Seberapa sering engkau menengok kanan-kiri saat berjalan? Ataukah pandanganmu hanya lurus ke depan? Seberapa sering kau memberikan hati pemandangan ketika berjalan. Sesering engkau memuaskan mata dengan pemandangan yang gemerlap. Ketika engkau mengejar tujuan yang sebenarnya diam, seberapa sering engkau menengok ke kanan, ke kiri, ke belakang, atau menengok sekitar?
Seberapa sering engkau sadar bahwa di tiap jalan hidupmu ada mereka yang luput dari pandangan, ada mereka yang bersembunyi di balik langkah langkah cepatmu, ada mereka yang diam-diam menatapmu lekat-lekat berharap kau menatap balik mereka. Sungguh dibalik cepat langkah kakimu, ada mereka yang duduk diam menatap betapa bagusnya sepatu yang kamu pakai.
Mereka tidak butuh seluruh hartamu, mereka tidak butuh kasihmu. Sesungguhnya mereka hanya ingin diakui sebagai manusia. Tahu tidak beberapa dari mereka memang adalah manusia yang sudah benar-benar kalah dalam hidupnya, yang terpinggirkan oleh cepatnya hidup. Ya, walaupun memang sebagian menjadikan hal ini sebagai tipu daya semata.
Mungkin mereka tidak terlihat, tidak indah, lusuh dan mengganggu. Sehingga banyak yang menganggapnya sambil lalu. Atau berjingkat-jingkat cepat menghindari tatapannya karena engkau malu, engkau ragu atau engkau akan penuh prasangka, apakah mereka benar-benar yang tersingkirkan atau hanya mereka yang tak mau berkeras dalam hidupnya.
Engkau mungkin lupa, banyak yang ingin kau kejar, kau ingin segera sampai, kau ingin mabuk gemerlap indahnya dunia. Tapi kau jangan sampai lupa, pada sebagian jalanmu ada sebagian jalan mereka. Kenapa engkau tidak menepi, meluangkan waktu dan mengajaknya bicara sebentar?
Tabik.
QS Annur : 33
….dan berikanlah kepada mereka sebagian daripada harta Allah yang telah dianugerahkan Allah kepadamu….
