Pagi dari hotel Ibis Singapore on Bencoolen terasa menyenangkan, beberapa waktu yang lalu saya tergabung dengan 50 orang travel content creator dari 8 negara di Asia Pasifik berkumpul di Singapura dan mengikuti #TribeSkyscanner Asia Pacific Workshop.
Delegasi dari Indonesia adalah saya, Marischka Prudence, Tekno Bolang dan Barry Kusuma, ditemani 2 content writer Skyscanner Indonesia, Pradiktya Dwi Anthony dan Kania Kismadi.
Sementara itu, di Singapura sudah menunggu Tika Larasati, dulunya adalah empunya Skyscanner Indonesia yang kemudian karena prestasinya ditarik ke Skyscanner HQ di Edinburgh. Keren ya? Juga ada Harold dan Gerard, dua pentolan Skyscanner Singapura yang menjadi pendamping tim Indonesia dan Filipina.

#TribeSkyscanner menarik karena content creator dari tiap-tiap negara bisa saling belajar satu sama lain di kantor Skyscanner Singapura. Para peserta yang menginap di hotel Ibis Singapore on Bencoolen berkumpul dan berangkat bersama menuju kantor Skyscanner Singapura di daerah Chinatown.
Pada hari pertama, titik berat workshop ini adalah bagaimana membangun konten tentang traveling di internet. Oleh sebab itu Skyscanner memberikan beberapa insight-insight menarik tentang bagaimana berkreasi untuk membuat konten traveling yang menarik di internet.


Materi-materi yang menarik, sejauh ini pola konten di internet adalah bagaimana menjadi viral atau long lasting. Memilih mengeluarkan artikel yang bombastis dan cepat populer atau memilih memiliki konten yang konsisten disukai dari hari ke hari dalam jangka waktu yang panjang.
Maka dari itu titik berat materi workshop kali ini adalah bagaimana membaca pola penikmat konten. Selama ini banyak pembuat konten yang egois, mengeluarkan konten yang disukai, yang menurut si kreator bagus tanpa melihat sisi penikmat konten.
Pemateri dari Skyscanner menyadarkan bahwa sebelum membuat konten, petakan dulu apa konten yang diinginkan oleh khalayak. Misalkan jika dalam travel blog, konten-konten yang paling banyak dicari adalah konten tentang panduan perjalanan, budgeting dan baru setelah itu jurnal perjalanan. Semakin informatif, semakin banyak disukai.

Jika ingin populer tidak semua harus diceritakan dalam satu konten. Pecah menjadi beberapa konten, jika konten tersebut adalah tulisan maka akan membuat tulisan menjadi semakin fokus dan mengundang rasa penasaran pembaca untuk terus membaca kelanjutannya.
Selain itu para pembuat konten diingatkan untuk jeli membaca tren traveling. Melihat bagaimana tren traveling di suatu negara, mulai dari kecenderungan destinasi sampai gaya traveling.
SEO juga penting, Skyscanner memberikan materi bagaimana supaya konten yang kita buat bisa menjadi juara di halaman pertama mesin pencarian. Di antaranya adalah membuat keyword yang tepat, mengedepankan orisinalitas, membuat konten yang unik dan menghindari plagiarisme.

Mesin pencari sekarang menggunakan algoritma yang berubah-ubah dan kecenderungannya adalah akan melihat konten-konten mana yang unik dan orisinal. Kemampuan mesin pencari juga sudah semakin maju, kecerdasan mesin pencari sudah mampu memilah untuk melihat mana konten yang orisinal dan mana konten yang merupakan hasil plagiasi.
Skyscanner juga menunjukkan bagaimana dukungannya untuk mendukung skena traveling lokal. Setiap perwakilan dari negara-negara yang hadir diminta untuk merumuskan strategi apa yang cocok dengan kultur lokal negara tersebut. Menyerap hal-hal yang bersifat lokal dan membawanya ke tingkat global.
Dukungan Skyscanner tersebut memang terasa benar di Indonesia, bagaimana sejak melakukan penetrasi ke pasar Indonesia, Skyscanner begitu dekat dengan konten kreator yang ada. Melakukan banyak sekali aktivasi yang melibatkan blogger seperti membuat kompetisi blog sampai meet up blogger.
Di hari kedua materi menjadi lebih dalam. Hari kedua ini tema dibuat untuk mendorong supaya content creator lebih kreatif dalam mencari dan menyajikan konten untuk para pembacanya. Tak sekedar menyajikan konten yang itu-itu saja, kami semua diberikan insight untuk lebih kreatif dan disajikan gambaran bagaimana positioning traveling di dunia digital.
Selain soal konten yang membuat asyik adalah berinteraksi dengan para teman-teman dari negara lain. Kultur yang berbeda membuat paradigma traveling juga berbeda-beda dan itulah yang saya pribadi pelajari dari negara lain. Bagaiman tren traveling sangat dinamis dan dipengaruhi oleh preferensi kultur.

