi macam apa yang cocok untuk traveler yang bisa dijadikan alternatif sumber dana untuk traveling?

Saya pribadi telah mencoba bermacam jenis investasi untuk mengakomodasi dana traveling. Pada awalnya saya mencoba tabungan berjangka yang memiliki suku bunga lebih tinggi, lalu deposito, lalu trading saham sampai ke reksadana. Semua itu pernah saya miliki, pernah saya tekuni.

Lalu bagus yang mana?

Tergantung dong, semua jenis investasi tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri.

Saya tak bisa bilang bentuk investasi yang saya pakai akan cocok untuk orang lain karena saya percaya bahwa instrumen investasi tersebut harus disesuaikan juga dengan prioritas dan profil investor. Hal ini karena satu produk investasi belum tentu akan cocok satu sama lain dengan profil investor.

Sebelum memulai investasi coba dulu mitigasi gaya traveling, apakah tipe traveler melakukannya secara insidental atau terencana. Dengan profil tersebut maka mitigasi pilihan investasi sudah mulai terpetakan.

Jika seorang traveler yang travelingnya insidental maka butuh investasi jangka pendek, jika tipe traveler yang segala sesuatunya serba terencana, maka butuh investasi jangka panjang.

Selanjutnya yang harus dilakukan adalah menilik seberapa sering traveling dalam setahun, preferensi destinasi dalam setahun dan berapa budget yang dibutuhkan. Baru kemudian melakukan rincian detail untuk tahu kebutuhan dananya berapa.

Dari penghitungan itulah maka traveler akan tahu sebenarnya seberapa yang dibutuhkan untuk traveling, berapa dana yang akan dibutuhkan dan berapa dana yang akan diinvestasikan.

Ingat juga satu hal bahwa investasi mengenal satu rule yang tak bisa ditawar, setiap investasi memiliki resiko, karenanya perlu diingat bahwa setiap pilihan investasi pasti beresiko. Karenanya perlu hati-hati saat memilih jenis atau model investasi. Seorang traveler yang akan berinvestasi kudu banyak-banyak membaca, banyak-banyak membaca referensi, banyak-banyak mencari rujukan info tentang investasi.

Ingat, ada juga prinsip umum investasi yang masih berlaku sejak ribuan tahun silam, high risk high return, low risk low return.

Dengan terus mengingat prinsip tersebut maka dengan bijak bisa memilih produk investasi.

Pun demikian saya menyarankan agar dana investasi adalah dana idle yang telah dipisahkan dari dana kebutuhan sehari-hari maupun dana tabungan utama. Hal ini agar tidak mengganggu cashflow keuangan utama.

Ingat sekali lagi bahwa akan selalu ada resiko investasi yang akan terus menyertai.

Dengan menimbang hal tersebut saya akhir ini mulai melirik jenis investasi yang baru marak di tanah air, P2P Lending atau Peer to Peer Lending.

Apa itu P2P Lending?

Ada yang sudah tahu P2P Lending? Pada prinsipnya P2P Lending adalah jenis baru fintech yang mengakomodasi pinjaman online melalui satu platform perantara.

Gampangnya begini, semisal A butuh uang, maka A bisa meminjam ke B melalui platform perantara C. Lewat C, A bisa mendapatkan dana sementara B memperolah pendapatan sekaligus interest atau bagi hasil sesuai kesepakatan.

Dalam model investasi P2P Lending inilah saya berposisi sebagai B, sebagai pemberi dana sekaligus investor yang akan mendapatkan bagi hasil. Inilah mungkin yang bisa dicoba oleh para traveler sebagai bentuk investasi.

P2P Lending inilah jenis baru investasi yang sedang saya pelajari, tentunya saya sudah menyiapkan dana idlenya, dana yang akan saya gunakan untuk berinvestasi.

Ingat juga bahwa selalu ada resiko jadi banyak literatur yang saya baca tentang P2P Lending di Indonesia sebelum akhirnya saya memilih Koinworks sebagai platform P2P Lending untuk berinvestasi. Koinworks adalah pionir P2P Lending di Indonesia yang sudah terdaftar di OJK.

Well, satu hal dari aspek legalitas sudah meyakinkan.

Hal lain yang bisa dipertimbangkan adalah kemudahan berinvestasi di Koinworks dengan minimal pendanaan 100.000 rupiah. Jadi jika ada dana idle 100.000 rupiah saja, daripada bengong untuk apa, bisa dialokasikan untuk investasi di Koinworks.

