Seratusan tahun yang lalu sebelum orang-orang Indonesia disibukkan dengan urusan seberapa jauh jalan-jalan, sudah ada seorang Jawa, seorang Indonesia seorang diri yang berkeliling Eropa selama beberapa tahun. Mungkin beliau adalah salah seorang Indonesia pertama yang berkeliling Eropa, jauh mendahului yang lainnya. Bisa dikatakan beliau adalah pelopor  bagi orang Indonesia untuk melakukan perjalanan keliling Eropa, dan perkenalkan nama beliau adalah Raden Saleh.

Lahir di Semarang dari golongan terpandang, keluarganya ada yang menjabat AsistenResiden Semarang. sebuah jabatan yang cukup tinggi yang bisa diemban pribumi kala itu. Kemudian Raden Saleh pindah ke Batavia untuk belajar melukis.  disana bertemu Payen yang kelak menjadi guru melukisnya dan mengajak Raden Saleh keliling Jawa untuk melukis panorama.

Kemudian Raden Saleh berangkat ke Belanda untuk belajar melukis dengan sokongan dari Pemerintah Kolonial. Tapi tidak berhenti di Belanda, Raden Saleh kemudian ke Jerman, Perancis, Swiss bahkan hingga ke Aljazair untuk memperdalam ilmu lukisnya sebelum kembali ke Indonesia dan menetap di Cikini bersama istrinya.

Karyanya monumental dan dianggap sebagai pelopor seni lukis modern Indonesia. Sungguh di mata saya, karyanya tiada banding, filosofis, detail dan sangat bernyawa. Selain lukisan, Raden Saleh juga menghasilkan karya litografi berupa gambar sketsa sebagai bahan ajar di sekolah. Dan dengan karya-karyanya Raden Saleh ikut memberikan sumbangsih tak ternilai bagi bangsa Indonesia.

Bersyukur sekali saat hari minggu yang lalu saya masih bisa menyaksikan pameran lukisan karya Raden Saleh di Galeri Nasional tepat di hari terakhir pameran. Saya berempat bersama Pacar, kawan saya Dinar dan pacarnya Ian akhirnya bisa menikmati lukisan karya Raden Saleh walaupun sebelumnya sempat antri setengah jam karena saking banyaknya pengunjung.

Mungkin apresiasi ini layak diberikan, karena di masa lalu pun karya Raden Saleh mengundang decak kagum dan membuai semua kalangan. Di dalam Galeri Nasional dipajang ratusan karya Raden Saleh yang berupa lukisan dan sketsa. Koleksi-koleksi itu berasal dari Arsip Nasional, Istana Negara dan koleksi pribadi. Pameran ini dikatakan pameran karya Raden Saleh yang terbesar yang pernah dihelat.

Selain lukisan pengunjung juga bisa menikmati film dokumenter tentang perjalanan hidup Raden Saleh. Dan dengan datang ke pameran ini pengunjung bisa mempelajari salah satu fragmen sejarah bangsa melalui lukisan Raden Saleh. Lukisan yang saya kagumi adalah “Penangkapan Diponegoro” yang berkisah tentang penjebakan Diponegoro di tempat perundingannya di Magelang. akhirnya saya bisa menyaksikan dengan mata sendiri lukisan yang biasanya disimpan di Istana Negara ini. Di lukisan tersebut banyak cerita yang tersimpan, seperti para pengikut Diponegoro yang tidak bersenjata, bertanda itikad baik sementara kepala orang Belanda yang besar dan tidak sesuai dengan proporsi tubuh menggambarkan keculasan dan kelicikan Belanda untuk menangkap Diponegoro.

Bagi saya lukisan- lukisan Raden Saleh memang nomer satu, detail dan bernyawa serta ceritakan sejarah. Saya  dan pacar tak henti berdecak kagum melihat keindahan karya beliau. Dan saya bersyukur bisa menikmatinya dengan mata kepala saya sendiri karena entah kapan lagi pameran ini akan dihelat lagi.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

4 KOMENTAR

  1. Uhuk….nyesel banget ga bisa liat…weekend kemarin aku tepar, ga bisa kemana-mana..

    Tengkyu Chundz…setidaknya bisa liat pamerannya lewat tulisanmu 😀

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here