Sesi hari kedua hanya setengah hari, setelahnya kami dari tim Indonesia bergabung dengan tim Filipina untuk jalan-jalan keliling Singapura. Menyenangkan! Kami bisa saling bertukar pikiran sekaligus menikmati panorama.
Dari Kantor Skysanner kami menuju Chinatown, mengeksplorasi bangunan-bangunan tua yang elok fasadnya kemudian mencoba salah satu bar di sana. Selesai dari Chinatown kami menuju Marina Bay Sands dan berakhir menikmati senja di Marina Barrage.




Bagi saya acara #TribeSkyscanner sangat memperkaya wawasan dan menambah ilmu tentang konten traveling. Tak hanya bicara soal tulisan, blog, video ataupun mesin pencari, #TribeSkyscanner bicara tentang kultur dan hal-hal dasar yang seharusnya tak boleh dilupakan dalam konten perjalanan.
Sepanjang acara saya juga cukup puas dengan layanan di Hotel Ibis Singapore on Bencoolen. Hotel yang terletak di Bugis ini terbilang lengkap dan nyaman. Saya mendapatkan fasilitas Handy, smartphone yang bisa saya pakai selama di Singapura. Dengan fasilitas tersebut saya bisa menikmati koneksi internet sepuasnya.
Akses hotel ini juga mudah. Dari MRT Bugis tinggal berjalan kaki tak sampai sepuluh menit. Kalau bangun pagi, langsung disuguhi landscape gedung-gedung tinggi Singapura yang aduhai.



