Hal paling esensial sebelum melakukan perjalanan adalah packing. Tentunya sebelum packing saya akan melakukan estimasi lama perjalanan, jenis perjalanan yang dilakukan, apa yang akan dibawa, bagaimana gaya perjalanan hingga memutuskan untuk menggunakan apa saat perjalanan. Hal itu mengerucut pada satu pertanyaan, dengan jenis jalan-jalan yang dilakukan berapa lama kamu packing sebelum berangkat?
Memulai perjalanan sebagai backpacker membuat saya terbiasa packing dengan ransel, mulai dari ransel 60 Liter sampai ransel 30 Liter, saya mulai belajar packing dengan ransel. Walaupun boleh dibilang sekarang ini saya juga mulai sering menggunakan koper karena alasan kepraktisan dan faktor U yang kadang membuat punggung ini rasanya berat sekali menggendong ransel.
Awal-awal dulu, packing yang saya lakukan bisa lama sekali. Pilah pilih baju bisa berhari-hari, cek kelengkapan saja bisa berjam-jam. Bahkan untuk packing saja bisa ribut sendiri, terkadang bisa sampai detik-detik sebelum berangkat saya bongkar ulang, packing ulang. Sesuatu hal yang kelak saya sadari adalah hal yang sia-sia dan tiada gunanya.
Semakin banyak melakukan perjalanan akhirnya saya belajar bahwa packing yang benar bukanlah memasukkan sebanyak-banyaknya barang. Packing yang baik adalah yang efektif, membawa barang hanya yang diperlukan dan mampu menempatkannya dalam tas yang nyaman dipakai. Panjang banget ya penjelasannya? Singkatnya saya bilang saja, light packing.
Inginnya sih saya ingin lebih efisien dalam packing, barang bawaan semakin sedikit, hanya untuk barang yang dibutuhkan saja. Dengan demikian saya menjadi lebih nyaman dalam perjalanan tanpa perlu repot membawa barang yang tidak dibutuhkan. Begitu kan?
Saya belajar banyak tentang packing dari banyak orang salah satunya adalah Firsta. Sahabat saya Firsta adalah a packing genius, dalam blognya Firsta menceritakan tentang perjalanannya sebulan yang hanya menggunakan tas Jansport kecil seukuran 30 Liter, ukurannya sama dengan tas yang saya bawa bekerja sehari-hari.
Buat saya apa yang Firsta lakukan ini luar biasa, saya pun pasti tak bisa membawa barang seminimal Firsta untuk waktu perjalanan selama sebulan.

Awalnya tidak percaya Firsta melakukan perjalanan sebulan dengan barang sesedikit itu lho. Apalagi saya mengganggap biasanya perempuan sedikit rempong jika membawa barang bawaan, maaf sedikit bias gender. Tapi demi melihat Firsta yang packingnya sangat ringkas saya merasa bawaan saya masih terlalu banyak.
Lantas saya belajar lewat internet karena banyak sekali tutorial packing di Internet, di Youtube, di web-web traveling dari bentuk infografis hingga video. Jadi bisa cek-cek untuk proses packing yang ringkas dan ternyata setelah dipelajari membawa barang minimalis untuk trip panjang seperti Firsta adalah hal yang sangat bisa dilakukan.
Akhirnya setelah belajar, saya bisa juga menerapkan light packing sekarang. Barang yang dibawa semakin berkurang, hanya barang-barang yang dibutuhkan, tas yang digunakan pun makin kecil. Tak perlu membawa tas ransel besar, cukup daypack dengan ukuran 30-40 Liter. Ternyata menggunakan tas ransel sesuai kebutuhan membuat perjalanan menjadi lebih nyaman.

Waktu packing pun semakin singkat seiring barang bawaan yang makin ringkas. Jika dulu bisa berhari-hari packing, sekarang saya hanya menghabiskan 30 menit – 1 jam untuk packing sebelum perjalanan. Mulai dari memilih baju dan barang bawaan, meringkas, memisahkan sesuai kebutuhan sampai dengan siap melakukan perjalanan.
Dengan memperpendek waktu packing saya bisa lebih tenang, ajakan jalan-jalan yang kadang mepet bisa saya siapkan dengan waktu singkat. Kuncinya ada pada memilih barang yang tepat untuk dibawa, memilih apa saja yang harus dibawa dan meninggalkan yang tidak perlu dibawa.
Jadi saya berhasil memperpendek waktu packing, maka saya akan bertanya, berapa lama waktu packingmu?
