Durian, king of fruits adalah salah satu buah-buahan yang ada di kawasan tropis, terutama tumbuh banyak dan menyebar di kawasan Asia Tenggara. Bagi kebanyakan orang, Durian adalah buah dengan strata bangsawan, raja. Tak jarang banyak orang yang rela berkeliling untuk menyantap citarasa khas sang raja dari berbagai daerah.

Luasan Indonesia yang luar biasa juga menyebabkan banyak sekali varian-varian Durian dari berbagai daerah dengan berbagai kekhasannya. Tiap-tiap daerah selalu bangga dengan Duriannya yang dikatakan memiliki keunggulan dengan durian dari daerah lain. Cerita-cerita kekhasan durian dari daerah-daerah tersebut yang menambah semarak level kebangsawanan durian dan menjadi buah yang selalu diburu.

Bahkan Thailand pun menseriusi Durian, dengan menciptakan varian-varian unggul Durian yang lalu diekspor dan membawa nama harum. Siapa yang tak kenal Durian Monthong? yang namanya begitu akrab di Indonesia dan menjadi favorit. Daging durian mothong yang tebal, harum dan berukuran besar tentu akan membuat lidah ngiler tak karuan.

Namun, bukan bermaksud fasis dan membanggakan negeri sendiri, tapi soal Durian, Indonesia bisa jadi lebih hebat daripada Thailand. dengan cakupan wilayah yang begitu luas dan karakteristik daerah yang berbed-beda, pasti ada mutiara-mutiara durian di beberapa daerah.

Tapi mungkin ukuran Durian Thailand yang besar itu membuat minder Durian lokal, mengintimidasi. Durian Magelang sendiri, yang biasanya ada di daerah Salaman memiliki ukuran yang kecil, tidak sebanding dengan Durian Thailand. tapi memang, kecil-kecil cabe rawit. Durian Magelang memang kecil, namun kelezatannya leker, manisnya menusuk dan aromanya kuat.

Menikmati Durian adalah cara untuk menikmati hidup. Menikmati Durian harus penuh rasa bahagia, abaikan saja faktor-faktor negatif yang muncul setelah menyantap Durian karena kenikmatan Durian terlalu besar untuk ditolak. Banyak orang yang mengambil resiko dengan tetap menikmati durian. Bukankah hidup pun begitu? Bukankah menikmati hidup pun begitu? terkadang mengambil resiko untuk menikmati kenikmatan yang diinginkan.

Bicara tentang Durian yang lezat, setiap saya melancong di beberapa daerah, hal yang tidak akan saya lupakan adalah bertanya tentang sentra Durian di daerah tersebut. Setiap daerah memiliki kekhasan sendiri, setiap daerah akan bercerita tentang keunggulan Durian mereka dan itulah uniknya Durian. Bagi saya sendiri, salah satu Durian terlezat yang pernah saya nikmati adalah Durian di Bintan, namun secara keseluruhan bagi saya Durian adalah buah terlezat sedunia, yang sayangnya tidak demikian dengan orang-orang barat yang menganggap durian itu tidak enak.

Berikut beberapa sentra Durian yang pernah saya kunjungi.

1. Pak Singlet, Medan

Mungkin di Medan yang terkenal adalah sentra Durian Ucok, tapi selain Ucok ada juga sentra Durian yang tak kalah ajib, yaitu Durian Pak Singlet. Berlokasi di Jalan Iskandar Muda, dengan lapak yang sangat sederhana. Pak Singlet menawarkan Durian-durian papan atas dari seantero Sumatera Utara.

Di Pak Singlet durian-duriannya berada dalam level kurangajar kelezatannya. Semuanya leker, yang berukuran besar, berdaging tebal, yang kecil-kecil rasanya manis mencubit. uenaak. Harganya juga bikin gila, murah meriah. Saya dan kawan-kawan mabuk kepayang dengan Durian Pak Singlet, butir demi butir kami lalap habis sampai akhirnya Mabuk Durian beneran.

Pak Singlet juga menawarkan Durian untuk dibawa pulang dan dijamin lolos di scanner Bandara. Wadah-wadah plastik yang tergantung itu untuk membungkus durian, ditambah dengan dedaunan untuk menetralkan aroma Durian. Kemudian dibungkus plastik dan dilakban. Memang benar, tidak ada aroma Durian yang keluar dari wadah tersebut dan durian bisa dibawa dengan aman.