Sebagai pendana ada banyak hal yang bisa memantapkan Koinworks sebagai platform P2P Lending. Selain soal minimal pendanaan, Koinworks memiliki dana proteksi untuk mengcover seluruh dana yang saya pinjamkan. Jadi saya sebagai pendana semisal peminjam gagal bayar saya tak perlu khawatir, seluruh dana saya masih tetap utuh.

Sistem yang dibangun oleh Koinworks inilah yang saya anggap bagus dan melindungi pendana.

Saat investor masuk sebagai pendana, Koinworks menawarkan berbagai jenis pendanaan yang telah dimitigasi resikonya, jadi pendana bisa memilih tingkat resiko yang diinginkan, mau resiko tinggi maupun resiko rendah.
Bagaimana dengan bagi hasil atau returnnya.

Yes, ini yang menarik. Return dari bunga minimal 21% per tahun, suku bunga ini lebih tinggi dari bunga bank.

Menarik bukan?

Satu lagi yang bisa dijadikan pertimbangan sebagai alternatif investasi adalah jangka waktu.

Jangka waktu pendanaan bagi saya cukup krusial karena saya adalah tipe traveler yang travelingnya insidental dan tak butuh perencanaan panjang. Karenanya saya butuh model investasi jangka pendek sehingga saya bisa mendapatkan hasilnya dalam waktu cepat.

Platform dan layanan Koinworks mengakomodasi kebutuhan saya dengan menawarkan opsi imbal dana yang singkat mulai 1 bulan. Jadi jika berinvestasi sekarang, maka bulan depan sudah mendapatkan returnnya. Secara umum rata-rata imbal hasil Koinworks sendiri adalah 6-8 bulan.

Jadi jika ada dana idle untuk investasi bisa mendaftar jadi pendana di Koinworks, dana yang diinvestasikan tersebut bisa untuk mendanai traveling kan jika sudah mendapatkan returnnya.

Sistem yang telah diterapkan oleh Koinworks ini saya percaya sudah cukup untuk memproteksi dana saya.

Satu lagi yang perlu dilihat dari adanya P2P Lending adalah melalui Koinworks saya bisa melakukan assesment atas peminjam.

Kenapa demikian? Karena sistem Koinworks membuat klasifikasi profil peminjam, dengan demikian saya sebagai pendana punya kebebasan memilih peminjam.

Sistem ini membuat saya bisa menentukan mana peminjam yang saya bantu, apakah mereka yang akan melanjutkan pendidikan, apakah mereka para pelaku UMKM. Dengan demikian saya bisa menempatkan dana saya benar-benar kepada mereka yang membutuhkan dan saya percaya dana yang saya akan diinvestasikan para peminjam yang sesuai dan penggunaannya akan tepat sasaran.

Nah, dengan beragam fitur yang ditawarkan oleh Koinworks itulah saya akhirnya memilih platform ini untuk investasi traveling. Profil dan gaya traveling saya cocok dengan model investasi yang ditawarkan oleh Koinworks.

Ada rule penting satu lagi dalam investasi. Jangan berinvestasi dalam satu tempat. Makanya di Koinworks jangan menjadi pendana pada satu peminjam saja. Pisahkan menjadi beberapa bagian, kalau saya pasti akan membagi pendanaan antara yang resiko tinggi rendah hingga tinggi, dengan demikian portofolio investasi saya beragam dan ada proteksi satu sama lain.

Bagi yang ingin mencoba Koinworks selamat mencoba, bisa masuk lewat tautan ini.

Asalkan sudah mantap dan membuat assesment personal, saya kira model investasi layak dicoba oleh para traveler untuk mendapatkan pendanaan dalam rangka jalan-jalan.

Tabik.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

14 KOMENTAR

  1. Masih penasaran dengan fintech itu apa . Baru baca tadi siang tentang teknologi ini dalam penggunaaan gudang bersama. Dan lebih penasaran lagi dengan P2P Lending. Jadi pengen nyoba. Butuh dana sejenis ini untuk traveling ke LN. So, langkah pertama harus download apps-nya kah? Atau langsung ke websitenya?

  2. Hai mas, salam kenal!
    Aku juga sering nih dikepoin tentang duit travellingnya dari mana. Haha.
    Ya kan travelling hasil nabung.
    Tapi lama-lama nabung aja nggak cukup. Aku juga baru mulai belajar investasi nih. Pengennya sih biar travellingnya lebih jauh. Artikel ini bantu banget buat nentuin cara investasi untuk travelling gimana. Makasih ya mas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here