Sepanjang acara ini menyenangkan, mendapat ilmu baru, berkawan dengan kawan-kawan baru dari Asia Pasifik dan menginap di hotel yang super nyaman. Bagian tidak enaknya ya paling cuma bagian saya ketinggalan pesawat.
Harapan saya sih Skyscanner lebih sering mengadakan acara seperti #TribeSkyscanner ini, entah di Indonesia atau di manapun. Pertukaran konten dan informasi ini sangat penting supaya dunia traveling makin semarak di masa yang akan datang.
Btw, coba deh pake Skyscanner. Ini rahasia saya dapat tiket murah kalau traveling lho.
Tabik.
Skyscanner emang keren. Kadang pencarian tiket disini dapat harga tiket disini lebih murah daripada ditempat lain.
Pengalamannya bermanfaat.
Betul Mbak! 🙂 Cari di Skyscanner memang lebih murah dapatnya.
Ternyata Skyscanner peduli banget sama konten. Sering sering dong bikin gini di Indonesia. Soalnya sudah mulai kecenderungan menggalakkan viral dan saking ramenya travelling, pada copas. Apalagi akun akun anonim yang ngga jelas yang suka comot photo. Lagi happening banget travelling soalnya ya di Indonesia.
Betul Mbak!
Tiap tahun Skyscanner bikin acara kog untuk para travel blogger dan lumayan bermanfaat materinya.
luar biasa, pasti ilmunya banyak sekali..
tetapi apa benar jadi blogger itu harus mesti terkenal. sehingga pembuat konten tidak boleh egois, mengeluarkan konten yang disukai saja mas?
Hamdallah Mas untuk acara ini input masukan dari Skyscanner banyak sekali. Berpikir sekaligus memerbaiki diri.
Tidak harus mas, terkenal kan relatif. Kalau ingin cepat populer memang ada korelaasinya dengan konten, yaitu harus konsisten mengeluarkan konten yang viral. 🙂
kalau ada lagi acara yg beginian, aku pengen ikut lah mas
Amin..semoga sering-sering dibikin sama Skyscanner,
Wah, mau dong ikutan lain kali. Sepertinya acaranya seru amat nih, siapa tau next time diadain di Edinburgh uuh yeaaah!
😀 😀 😀
Amin! Semoga sering-sering ya diadain ama Skyscanner.
saya juga pemakai skyscanner hehee.. wah ada tips menulisnya. Tapi saya gaptek, sampe skrg gak ngerti SEO atau keyword2 google gitu >_<
Gapapa Kak Mila. Yang penting konsisten aja nulisnya.
Terima kasih sharingnya, Farchan. Berasa ikutan kelasnya.
Sama sama Mbak Ade.
Konten orisinil menurut saya lebih berkualitas ya Mas, daripada konten ngawur yang hanya bombastis di judul tapi isinya ngga ada seperti blog-blog yang hanya mengejar trafik saja. Dari blog ini saya jadi banyak mengenal orisinilitas konten dan juga jadi banyak mengenal blog-blog orisinil juga dari blog walker di kolom komentar.
Betul mas. karena katanya content is King.
mantep emang, menulis konten itu perlu, blog saya aja sepi gara2 kontennya kurang mutu 🙁
Ayo semangaaaaat..
Wah, ilmunya pasti banyak banget… Kalo ada slide presentasinya, di-share dong Kak Farchan
mau ikutan belajar juga, hehehe
Sayangnya ga ada Putri. 🙁
SEO aku jg kurang ngerti sih mas… slama ini yg diutamain, nulis konsisten, ga plagiat, dan sesuai hobiku traveling dan kuliner doang :D. Skyscanner aku juga srg pake.. tapi biasanya utk perbandingan harga aja.. Seringnya aku tetep book dari website maskapai.. kayaknya srg ga rezeki dpt hrg murah di skyscanner 😀
Yak betul Mbak. 🙂 Yang penting konsisten dan ga plagiat. Konten Mbak sudah khas banget kog, teruskan Mbak.
Ah aku blm pernah berkunjung ke kantor skyscanners
kapan lalu batal ikut ihik ihik ihik
Pasti nanti diajak lagi Mas Cum. 🙂
kapan ya ane bisa kesana, doain mas Farhan. salam kenal
Saya doakan Mas. 🙂
Mas efener, foto di posting2 ini masih pakai kamera fuji X-A1 kah?
hehe, salam kenal mas 🙂
Yes. Ini masih pake XA1. 🙂
Huaaa baru tahu ada kantor Skyscanner di Singapura :’) Di indonesia ada juga kah?
kayanya belum ada..
Wahh, kantor Skyscanner 🙂
Keren Mas, semoga makin berkibar di dunia travel blogger.
amiiin
Bagus2 ya fotonya
Iya
saya suka jenggot sama kumisnya kak ichan..
Aduh
Mbak Tika emang suhu banget dah kalau soal nulis dan blogging. Banyak belajar juga dari dia.
Betul Mbak..juara.
Duh iri bisa ikut workshop di Singapore, sukses ya kak
Sukses selalu juga Kak untukmu..
Ajarin biar bisa diundang Skyscanner dong mas farchan 😛
PM aja Gan. 😀
Wah, tribe sky scanner…
Tiba2 jadi obsesi nih, efek dari baca tulisan ini ^^
Yuk Mbak. 🙂
Itu bolang bajunya lepek keringetan gitu wkwkwk
:))
Mas ajarin dunk biar bisa nulis conten yg bgs kyk mas hee..
Siap Mas.
waduuh iri banget. pasti ilmunya makin banyaak mas
Rencana akan dibikin rutin mas.
waah jadi iri. pasti banyak ilmunya banget itu
Salam kenal ya, informasi di atas sangat bagus,, aku mau belajar dan izin share ya.
Salam kenal Mbak. Silakan. 🙂
Wahhh dapat ilmunya komplit…pingin punya blog travelling
Wow dapat ilmunya komplit…jadi pengin buat blog tentang travelling. Salam kenal
Senengnya, jadi pengen kayak mas deh.. tipsnya jangan lupa di bagi nih 🙂
Terima kasih sharing informasinya, mas
penting banget ini buat travel blogger pemula seperti saya
Salam,
sama-sama mas. salam
[…] Baca juga, #TribeSkyscanner : How to make Travel Content. […]
hahaha ketinggalan pesawat emang bener2 bagian ga enaknya.. nice info!
Adis takdos
travel comedy blogger
http://www.whateverbackpacker.com
gue sih setuju mas bahwa content is the king dalam setiap postingan blog, semakin lengkap semakin baik.
agreee
Iya, bener, mas. Kadang kita itu egois kalau buat konten. Apalagi yang niat banget buat dapet $ dari blognya itu. Kadang-kadang user experience itu kurang diperhatikan. Hehe
Btw, enak kayaknya jadi travel blogger 😀
Tapi … nganu modalnya. 😡
hehe. 🙂 yok semangat ngeblognya.
Nah ini yang selalu bikin saya mikir lebih buat bikin konten yang orang lain suka atau menikmatinya dengan gaya kita sendiri. Harus mengurangi rasa egois biar penikmat balik lagi nyari yang dia pengen… #CMIIW
Tul Mas! tetap semangat nulisnya!