Disini juga untuk pertama kalinya saya pertama kali diajari kebiasaan orang Medan setelah selesai bersantap durian. yaitu meminum air putih yang dituangkan ke kulit durian, katanya hal itu bisa mencegah mabuk durian. anyway, disini saya tidak nemu bapak-bapak bersinglet lho. 😀

2. Pasar Kuto, Palembang

Tanah Sumatera mungkin memang dianugerahi oleh Tuhan untuk menciptakan durian-durian dengan kasta tertinggi di Indonesia. Durian-durian dari Sumatera selalu lezat tak terkira. Begitu ada kesempatan ke Palembang, maka yang terpikirkan bagi saya adalah bagaimana caranya menikmati Durian khas Palembang.

Teman saya, Danu mengajak menikmati Durian di Pasar Kuto yang bisa dikatakan adalah sentra Durian di Palembang. Lapak-lapak berjajar di halaman ruko/kios-kios yang berjajar. para penjual menggoda kami untuk mampir, untunglah Danu sudah punya langganan, akhirnya kami duduk manis dan Durian sudah terhidang di hadapan.

Durian-durian di Pasar Kuto adalah durian terbaik dari seantero Sumatera Selatan. Dari Lahat, dari Enim bahkan beberapa dari Lampung. Di Pasar Kuto, durian yang saya temui tak sebesar di Medan, tapi soal kelezatannya tidak kalah. Juara. Dagingnya tebal, empuk dan tidak berair, manisnya membuat butir demi butir durian masuk ke perut kami dan diakhiri sendawa yang panjang. Lezat!

Selain Durian, di Pasar Kuto juga disediakan tempoyak. Olahan berupa fermentasi durian yang menjadi olahan khas Durian bagi masyarakat Palembang dan Jambi. saya sarankan untuk berhati-hati jika ingin mencicip tempoyak, jika belum terbiasa akan kaget karena tingkat keasaman yang tinggi.

3. Wacopek, Bintan

Sentra durian yang terakhir saya kunjungi adalah di Wacopek, Bintan dan merupakan sentra durian yang paling berkesan yang pernah saya kunjungi. Diajak oleh Dimas yang berdomisili di Bintan, kami menuju sentra durian tersebut setelah berlibur di Cabana resort.

lokasinya di perbukitan, jalanan yang sepi di tepi hutan. Durian yang dijual disini adalah durian yang diambil dari hutan-hutan di sekitar gunung Wacopek dan langsung disajikan. Warung-warung durian disini berjajar dan sangat sederhana. hanya lapak beratap terpal dan kursi dari papan, duriannya pun hanya digantung di depan lapak.

Duriannya memang kecil, tapi warnanya kuning, manisnya nendang, aromanya kuat. dan seperti yang saya tulis diatas, ini mungkin salah satu terlezat yang pernah saya nikmati. varian Durian yang dihargai mahal disini adalah durian kucing, bentuknya tidak elips namun seperti kucing yang meringkuk. rasanya juga lebih lezat, rajanya durian wacopek.

Menikmati Durian di sentra-sentra Durian ini tidak ada ruginya, harganya murah namun kualitas duriannya kelas satu. Pun tidak usah takut ditipu, durian-durian disini kelas satu, penjualnya pun tak segan akan memilihkan yang terbaik dan jika dirasa tidak enak, penjual akan mengganti durian yang baru, dan untuk durian yang tidak enak tadi digratiskan.

Harga durian di sentra Durian tidak membuat kantong menjerit, mata membelalak. harganya murah, di Jawa saya sering terbengong-bengong dengan harga Durian yang setinggi langit. Tapi tidak di tanah Sumatera, surganya durian. Anda bisa menemukan Durian kelas satu dengan harga murah.

Salah satu tips saya adalah, jangan lupa diri saat menyantap Durian. jika sudah mulai pusing berhentilah atau bisa jadi lebih fatal.

Menikmati Durian, Menikmati Hidup.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

4 KOMENTAR

  1. Hahahaha… ada potonya tegar sama koh peng.
    Aku ikut menikmati durian yang dibawa koh peng. Maknyuuuuuzzzzzz… Bener2 puas waktu itu.
    Kalo yang di Bintan kok aku malah belum pernah ke sana ya… hehehehe…

    And I totally agree.. Durian is king of fruits… 😀

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here