Tabik.
Infografis tentang Packing dengan Koper yang bisa dipelajari.
Kalau ngetrip semingguan palingan butuh 30 menit, yang bikin lama itu persiapan barang sebelum dipacking. Karena terkadang bingung mau bawa yang mana terutama baju kaos dan celana. Kadang suka bingung mau bawa baju yang mana.
Justru yang lama kalau packing untuk liburan weekend, karena suka nyepelekan jadinya barang2 belum disiapkan, so butuh waktu untuk cari2 barangnya.
Nah..berarti butuh waktu kan untuk Packing.
Hairdryer aja udah makan tempat kalau gw yg packing hahaha
hahaha.. :p
Aku kalo packing kadang salah heee, barang yang sering dipakai malah aku taruh di bawah 🙁
bukannya malah susah carinya?
Mas, ada paragraf yang belum selesai kayaknya yang endingnya tanpa perlu. Packing ini pr banget buat aku. Sering bawa kebanyakan padahal ga perlu. Meluncur ke blog Mba Firsta 😀
Siap..makasih koreksinya. 🙂
sejam paling cepet, 3 jam paling lama~ seharian ketika traveling ke jepang dulu XD sekarang sih lagi coba packing light kalau traveling~ cuma kok selalu gagal, dan balik bawa ransel 50 liter mulu :v
Hahahahaha. 😀
Ya gemana ya, kog rasanya malah ribetan kita yak packingnya,.
saya kira packing itu hal2 sepele. tapi setelah baca blog anda jadi rumit gitu ya. maksud saya jadi penuh strategi.
tapi memang benar, jelang bepergian langkah sering terhambat urusan packing, rasanya apa2 kudu masuk sampai-sampai tas pernah robek di jalan gara2 ga tau teknik packing yang benar.
So inspiratif mas.
Iya mas. 🙂 Packing memang sebaiknya dipikirkan baik-baik Mas. 🙂
Mas ada saran enggak sih kalo travelling bw laptop? apa sebaiknya enggak usah?
Soal laptop saya besar bukan notebook. Thank you
Bawa aja gapapapa kog. 🙂
Asal tasnya ada kompartemen laptop.
Duh malu kalau ditanya berapa lama waktu packing. Bisa semalaman lah, soalnya masih suka galau kalau mau bawa baju berapa. Mencoba light packing, tapi tetap aja …. gagal! hahaha. Masih harus belajar banyak 🙂
Hahaha..yang penting tripnya asik. 😀
Packing sendiri 2-3 jam kalo liburan di atas seminggu. Makanya biar cepet minta bantuin Mama :p (kayak anak SD aja masih di-packing-in haha)
Hahahaha. :p
kwkwkkw keren ini.. gue packing biasanya singkat nggak sampe satu detik..
mau tau kan isinya,..
isinya hanya tas kecil yang dimasukin surat motor
kgkgkgk
sangar Bang!
Pada dasarnya, pakaian adalah barang paling dominan dalam tas. Dengan mengetahui cara pailng praktis dan minimalis menggulung pakaian, maka kita bisa mempersempit ruang penyimpanan untuk pakaian. berikut video tutorialnya :
tutorial menggulung baju
https://youtu.be/Ekhr1mevsOM
tutorial menggulung celana
https://youtu.be/zi6Lccx7XTY
tutorial packing efektif untuk koper
https://youtu.be/WCnU63mjdbc
ini lebih efektif dan praktis kayaknya he he he he
Yak Tul Bos. 🙂
Salam kenal, mas 🙂
Kalau packing pakaian justru buat aku lebih cepet, mas. Karena biasanya begitu tau mau kemana langsung ngebayangin apa yang bakal dikenakan. Itu pun praktis, ga pernah banyak bawaannya. Tapi yang selalu jadi PR justru packing tas tangan. Pengennya ringkes tapi semua ada. Termasuk kamera, tripod, sampai power bank semua tumplek jadi satu dalam tas cewek 😀
hahahaha. 😀 no komen saya Mbak. 🙂
wahh. kalau ane memprioritaskan keamanan dan kenyaman. menyiap kan semua , seperti pelindung. biar sefty dan aman di setiap perjalanan.
Iya mas
Sebaiknya pada saat packing barang agar lebih aman, saya selalu melapisi tas pada bagian dalam menggunakan plastik, agar pada saat kehujanan barang tidak terjadi basah.
Betul.